KONTAN.CO.ID - Masa pubertas adalah periode penting dalam perkembangan anak, ketika tubuh dan emosi mereka mengalami banyak perubahan.
Fase ini menandai peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa, yang bisa terasa membingungkan bagi sebagian remaja.
Karena itu, dukungan orang tua menjadi hal yang sangat dibutuhkan agar anak mampu beradaptasi dengan baik.
Baca Juga: Kasus Keracunan Makan Bergizi Gratis Masih Terjadi, Prabowo Targetkan Zero Insiden
Menurut Better Health Channel, lembaga kesehatan resmi milik Pemerintah Victoria, Australia, pubertas bukan hanya soal perubahan fisik, tetapi juga berkaitan dengan perkembangan psikologis dan sosial.
Pemahaman serta komunikasi yang terbuka antara orang tua dan anak akan membantu mereka tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan percaya diri.
Mengenali Tanda-Tanda Perubahan Fisik dan Emosional
Pubertas terjadi ketika otak mulai melepaskan hormon yang memicu produksi hormon seks dalam tubuh. Pada anak perempuan, proses ini biasanya dimulai pada usia 10–11 tahun, meski bisa juga lebih cepat atau lambat.
Ciri-cirinya meliputi pertumbuhan payudara, munculnya rambut di area ketiak dan kemaluan, serta datangnya menstruasi pertama.
Sementara pada anak laki-laki, pubertas umumnya dimulai pada usia 11–13 tahun. Beberapa tanda yang umum terlihat adalah pertumbuhan penis dan testis, suara yang menjadi lebih berat, serta tumbuhnya rambut di wajah, dada, dan ketiak.
Selain perubahan fisik, anak juga mengalami perubahan emosi yang cukup signifikan. Suasana hati mereka bisa cepat berubah, dari bahagia menjadi mudah tersinggung dalam waktu singkat.
Mereka mungkin ingin terlihat mandiri, namun di sisi lain masih membutuhkan perhatian dan kenyamanan dari orang tua.
Baca Juga: Warren Buffett Sebut Emas Bukan Investasi Produktif, Ini Penjelasannya
Membangun Komunikasi yang Terbuka
Komunikasi yang sehat merupakan kunci dalam menghadapi masa pubertas. Better Health Channel menekankan bahwa konflik antara orang tua dan remaja sering kali muncul karena kesalahpahaman atau kurangnya komunikasi. Berikut beberapa cara untuk memperkuat hubungan dengan anak di masa ini:
- Dengarkan secara aktif. Beri perhatian penuh ketika anak berbicara. Hindari menyela atau langsung memberikan penilaian.
- Gunakan bahasa positif. Tunjukkan sikap terbuka dan hindari ekspresi yang mengandung kritik atau sarkasme.
- Hargai pendapat mereka. Akui bahwa anak memiliki sudut pandang sendiri dan perlakukan mereka sebagai individu yang sedang belajar mandiri.
- Gunakan pernyataan “Aku merasa…” untuk menyampaikan perasaan Anda tanpa menyalahkan. Misalnya, “Aku khawatir saat kamu belum pulang,” lebih baik daripada “Kamu selalu membuat khawatir.”
Komunikasi yang empatik akan membantu anak merasa didengar, sehingga mereka lebih nyaman berbagi perasaan maupun masalah yang sedang dihadapi.
Menumbuhkan Rasa Tanggung Jawab dan Kemandirian
Salah satu peran utama orang tua dalam masa pubertas adalah membimbing anak agar tumbuh menjadi pribadi yang mandiri. Beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan antara lain:
- Berikan kepercayaan. Libatkan anak dalam pengambilan keputusan keluarga untuk melatih tanggung jawab mereka.
- Tugaskan peran di rumah. Berikan tugas sesuai usia, seperti membantu memasak atau menjaga kebersihan kamar. Ini menumbuhkan rasa kontribusi dan disiplin.
- Apresiasi keunikan mereka. Fokus pada minat, bakat, dan nilai positif anak, bukan pada penampilan atau perbandingan dengan orang lain.
- Saat anak melakukan kesalahan, usahakan untuk tidak langsung menghakimi. Jadikan momen tersebut sebagai kesempatan belajar agar mereka mampu mengambil pelajaran dari setiap pengalaman.
Tonton: YLKI Angkat Bicara Tanggapi Keracunan Massal Program Makan Gratis
Memberikan Dukungan Tanpa Syarat
Menjadi orang tua remaja memang tidak mudah. Perubahan sikap anak yang tiba-tiba bisa membuat frustrasi. Namun, penting untuk diingat bahwa dukungan emosional dan kasih sayang tanpa syarat akan sangat membantu anak melewati fase ini.
Luangkan waktu untuk beristirahat dan mengelola stres agar Anda dapat tetap sabar dan hadir secara emosional.
Dengan komunikasi yang baik, penerimaan, dan kasih yang konsisten, orang tua dapat membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang sehat secara fisik maupun mental.
Selanjutnya: Prabowo Panggil Sejumlah Menteri di Kediamannya Sore Ini, Apa yang Dibahas?
Menarik Dibaca: Perawat Jawa Tengah Kini Bisa Berkarier ke Eropa, Simak Tips dan Kesempatannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News