KONTAN.CO.ID - Sejumlah peralatan rumah tangga memiliki konsumsi daya cukup besar. Jika digunakan tanpa bijak, tagihan listrik pun bisa melonjak.
Hal itu disampaikan oleh Manajer Komunikasi dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN UID Jawa Timur, Dana Puspita Sari, saat dihubungi Kompas.com pada Rabu (3/9/2025).
Menurut Dana, tidak ada satu alat elektronik yang bisa disebut paling boros secara mutlak, sebab penggunaan daya dipengaruhi oleh banyak faktor.
“Kami tidak bisa menentukan peralatan elektronik mana yang paling banyak menghabiskan daya di rumah tangga, karena sedikit atau banyaknya daya dipengaruhi beberapa hal,” kata Dana.
Faktor tersebut antara lain durasi penggunaan, spesifikasi alat, hingga cara pemakaian sehari-hari.
Baca Juga: Gagas Asosiasi Peralatan Rumah Tangga, Komut Homeco Living (LIVE) jadi Ketua IHA
Alat elektronik paling boros di rumah tangga
Dosen Teknik Ketenagalistrikan STEI ITB, Syarif Hidayat, menyebut pendingin udara atau air conditioner (AC) sebagai perangkat rumah tangga yang paling boros listrik.
“Kalau dilihat dari peluang yang paling memboroskan tanpa terpakai, itu paling besar dari AC,” ujarnya, Kamis (3/7/2025).
Rata-rata AC memiliki daya sekitar 300 watt. Namun, kebiasaan menyalakan AC meski ruangan tidak dipakai membuatnya menjadi penyumbang terbesar pemborosan listrik.
Di posisi berikutnya ada lampu, dengan daya sekitar 7–10 watt. Meski relatif kecil, penggunaan lampu di banyak ruangan sekaligus atau dibiarkan menyala sepanjang hari bisa menambah beban tagihan.
“Lampu itu kadang ruangan tidak diperlukan tapi menyala terus,” imbuh Syarif.
Adapun televisi menempati urutan ketiga. Dengan daya sekitar 90 watt, TV sering dibiarkan menyala meski tidak ditonton.
Baca Juga: Pengalaman Pemilik: Biaya Operasional Mobil Listrik vs BBM, Lebih Hemat Mana?
“Kita tidur di depan TV yang dibiarkan menyala, itu bisa boros listrik. Atau ditinggal nyala begitu saja di ruangan,” jelasnya.
Sementara itu, perangkat lain dengan daya tinggi seperti kulkas, kompor listrik, dan microwave tidak selalu memicu pemborosan, karena biasanya hanya digunakan sesuai kebutuhan.