KONTAN.CO.ID - Google menyarankan lebih dari 2,5 miliar pengguna akun Gmail untuk mengganti kata sandi. Sehingga, pengguna perlu mengikuti panduan mudah mengganti password akun Google.
Melansir dari NYPost, terdapat gangguan keamanan yang menyusul kebocoran data dan memicu serangan peretasan agresif.
Pada Agustus 2025, raksasa teknologi tersebut mengakui adanya kebocoran data yang melibatkan sistem pihak ketiga milik Salesforce, yang membuat hampir semua akun Gmail berisiko.
Baca Juga: 10 Tips Menggunakan Google Meet untuk Siswa dan Guru saat PJJ
Google melaporkan adanya pelanggaran pada salah satu basis data Salesforce miliknya. Google menyebutkan bahwa informasi yang terekspos dalam insiden tersebut adalah informasi bisnis yang memang tersedia untuk publik.
Namun, Google menegaskan bahwa data pengguna tidak ikut diambil dalam kebocoran tersebut. Sehingga, hanya sistem Salesforce internal perusahaan yang terdampak, bukan akun Gmail maupun layanan Cloud milik konsumen.
Lalu, apa saja bahayanya bila pengguna tidak mengganti Password? Cek informasi berikut ini.
Baca Juga: Mengekor Google dan Samsung, Apple Bakal Akusisi Startup AI Prancis, Mistral
Bahaya tidak mengganti password
Ada beberapa bahaya jika tidak mengganti password setelah kebocoran data,:
1. Akun Bisa Dibajak
Apabila password tetap dibiarkan tanpa diganti, akun bisa dengan mudah dibajak oleh hacker. Dampaknya, orang lain bisa membaca email pribadi, mengakses dokumen di Google Drive, melihat riwayat pencarian, bahkan mendapatkan informasi sensitif seperti nomor identitas atau data finansial.
2. Penyalahgunaan Data
Akun yang berhasil diambil alih berpotensi disalahgunakan untuk tujuan ilegal. Misalnya dipakai untuk mengirim spam ke banyak orang, melakukan penipuan atas nama pemilik akun.
Bahkan, bisa digunakan untuk mengakses layanan lain yang terhubung seperti akun perbankan, marketplace, atau media sosial.
Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Login Gmail Bermasalah yang Menghambat Masuk Akun
3. Kehilangan Kendali Akun
Risiko paling berbahaya adalah ketika hacker mengganti password utama. Begitu hal ini terjadi, pemilik asli akun akan kehilangan akses penuh. Proses pemulihan bisa sangat rumit, memakan waktu, bahkan dalam beberapa kasus bisa mustahil sehingga akun tidak dapat digunakan lagi.
4. Ancaman Keamanan Lain
Data dari akun yang diretas juga bisa diperjualbelikan di dark web, yang kemudian dipakai oleh pihak lain untuk tindak kriminal.
Selain itu, akun yang bocor bisa digunakan sebagai sarana untuk serangan phishing, yaitu teknik menipu orang lain dengan kedok email atau pesan yang seolah-olah asli dari pemilik akun.
Cara mengganti Password Gmail
Berikut ini panduan untuk mengganti Password Gmail dengan praktis, dilansir dari laman Google.
Baca Juga: Ancaman Penipuan via Gmail Meningkat, Google Keluarkan Peringatan Khusus
Lewat HP (Android/iPhone)
- Buka aplikasi Gmail atau Google (Google App).
- Tap foto profil di kanan atas.
- pilih Kelola Akun Google Anda.
- Masuk ke tab Keamanan (Security).
- Pilih Password.
- Masukkan password lama untuk verifikasi.
- Ketik password baru yang kuat (gabungan huruf besar, kecil, angka, dan simbol).
- Simpan perubahan
- Passoword akun langsung ter-update.
Lewat Laptop/PC
- Buka browser (misalnya Chrome) dan login ke myaccount.google.com.
- Klik menu Keamanan (Security) di sidebar kiri.
- Pada bagian Login ke Google, pilih Password.
- Masukkan password lama untuk konfirmasi.
- Ketik password baru, lalu klik Simpan.
Demikian informasi terkait panduan untuk mengganti Password Gmail dengan praktis.
Tonton: Polisi Brutal, Desakan Pencopotan Kapolri Menguat
Selanjutnya: Progres Proyek RSUP Adam Malik Garapan PTPP Capai 17,37%, Target Selesai 2026
Menarik Dibaca: Katanada Platform AI dari Indonesia untuk Bantu Siapa Saja Buat Lagu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News