PENYIARAN - Jakarta. Perpindahan dari siaran televisi atau TV analog ke digital akan dimulai tahun depan. Salah satu kelebihan TV digital adalah kualitas gambar dan suara akan lebih jernih dan bersih dibandingkan dengan TV analog.
Tidak akan ada lagi noise seperti bintik-bintik semut seperti pada siaran TV analog.
Kementerian Komunikasi dan Informatika(Kominfo) menyampaikan masyarakat tidak perlu khawatir tentang perpindahan TV analog ke digital. TV digital itu gratis dengan layanan Free to Air (FTA).
TV digital bukan diakes melalui streaming menggunakan layanan internet. TV digital juga bukan berlangganan lewat kabel atau satelit.
Namun, bagi pemilik TV analog memang perlu menggunakan alat bernama Set Top Box (STB) untuk bisa menerima siaran TV digital. Kisaran harga STB di marketplace pun beragam yakni mulai Rp 50.000 hingga Rp 400.000. Setelah memiliki STB, ada sejumlah langkah untuk mengubah TV analog ke digital.
Lantas, bagaimana cara memilih STB yang baik?
Baca Juga: Cara mengubah TV analog ke digital, biar siaran lebih jernih
Cara memilih STB yang baik
Cara memilih STB yang baik adalah dengan melihat adanya sertifikasi Kominfo. Sertifikasi Kominfo adalah bentuk jaminan bahwa STB pasti bisa digunakan.
Semua fitur di siaran digital bisa berfungsi optimal. Dikutip dari laman Siaran Digital Kominfo, Direktur Penyiaran, Direktorat Jenderal PPI, Kementerian Kominfo, Geryantika Kurnia menyatakan bahwa memilih STB sebaiknya yang ada tulisan DVB-T2.
"Di kemasannya itu atau cari saja yang ada tulisan ‘Siap Digital’. Tanda Siap Digital. Paling mudah. Kalau sekarang ada juga tambahan gambar MODI. Bila ada tulisan itu sudah pasti aman," ungkap dia.
Untuk tambahan informasi, berikut ini merek STB yang bersertifikat Kominfo:
- Nexmedia (NA1300/DVB-T2 MPEG4 HD)
- Polytron (PDV 600T2)
- Ichiko (8000HD)
- Akari (ADS-2230, ADS-168 dan ADS-210)
- Venus (Brio)
- Tanaka (T2)
- Matrix (Apple)
- Evercoss (STB1)
- NEXTRON NT2000-D
- NEXTRON TR 1000
- EVINIX H-1
Selanjutnya: Apa beda TV analog dan digital? Ini penjelasannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
