Begini cara menyimpan ASI perah serta cara menyajikannya dengan benar

Kamis, 03 Juni 2021 | 10:59 WIB   Penulis: Tiyas Septiana
Begini cara menyimpan ASI perah serta cara menyajikannya dengan benar

ILUSTRASI. Begini cara menyimpan ASI perah serta cara menyajikannya dengan benar.


PARENTING -  Setelah cuti melahirkan habis, para ibu mungkin khawatir bagaimana cara memberikan ASI kepada buah hati. 

Anda bisa memompa ASI dan menyimpannya agar sewaktu-waktu bisa disajikan kepada bayi meski Anda tidak berada di rumah. 

ASI yang sudah dipompa atau diperah perlu perlakuan khusus agar bisa awet dan tidak cepat basi. 

Melansir dari Mayo Clinic, ada beberapa hal yang penting untuk dilakukan dan dihindari saat menyimpan ASI. Kebersihan, media penyimpanan, hingga suhu penyimpanan menjadi faktor utama ASI bisa tahan lama. 

Selain penyimpanan, cara menyajikan ASI yang sudah disimpan juga penting dipahami agar kandungan nutrisi ASI tidak rusak. 

Baca Juga: Bisa rusak kepercayaan diri, ini dampak buruk sering memarahi anak di depan umum

Cara menyimpan ASI perah yang benar

Menyimpan ASI tidaklah sama seperti menyimpan susu cair pada umumnya. Ada hal-hal yang perlu diperhatikan agar kandungan nutrisi dalam ASI tetap terjaga. 

Berikut ini cara penyimpanan ASI yang tepat menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI

  • Menjaga kebersihan dengan mencuci tangan sebelum memerah dan menyimpan ASI. 
  • Menggunakan wadah yang bebas bisphenol A (BPA) atau plastik khusus untuk menyimpan ASI. 
  • Cuci bersih wadah ASI dengan air panas dan sabun kemudian keringkan sebelum dipakai. 
  • Simpan ASI sesuai kebutuhan buah hati. 
  • Siapkan label nama serta tanggal ASI diperah. Label ini digunakan agar Anda tahu ASI yang lebih lama yang harus segera dipakai. 
  • Jangan campur ASI yang baru dipompa dengan yang sudah beku dalam wadah penyimpanan. 
  • ASI yang sudah dikonsumsi tidak boleh disimpan dan diberikan kepada bayi. 
  • Jangan mengocok ASI karena berpotensi merusak komponen di dalamnya. Putar wadah ASI agar bagian yang mengandung krim bisa tercampur rata. 
  • Sisakan ruang sekitar 22,5 cm dari tutup wadah karena volume ASI akan meningkat saat membeku. 
  • Kencangkan tutup wadah saat ASI sudah membeku.
  • Jangan taruh wadah ASI pada pintu lemari es atau freezer

Daya tahan dan cara menyajikan ASI

ASI memiliki durasi daya tahan yang berbeda tergantung dengan suhu ruangan. Sebagai orangtua baru, Anda perlu paham informasi ini agar ASI bisa tersimpan dengan baik. 

Di bawah ini daftar daya tahan ASI yang disimpan sesuai dengan suhu penyimpanannya:

  • Suhu ruangan hingga maksimal 25 derajat Celcius: 6-8 jam. 
  • Suhu 4 derajat Celcius: 5 Hari. 
  • Suhu -15 derajat Celcius: 2 Minggu.
  • Suhu -18 derajat Celcius: 3-6 Bulan. 
  • Suhu -20 derajat Celcius: 6-12 bulan.

Jika Anda sudah tepat menyimpan ASI perah, berikut ini cara menyajikan ASI yang sudah disimpan oleh IDAI, agar nutrisinya tetap terjaga: 

  • Gunakan ASI yang paling lama disimpan.
  • Untuk ASI beku, pindahkan terlebih dahulu ke lemari es selama 1 malam atau rendam dalam wadah berisi air dingin. Naikkan suhu air secara bertahap hingga mencapai suhu pemberian ASI. 
  • Untuk ASI yang ada di lemari es, bisa dihangatkan bersama dengan wadahnya dalam wadah berisi air hangat selama beberapa menit. 
  • ASI tidak boleh dihangatkan secara langsung dengan api kompor. 
  • Menghangatkan ASI dengan microwave juga tidak disarankan. Hal ini dikarenakan panas pada microwave tidak merata sehingga bisa merusak komponen ASI. 
  • Sebelum disajikan, cek suhu ASI dengan cara menggoyangkan botol dan teteskan sedikit pada pergelangan tangan. 
  • ASI yang sudah dihangatkan harus dikonsumsi dalam waktu 24 jam. Jangan bekukan kembali ASI yang sudah dihangatkan.

Selanjutnya: Untuk melatih motorik halus anak, gunakan permainan menyenangkan ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tiyas Septiana

Terbaru