IBADAN PUASA - JAKARTA. Bagi penderita asam lambung atau dikenal dengan istilah Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) dan maag, berpuasa bisa menjadi tantangan tersendiri.
Kondisi ketika asam lambung naik ke kerongkongan ini kerap terjadi ketika perut kosong.
Hal inilah yang kemudian membuat orang cukup khawatir ketika menjelang bulan suci Ramadhan.
Pertanyaan seperti apakah tetap bisa menjalani ibadah puasa meski punya GERD atau bagaimana tips puasa lancar meski mengalami maag kerap menjadi topik pencarian.
Apalagi, saat GERD atau maag kambuh kerap memunculkan sensasi terbakar di bagian dada (heartburn), mulut terasa pahit, hingga rasa tidak nyaman pada perut bagian atas.
Meski begitu, penderita asam lambung bukan berarti harus meninggalkan ibadah puasa lho!
Baca Juga: Baik untuk Meningkatkan Kecerdasan Otak, 7 Kebiasaan Ini Bisa Anda Terapkan
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar penderita asam lambung bisa menjalankan puasa Ramadhan dengan lebih lancar dan tidak kambuh.
Dengan persiapan yang tepat, puasa justru dapat membantu mengurangi gejala asam lambung maupun maag.
Lalu bagaimana caranya?
Tips puasa untuk penderita maag dan GERD Dilansir dari Kompas.com, Ahli Gizi Komunitas dr Tan Shot Yen, M.hum menyebut penderita GERD atau maag tetap bisa menjalankan puasa.
Untuk bisa lancar beribadah puasa, berikut ini tips puasa untuk penderita maag dan GERD.
Perhatikan konsumsi makanan dan minuman Kunci lancarnya berpuasa bagi penderita GERD atau maag terletak pada apa yang dikonsumsi saat sahur dan buka puasa.
Tan mengingatkan, makanan yang dikonsumsi saat sahur harus menu lengkap. Selain itu, saat berbuka hindari takjil yang mengandung gula, garam, dan lemak yang berlebihan.
Selain itu, Tan juga menyarankan untuk menghindari membeli makanan atau takjil dadakan yang biasanya berbentuk kemasan atau keringan.
Terapkan konsep isi piringku Bagi penderita maag dan GERD, Tan mengingatkan untuk tetap menerapkan konsep isi piringku.
Konsep isi piringku terdiri dari 50 persen buah dan sayuran sementara 50 persen lagi untuk karbohidrat dan protein.
"Jika konsep isi piringku dijalankan dengan baik, puasa tidak akan jadi masalah. Sebab, keberadaan sayur dan buah tidak membuat pengosongan lambung terlalu cepat karena seratnya," kata Tan.
Penderita maag dan GERD juga harus memperhatikan dalam mengonsumsi sayuran.
Hindari sayuran yang membuat kembung dan memicu penumpukan gas di perut seperti aneka selada, sawi, labu, dan kol Jangan makan buah masam dan hindari membuat jus
"Buah yang cenderung (rasanya) asam juga hindari. Biasakan sayur dan buah dimakan apa adanya. Bukan dibuat jus atau smoothies - yang akan 'lolos lebih cepat' jadi gula darah dan lapar muncul lebih cepat," jelasnya.
Tan menyebut bahwa penderita maag dan GERD sebaiknya tidak mengonsumsi buah yang rasanya masam seperi jeruk, lemon, dan semacamnya.
Ia juga menyarankan untuk memakan buah atau sayur apa adanya tanpa dibuat jus atau smoothies.
Pasalnya, jus atau smoothies lebih cepat diserap tubuh menjadi gula darah. Selain itu juga memicu lapar muncul lebih cepat.
Tentunya, hal ini saat puasa bisa mengganggu kenyamanan beribadah.
Hindari sumber stres Menghindari sumber penyebab stres, juga harus dilakukan oleh penderita maag dan GERD. Sebab, stres akan memicu asam lambung naik saat puasa.
Selain itu juga perlu untuk berkonsultasi ke dokter terkait obat yang dibutuhkan untuk meringankan penyakitnya selama puasa.
Meski penderita maag dan GERD diperbolehkan menjalankan puasa, namun juga perlu memperhatikan kondisi tubuh.
Menurut Tan, jika muncul rasa nyeri akut hingga muntah, sebaiknya segera membatalkan puasa untuk meringankan rasa sakit tersebut.
"Ada prinsipnya, jika seseorang merupakan penderita maag akut maka tidak disarankan untuk menjalankan puasa" jelas Tan.
Ubah kebiasaan yang bisa picu GERD kambuh saat puasa
Dilansir dari laman resmi Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, penderita maag dan GERD juga perlu memperhatikan kebiasaan yang dapat meminimalkan dampak yang mempengaruhi asam lambung naik. Untuk itu, mengubah sejumlah kebiasaan atau pola makan juga diperlukan.
1. Makan secukupnya saat sahur dan berbuka
Makan terlalu banyak dalam satu waktu dapat memicu lambung bekerja lebih keras, sehingga dapat memicu perut begah dan terasa penuh.
Penderita maag dan GERD harus mengawali sahur dan berbuka dengan makan secara perlahan dan secukupnya.
Dimulai dengan mengonsumsi makanan ringan, baru kemudian makan besar.
Jika masih lapar setelah berbuka, misalnya setelah salat tarawih, cukup konsumsi camilan ringan yang sehat, seperti kurma, pisang, granola, atau biskuit.
2. Jangan makan terburu-buru
Meski dalam kondisi terlambat sahur, usahakan jangan terburu-buru dalam menghabiskan makanan. Usahakan bangun lebih pagi agar memiliki waktu yang panjang untuk sahur dengan perlahan.
3. Disarankan konsumsi makanan tak berlemak
Penderita maag dan GERD disarankan untuk memasak makanan dengan cara dipanggang, dikukus, atau direbus.
Saat berbuka dan sahur, pilihlah sajian yang cocok dikonsumsi penderita sakit maag, seperti nasi dan oatmeal.
Jenis karbohidrat yang terkandung dalam makanan ini dapat mengurangi risiko munculnya keluhan maag karena dapat menyerap asam lambung berlebih.
Selain itu, konsumsilah daging rendah lemak, seperti dada ayam dan ikan, serta buah yang tidak asam, seperti apel, pisang, dan pir.
4. Hindari tidur setelah makan
Meski merasa mengantuk selepas sahur, hindari tidur setelah makan. Sebab, hal ini dapat memicu sakit maag.
Namun, jika memang ingin tidur, maka dapat bersandar dengan posisi setengah duduk.
Usahakan posisi kepala dan bahu lebih tinggi dari perut agar mencegah makanan kembali ke kerongkongan.
Baca Juga: Tumpah Ruah, Petinggi Parpol dan Pejabat Pemerintahan Hadiri HUT Gerindra di Sentul
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jelang Ramadhan, Ini Tips Puasa untuk Penderita Asam Lambung", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2025/02/15/160000865/jelang-ramadhan-ini-tips-puasa-untuk-penderita-asam-lambung?page=3.
Selanjutnya: Biaya Transfer Antar Rekening di Himbara, Lewat ATM Link, Hanya Rp 4.000
Menarik Dibaca: Uniqlo Luncurkan Koleksi Linen Spring/Summer 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News