11 Pola Asuh Orang Tua yang Membentuk Anak Sukses

Jumat, 17 Oktober 2025 | 13:10 WIB
11 Pola Asuh Orang Tua yang Membentuk Anak Sukses

ILUSTRASI. 11 Pola Asuh Orang Tua yang Membentuk Anak Sukses.


Sumber: Business Insider  | Editor: Tiyas Septiana

KONTAN.CO.ID -  Setiap orang tua tentu ingin anaknya tumbuh menjadi pribadi yang sukses, mandiri, dan percaya diri.

Namun, keberhasilan anak bukan hanya ditentukan oleh bakat, melainkan juga oleh cara orang tua membimbing dan membentuk kebiasaan sejak dini.

Mengutip dari Business Insider, sejumlah penelitian psikologi menunjukkan bahwa ada sebelas kebiasaan umum yang sering dimiliki oleh orang tua dari anak-anak yang sukses.

Baca Juga: Realisasi Investasi Asing Kuartal III-2025 Terendah Sejak Pandemi 2020, Ini Sebabnya

Kebiasaan ini tidak bersifat instan, tetapi terbentuk melalui pola asuh yang konsisten dan penuh perhatian. Dengan menerapkannya secara bertahap, orang tua dapat membantu anak memiliki pondasi kuat untuk menghadapi tantangan hidup di masa depan.

1. Mengajarkan Keterampilan Sosial Sejak Dini

Anak yang terbiasa berinteraksi, berbagi, dan memahami perasaan orang lain cenderung memiliki masa depan lebih baik.

Anak yang memiliki kemampuan sosial kuat akan lebih mudah beradaptasi di sekolah, dunia kerja, dan lingkungan sosial.

Orang tua bisa melatihnya melalui kegiatan kelompok, diskusi ringan, atau kerja sama dalam rumah tangga.

2. Menetapkan Harapan yang Tinggi

Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan orang tua yang memiliki ekspektasi tinggi terhadap pendidikan cenderung berprestasi lebih baik.

Namun, harapan tersebut harus disampaikan dengan cara positif, bukan tekanan. Orang tua bisa menanamkan semangat belajar dengan memberikan contoh nyata, misalnya membaca bersama atau berdiskusi tentang cita-cita.

3. Memberikan Tanggung Jawab Rumah Tangga

Mengutip dari Business Insider, anak yang diberi tugas sederhana seperti mencuci piring atau merapikan tempat tidur belajar memahami arti kerja keras dan tanggung jawab.

Hal ini bisa diterapkan melalui kegiatan gotong royong di rumah atau membantu memasak.

Baca Juga: Sektor EBT Jadi Primadona, Kolaborasi Jadi Kunci Swasembada Energi Nasional

4. Mengajarkan Dasar Matematika Sejak Kecil

Kemampuan berhitung tidak hanya penting untuk pelajaran, tetapi juga untuk melatih logika dan ketelitian.

Anak yang mengenal angka sebelum masuk sekolah dasar lebih siap menghadapi kurikulum pendidikan formal. Orang tua dapat mengajarkannya dengan permainan sederhana seperti menghitung benda di sekitar rumah.

5. Membangun Hubungan Hangat dan Aman

Kehangatan orang tua berperan besar dalam pembentukan karakter anak. Anak yang tumbuh dalam suasana penuh kasih sayang cenderung lebih percaya diri dan mampu menjalin hubungan sosial yang sehat.

Kebersamaan keluarga saat makan malam atau kegiatan ibadah bersama bisa menjadi momen penting memperkuat hubungan emosional.

6. Menjaga Stres Orang Tua Agar Tidak Menular

Tingkat stres orang tua sangat berpengaruh pada suasana hati anak. Orang tua yang mampu mengelola emosinya cenderung memiliki anak yang lebih tenang dan berprestasi.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua menjaga keseimbangan hidup agar tidak melampiaskan tekanan pekerjaan di rumah.

7. Memberikan Akses Belajar yang Memadai

Akses terhadap pendidikan dan lingkungan yang mendukung menjadi faktor penting dalam perkembangan anak.

Meskipun kondisi ekonomi beragam, orang tua dapat mencari alternatif seperti program beasiswa, kursus daring gratis, atau kegiatan belajar di komunitas lokal.

8. Menjadi Teladan dalam Pendidikan

Anak-anak cenderung meniru orang tuanya. Mengutip dari Business Insider, orang tua berpendidikan tinggi biasanya menanamkan semangat belajar yang sama pada anak.

Namun, keteladanan tidak selalu harus dari pendidikan formal. Sikap gemar membaca, berdiskusi, dan belajar hal baru juga memberi dampak positif.

9. Mengelola Konflik dengan Sehat di Rumah

Setiap keluarga pasti menghadapi perbedaan pendapat. Namun, cara orang tua menyelesaikan masalah menjadi pelajaran penting bagi anak.

Anak yang menyaksikan penyelesaian konflik dengan tenang akan belajar tentang komunikasi dan empati.

Tonton: Pertama Kali Nyetir Xpeng X9 : Mewah, Canggih, dan Super Nyaman

10. Menggunakan Waktu Bersama dengan Berkualitas

Kuantitas waktu bersama anak memang penting, tetapi kualitas jauh lebih berpengaruh.

Menurut Business Insider, anak akan lebih menghargai waktu bersama jika diisi dengan aktivitas bermakna seperti membaca cerita, memasak bersama, atau bermain edukatif.

11. Mengajarkan Anak untuk Tidak Takut Gagal

Kegagalan adalah bagian alami dari proses belajar. Orang tua perlu membantu anak melihat kegagalan sebagai pengalaman berharga, bukan hal yang memalukan.

Dengan begitu, anak akan tumbuh tangguh dan berani mencoba hal baru.

Selanjutnya: Promo HokBen Gratis Fried Chicken Oktober 2025, Mulai Rp 28.000-an Per Orang

Menarik Dibaca: Promo Bakmi GM BGM Day 17–19 Oktober, Menu Mulai Rp 20.000-an Free Teh Botol

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Terbaru