​Apa Penyebab Tahun Baru Islam Selalu Berubah Setiap Tahun? Ini Sejarahnya

Senin, 17 Juli 2023 | 13:01 WIB   Penulis: Virdita Ratriani
​Apa Penyebab Tahun Baru Islam Selalu Berubah Setiap Tahun? Ini Sejarahnya

ILUSTRASI. Sejarah tahun baru Islam menandai peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari kota Mekkah ke Madinah pada 622 Masehi.


Tahun Baru Islam - Tanggal 1 Muharram 2023 jatuh pada hari Rabu, 19 Juli 2023 dan dijadikan libur nasional oleh pemerintah. Lantas, apa penyebab tahun baru Islam selalu berubah setiap tahun? 

Sejarah tahun baru Islam menandai peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari kota Mekkah ke Madinah pada 622 Masehi. 

Peristiwa bersejarah tersebut terjadi pada 1 Muharram dan dijadikan tahun baru dalam kalender Hijriah. Sehingga, tahun baru Islam adalah peristiwa penting bagi umat Islam. 

Lantas, mengapa tahun baru Islam selalu berubah setiap tahun? 

Baca Juga: 33 Ucapan Tahun Baru Islam 2023 1 Muharam 1445 Hijriah

Sejarah tahun baru Islam

Ibnu Hajar al-Asqalani dalam kitab Fathul-Baari menjelaskan sejarah tahun hijriah.

Sejarah kalender Islam diawali ketika Gubernur Abu Musa Al-Asyari mengirimkan surat kepada Khalifah Umar Bin Khatab yang kebingungan perihal surat yang tidak memiliki tahun.

Pada masa itu, umat Islam masih mengadopsi peradaban Arab pra-Islam dalam menggunakan penanggalan yaitu menuliskan sebatas bulan dan tanggal tanpa tahun di dalamnya.

Baca Juga: Kapan Malam 1 Suro 2023? Ini Arti, Larangan, dan Tradisi Malam Satu Suro

Dirangkum dari laman Majelis Ulama Indonesia (MUI), hal tersebut menyulitkan Gubernur Abu Musa Al-Asyari saat melakukan pengarsipan dokumen. 

Kemudian, muncullah gagasan awal untuk menetapkan kalender Islam untuk menindaklanjuti surat dari Abu Musa al-Asy’ari. 

Khalifah Umar pun memanggil Ali bin Abi Thalib, Abdurrahman bin Auf RA, Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam RA, Sa’ad bin Waqqas, serta Thalhan bin Ubaidillah sebagai tim yang bertugas penyusunan kalender Islam.

Baca Juga: Tengah Pekan Ini Ada Tanggal Merah, Cek Libur Nasional Juli 2023 & Jadwal 1 Muharam

Usulan awal kalender Hijriah 

Setelah tim disepakati, mulailah pembahasan mengenai penentuan tahun pertama. Beberapa usulan penetapan kalender Hijriah antara lain:  

  • Dimulai di tahun Gajah, yaitu waktu kelahiran Nabi
  • Tahun wafatnya Nabi
  • Tahun pengangkatan menjadi Rasul
  • Tahun hijrahnya Rasulullah ke Madinah

Usulan keempat yang disampaikan oleh Ali bin Abi Thalib lah yang disepakati sebagai awal tahun Islam yaitu ditandai dengan peristiwa hijrah Rasulullah dari Mekkah ke Madinah. 

Baca Juga: 29 Twibbon 1 Muharram 2023 dan Cara Pasangnya di Media Sosial!

Pendapat tersebut, dianggap sebagai peristiwa besar bagi Islam yang mana hijrah merupakan simbol perpindahan masa jahiliyah ke masyarakat madani.

Keputusan awal tahun telah disepakati, pembahasan selanjutnya adalah bulan pertama yang mengawali tahun Islam.

Usulan bulan Rabi’ al-Awwal diajukan sebagai awal bulan untuk memulai tahun. Hal ini dikarenakan Rasulullah hijrah pada bulan tersebut.

Baca Juga: Promo Pizza Hut Edisi Terbatas 17-19 Juli 2023, Beli Limo Pizza Gratis 6 Minuman

Akan tetapi, usulan ini ditolak. Khalifah Umar justru memilih bulan Muharram sebagai bulan pertama dalam susunan tahun Hijriyah. Pendapat ini didukung pula oleh Utsman bin Affan.

Alasan lain pemilihan bulan Muharram adalah meskipun hijrah dilakukan di bulan Rabi’ al-Awwal, akan tetapi permulaan Hijrah dimulai sejak bulan Muharram.

Khalifah Umar mengatakan, wacana hijrah dimulai setelah beberapa sahabat membaiat Nabi, yang dilaksanakan pada penghujung bulan Dzulhijjah. Adapun bulan yang muncul setelah Dzulhijjah yaitu bulan Muharram.

Oleh sebab itu, Muharram dipilih serta disepakati menjadi bulan pembuka dalam tahun Hijriyah.

Baca Juga: Sejarah Tahun Hijriah: Dasar Perhitungan Kalender Hijriah dan 1 Hijriah Berapa Masehi

Penyebab tahun baru Islam selalu berubah setiap tahun dan dasar perhitungannya 

Penyebab tahun baru Islam selalu berubah setiap tahunnya adalah karena adanya perbedaan sistem penanggalan yang digunakan. Dasar perhitungan tahun baru Islam menurut kalender Hijriah, sementara sistem penanggalan yang digunakan saat ini berdasarkan kalender Masehi.

Dasar perhitungan kalender Hijriah berbeda dengan kalender Masehi. Selain itu, terdapat perbedaan kalender Masehi dengan Hijriah adalah jumlah hari dalam setahun yang tak sama.

Dasar perhitungan kalender hijriah adalah peredaran Bulan mengitari Bumi. Sementara, kalender Masehi mendasarkan penghitungan pada peredaran Bumi mengitari Matahari.

Baca Juga: Pekan Depan, Bareskrim Akan Klarifikasi Petinggi Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang

Dirangkum dari akun Instagram resmi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), fenomena yang digunakan untuk menandai tanggal 1 setiap bulannya dalam kalender Hijriah adalah terlihatnya Bulan sabit muda yang sangat tipis yang disebut hilal, beberapa saat setelah Matahari terbenam.

Sehingga, awal hari pada kalender Hijriah dimulai saat Matahari terbenam. Sedangkan tahun Masehi, pergantian hari dimulai pada pukul 12 malam.

Selain itu, kalender Hijriah menentukan panjang satu tahunnya berdasarkan 12 kali siklus sinodis bulan (12 kali fase bulan yang sama/ hilal). Selang waktu dari Bulan baru ke Bulan baru berikutnya berkisar antara 29 hari 5,5 jam hingga 29 hari 20 jam.

Baca Juga: Pekan Depan, Bareskrim Akan Klarifikasi Petinggi Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang

Inilah yang membuat terkadang umur bulan dalam penanggalan Hijriah sebanyak 29 hari, terkadang 30 hari, terkadang berselang-seling 29 dan 30 hari.  

Bahkan terkadang dua bulan berturut-turut 29 hari dan terkadang dua bulan berturut-turut 30 hari. 

Jumlah hari dalam satu tahun pada kalender Hijriah kurang lebih 354-355 hari. Sedangkan, jumlah hari dalam kalender Masehi mencapai 365-366 hari.

Jadi, itulah menjadi penyebab tahun baru Islam selalu berubah setiap tahun jika berdasarkan penanggalan kalender Masehi. 

Baca Juga: Apakah Benar Hewan Kurban Harus Jantan? Begini Syarat Hewan Kurban Menurut Ulama

12 Urutan bulan dalam kalender Hijriah

Berikut rincian jumlah hari dalam satu bulan dalam kalender penanggalan Islam atau urutan bulan dalam kalender Hijriah:

  1. Muharram: 29 hari
  2. Safar: 30 hari
  3. Rabiul Awal: 29 hari
  4. Rabiul Akhir: 30 hari
  5. Jumadil Awal: 29 hari
  6. Jumadil Akhir: 30 hari
  7. Rajab: 29 hari
  8. Syaban: 30 hari
  9. Ramadhan: 30 hari
  10. Syawal: 30 hari
  11. Zulkaidah: 29 hari
  12. Zulhijah: 29 atau 30 hari

Demikian ulasan mengenai sejarah tahun baru Islam dan penyebab tahun baru Islam selalu berubah setiap tahun.  

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Virdita Ratriani
Terbaru