KONTAN.CO.ID - Untuk Anda para manajer, atau bahkan CEO, rekomendasi perintah atau prompt untuk ChatGPT ini layak digunakan di tengah gelombang PHK dan pengetatan anggaran.
Fenomena PHK yang meluas membuat banyak pekerja di level manajer harus menyelesaikan banyak tugas seorang diri. Di situasi inilah teknologi kecerdasan buatan bisa sangat membantu.
Stephanie LeBlanc-Godfrey, pendiri MotherAI, dalam wawancara dengan Forbes mengakui bahwa kita dapat memanfaatkan AI untuk bertindak sebagai mitra berpikir, pelatih eksekutif, atau co-pilot saat kekurangan waktu dan sumber daya.
"Alat seperti ChatGPT berfungsi sebagai otak tambahan. Teknologi ini bisa menjadi pengubah situasi, baik jika Anda memimpin tim perusahaan dengan jumlah karyawan yang berkurang atau menjalankan bisnis kecil," kaya Stephanie.
Tantangannya kini adalah, bagaimana untuk menulis perintah atau prompt yang tepat sasaran untuk ChatGPT.
Baca Juga: 7 Hal Menarik yang Bisa Dilakukan ChatGPT: Bisa Introspeksi Diri
3 Jenis Prompt ChatGPT untuk Membantu Tugas Manajer
Berikut ini adalah tiga jenis prompt ChatGPT yang bisa mempermudah tugas para manajer:
1. Tinjauan Kinerja yang Dapat Ditindaklanjuti
Prompt ini bisa membantu Anda mendapatkan tinjauan kinerja yang objektif, spesifik, dan dapat ditindaklanjuti.
Sebelum meminta tinjauan pekerjaan, Anda perlu merinci apa tugas dan posisi Anda, di divisi apa Anda bekerja, hingga berapa lama Anda sudah bekerja di posisi tersebut. Jelaskan juga pencapaian yang sudah diraih dan hambatan apa yang dialami.
Gunakan nada bicara yang profesional, konstruktif, dan berfokus pada pertumbuhan. Hindari bahasa subjektif atau penilaian berdasarkan kepribadian. Fokuslah pada perilaku dan hasil yang dapat diukur atau diamati.
Baca Juga: Mahir ChatGPT, Tips dan Contoh Menuliskan Prompt agar Jawaban Akurat dan Memuaskan
2. Permintaan Penasihat Eksekutif
ChatGPT juga bisa berperan sebagai penasihat khusus yang akan memberikan masukan.
Untuk mengubahnya menjadi penasihat, jelaskan profil Anda dengan menuliskan situasi perusahaan terbaru, tujuan utama yang akan dicapai, sumber daya yang sudah dimiliki, serta batasan waktu untuk mencapai hasil tersebut.
Nantinya ChatGPT bisa Anda minta untuk menyampaikan risiko utama dan strategi mitigasinya, dampaknya terhadap pemangku kepentingan, bahkan menyiapkan langkah-langkah cadangan.
Baca Juga: Jangan Coba-coba Lempar 5 Pertanyaan Ini ke ChatGPT
3. Pedoman Delegasi ke Bawahan
Terakhir, Anda bisa meminta ChatGPT untuk membuat panduan tugas yang akan diserahkan kepada bawahan. Sistem ini bisa digunakan untuk menentukan apa yang harus didelegasikan dan bagaimana mengomunikasikannya secara efektif.
Pertama, jelaskan lebih dulu mengenai deskripsi singkat tentang proyek, tujuan dan jangka waktunya. Lalu, masukkan posisi Anda, kekuatan utama, dan di mana Anda memberikan nilai tambah paling besar.
Langkah selanjutnya, masukkan peran, kekuatan, dan kapasitas anggota tim utama yang masih aktif. Jelaskan juga apa saja yang menjadi bentuk kesuksesan dan risiko/perhatian utama.
Berdasarkan detail tersebut, ChatGPT akan mampu mengidentifikasi tugas apa yang paling tepat untuk masing-masing anggota, lengkap dengan seberapa baik dia akan mengerjakannya.
Baca Juga: Makin Populer, ChatGPT Menuju 700 Juta Pengguna per Pekan
Tonton: China Minta AS Longgarkan Ekspor Cip Jelang Pertemuan Trump dan Xi Jinping
Selanjutnya: 50 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Peru, Prabowo Sepakat Perluas Akses Pasar
Menarik Dibaca: Harga Emas Hari Ini di Pasar Global Melorot, Ini Penyebabnya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News