Sejarah Tahun Baru Masehi, Kenapa Dimulai Pada 1 Januari?

Selasa, 26 Desember 2023 | 08:23 WIB   Penulis: Virdita Ratriani
Sejarah Tahun Baru Masehi, Kenapa Dimulai Pada 1 Januari?

ILUSTRASI. Tahun Baru 2024


SEJARAH - Tahun Baru Masehi selalu dimulai pada tanggal 1 Januari di banyak negara di dunia. Sejarah perayaan tahun baru bermula dari ritual masyarakat Romawi kuno yang mengkultuskan Dewa Janus. 

Meski demikian, secara fakta, selama berabad-abad, tahun baru juga pernah dimulai pada 25 Maret dan 25 Desember. 

Jadi, bagaimana sejarah tahun baru yang dirayakan setiap tanggal 1 Januari? 

Baca Juga: ​20 Quotes Tahun Baru Penuh Motivasi dan Semangat dalam Bahasa Inggris, Yuk Ramaikan!

Sejarah tahun baru 1 Januari

Kenapa 1 Januari ditetapkan dunia sebagai tahun baru?

Dikutip dari Encyclopedia Britannica, sejarah tahun baru dengan penetapan 1 Januari dimulai pada masa pemerintahan Raja Romawi Numa Pompilius, sekitar 715-673 SM. 

Numa merevisi kalender Republik Romawi sehingga Januari menggantikan Maret sebagai bulan pertama. Keputusan itu dinilai tepat lantaran Januari diambil dari nama Jenus, dewa Romawi untuk segala permulaan.

Dalam tradisi Romawi kuno, Dewa Janus diyakini memiliki dua wajah, satu wajah menatap kedepan dan yang satunya lagi menatap ke belakang. 

Baca Juga: Jadwal Tanggal Merah dan Cuti Bersama Desember 2023, Ada Long Weekend

Hal itu dianggap sebagai filosofi masa depan dan masa lalu, layaknya moment pergantian tahun. Penamaan bulan Januari sendiri diambil dari nama Janus.

Untuk menghormati Dewa Janus, maka orang-orang Romawi mengadakan perayaan setiap tanggal 31 Desember tengah malam untuk menyambut 1 Januari.

Sementara Maret diambil dari nama Mars, dewa perang.

Pada 46 SM, Julius Caesar memperkenalkan lebih banyak perubahan seperti Kalender Julian. Kalender Julian juga menetapkan 1 Januari sebagai tanggal pembukaan tahun itu. 

Dengan perluasan Kekaisaran Romawi, penggunaan kalender Julian juga menyebar. 

Baca Juga: 20 Template Kalender 2024 Bisa Diedit, Download Gratis di Sini

Sejarah tahun baru Masehi 

Tahun baru Masehi dimulai sejak lahirnya Yesus Kristus dari Nazaret yang mulai diadopsi di Eropa Barat sekitar abad ke-8. 

Masehi dihitung sejak hari itu, sedangkan sebelum itu disebut sebagai Sebelum Masehi atau SM. 

Sejak itu lah setiap tanggal 31 Desember malam akan dilakukan malam pergantian tahun baru dengan segala perayaan yang dilakukan negara-negara di seluruh belahan dunia.

Baca Juga: 20 Template Kalender 2024 Bisa Diedit, Download Gratis di Sini

Jatuhnya Romawi dan lahirnya kalender Gregorian

Kalender Gregorian

Namun, setelah jatuhnya Roma pada abad ke-5 M, banyak negara Kristen mengubah kalender sehingga lebih mencerminkan agama mereka, dan 25 Maret (Pesta Pemberitaan Kabar Sukacita) dan 25 Desember (Natal) menjadi Hari Tahun Baru. 

Belakangan diketahui, kalender Julian memerlukan perubahan tambahan karena salah perhitungan tentang tahun kabisat. 

Efek kumulatif kesalahan ini selama beberapa abad menyebabkan berbagai peristiwa terjadi di musim yang salah. 

Hal itu juga menciptakan masalah ketika menentukan tanggal Paskah. Dengan demikian, Paus Gregorius XIII memperkenalkan kalender yang direvisi pada 1582.

Baca Juga: Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Total 27 Hari

Selain menyelesaikan masalah dengan tahun kabisat, kalender Gregorian memulihkan 1 Januari sebagai awal Tahun Baru.

Sementara Italia, Prancis, dan Spanyol adalah negara-negara yang segera menerima kalender baru, negara-negara Protestan dan Ortodoks lambat untuk mengadopsinya. 

Inggris Raya dan koloni Amerika tidak mulai mengikuti kalender Gregorian sampai 1752. Sebelum itu mereka merayakan Hari Tahun Baru pada 25 Maret.

Seiring waktu negara-negara non-Kristen juga mulai menggunakan kalender Gregorian. Bahkan, banyak negara yang mengikuti kalender Gregorian juga memiliki kalender tradisional atau agama. 

Baca Juga: Saat Pak Pos Tawarkan Investasi Emas

Misalnya, di Cina menggunakan tahun baru Cina yang menggunakan kalender lunar atau perhitungan bulan.

Beberapa negara juga tercatat tidak pernah mengadopsi kalender Gregorian dan dengan demikian memulai tahun pada tanggal selain 1 Januari. Misalnya, Ethiopia, merayakan Tahun Baru (dikenal sebagai Enkutatash) pada bulan September.

Demikian sejarah tahun baru Masehi yang dimulai pada 1 Januari. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Virdita Ratriani
Terbaru