9 Cara Mengatasi Rasa Malas Belajar pada Anak-Anak Setelah Liburan

Selasa, 16 April 2024 | 21:25 WIB   Penulis: Bimo Kresnomurti
9 Cara Mengatasi Rasa Malas Belajar pada Anak-Anak Setelah Liburan

ILUSTRASI. 9 Cara Mengatasi Rasa Malas Belajar pada Anak-Anak Setelah Liburan. KONTAN/Muradi/2019/06/18


EDUKASI - JAKARTA. Simak tips dan cara mengatasi rasa malas belajar yang timbul sewaktu-waktu.Setelah beristirahat cukup lama selama libur panjang, penting bagi anak-anak untuk kembali semangat belajar.

Setelah masa istirahat yang menyenangkan, saatnya kembali ke rutinitas belajar dengan semangat dan antusiasme yang baru.

Dengan energi yang terisi ulang, anak-anak diharapkan dapat kembali fokus pada pembelajaran dengan semangat yang baru dan siap untuk mengejar pencapaian-pencapaian baru di sekolah.

Seseorang bisa saja tidak memikirkan rasa kegagalan dalam mencapai suatu target di akhir perjalanan belajar.

Baca Juga: 3 Kiat Jadi Kaya Raya untuk Investor Pemula dari Robert Kiyosaki

Rasa malas belajar bisa muncul karena berbagai alasan yang kompleks.

Penyebab rasa malas belajar muncul

Belajar Membatik Untuk Anak-Anak

Untuk itu, orang tua perlu mengenal penyebab umum dari munculnya rasa malas belajar:

  • Kurangnya Minat: Ketika seseorang tidak tertarik pada materi pelajaran atau topik yang dipelajari, cenderung merasa malas untuk belajar. Minat yang rendah dapat mengurangi motivasi intrinsik untuk belajar.
  • Kurangnya Tujuan yang Jelas: Jika seseorang tidak memiliki tujuan yang jelas dalam belajar, misalnya tidak memiliki visi jangka panjang tentang manfaatnya, mungkin merasa kehilangan arah dan kurang termotivasi untuk belajar.
  • Kurangnya Dukungan atau Dorongan: Lingkungan sosial yang tidak mendukung, termasuk kurangnya dorongan dari orangtua, guru, atau teman sebaya, dapat mengurangi motivasi untuk belajar.
  • Tekanan atau Stres: Beban akademis yang berat, persaingan tinggi, atau tenggat waktu yang ketat dapat menyebabkan stres yang berlebihan dan mengurangi semangat untuk belajar.
  • Keterampilan Belajar yang Kurang: Kurangnya keterampilan belajar yang efektif, seperti mencatat, mengatur waktu, atau memahami strategi belajar yang tepat, dapat membuat belajar terasa sulit dan memicu rasa malas.
  • Gangguan dari Gadget dan Media Sosial: Penggunaan berlebihan gadget dan media sosial dapat mengganggu fokus dan menyebabkan seseorang malas untuk belajar.
  • Kebosanan: Jika materi pelajaran terasa monoton atau kurang menarik, seseorang mungkin merasa bosan dan malas untuk terus belajar.

Baca Juga: 3 Hal yang Harus Diajarkan Orang Tua ke Anak-Anak soal Uang, Pesan Warren Buffett

Cara mengatasi rasa malas belajar

Simak tahapan dan cara mengatasi rasa malas belajar yang bisa diubah menjadi kegiatan positif dilansir dari Infinity Learn.

1. Pilih lingkungan yang nyaman dan produktif

Memilih lingkungan yang nyaman dan produktif adalah langkah penting untuk meningkatkan fokus dan efektivitas belajar. Tempat belajar yang tenang dan nyaman akan membantu Anak-anak untuk tetap terkonsentrasi tanpa terganggu oleh faktor eksternal.

Anak-anak perlu menghindari belajar di tempat tidur karena hal ini dapat membuat Anak-anak cenderung tertidur dan mengurangi produktivitas belajar.

2. Jangan belajar di kamar yang sama dengan tempat tidur

Pisahkan tempat belajar dengan tempat tidur agar Anak-anak tidak tergoda untuk tidur saat seharusnya Anak-anak fokus belajar. Asosiasikan kamar tidur dengan belajar dapat membuat Anak-anak sulit untuk tetap terjaga dan berkonsentrasi.

Dengan memisahkan kedua tempat ini, Anak-anak dapat menciptakan pemisahan mental antara waktu istirahat dan waktu belajar.

3. Susun rencana studi yang cerdas

Anda bisa mengarahkan Anak untuk membuat rangkaian belajar dengan bijaksana adalah kunci untuk meningkatkan efisiensi belajar.

Atur waktu belajar dengan memulai dari materi yang paling sulit di pagi hari ketika pikiran masih segar dan siap untuk menyerap informasi dengan baik. Ini memungkinkan Anak-anak untuk menyelesaikan tugas-tugas yang menantang ketika energi dan konsentrasi masih tinggi.

4. Hindari menunda pelaksanaan rencana

Kebiasaan menunda pelaksanaan rencana belajar dapat mengganggu produktivitas dan efektivitas belajar Anak-anak. Lakukan rencana belajar sesegera mungkin tanpa menunggu waktu yang 'tepat', karena waktu yang sudah berlalu tidak akan kembali.

Dengan bertindak cepat, Anak-anak dapat menghindari penumpukan tugas dan stres yang tidak perlu.

5. Minimalisir gangguan

Gangguan seperti TV, ponsel, dan media sosial dapat mengganggu konsentrasi dan fokus saat belajar. Matikan semua gangguan tersebut agar Anda dapat fokus sepenuhnya pada pembelajaran dan meningkatkan produktivitas belajar Anak-anak.

6. Temukan motivasi

Cara sumber motivasi eksternal dan internal dapat membantu Anak-anak tetap termotivasi dalam belajar. Dengarkan cerita orang sukses atau temukan motivasi dari dalam diri sendiri untuk tetap fokus dan bersemangat dalam mencapai tujuan belajar.

7. Buat skala prioritas

Tetapkan prioritas dalam tugas-tugas belajar membantu Anak-anak untuk lebih efektif dalam mengelola waktu dan sumber daya. Mulailah dengan menyelesaikan tugas yang paling mudah atau yang paling penting agar Anak-anak merasa lebih produktif dan termotivasi untuk melanjutkan pekerjaan.

8. Beristirahat sesekali

Berikan waktu istirahat sesekali penting untuk menjaga semangat dan konsentrasi saat belajar. Istirahat sejenak saat Anak-anak merasa bosan atau lelah dapat membantu untuk mengembalikan semangat dan energi belajar.

9. Tetapkan hadiah

Menetapkan hadiah sebagai insentif untuk meraih hasil terbaik dari belajar dapat menjadi motivasi tambahan bagi Anak-anak. Dengan menetapkan hadiah, Anak-anak termotivasi untuk tetap fokus dan bersemangat dalam mencapai tujuan belajar Anak-anak.

Itulah penjelasan terkait mengatasi malas belajar pada Anak-anak setelah liburan selesai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Bimo Kresnomurti
Terbaru