KESEHATAN - JAKARTA. Panduan untuk mengatasi kondisi panas dalam pada tubuh serta penyebabnya. Keadaan di mana tubuh mengalami demam dengan perasaan panas dingin mungkin menjadi tanda bahwa tubuh sedang berusaha mengatasi situasi tertentu.
Kondisi panas dalam tubuh ini mencerminkan peningkatan suhu tubuh seseorang di atas ambang normalnya, sekitar 36-37 derajat Celsius.
Penyebabnya bervariasi, melibatkan infeksi, peradangan, paparan sinar matahari yang berlebihan, kelelahan fisik, atau reaksi alergi. Gejala yang umumnya terkait dengan kondisi panas dalam meliputi demam, berkeringat, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan.
Jika kondisi ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama atau disertai dengan gejala yang serius, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.
Baca Juga: 11 Gejala Kolesterol Tinggi, Bisa Muncul di Kaki, Mata & Tengkuk
Namun ada kondisi lain seperti rasa terbakar pada bagian tenggorokan yang menjadi penyebab panas dalam. Panas dalam tenggorokan biasanya merupakan gejala dari peradangan pada tenggorokan yang disebut faringitis.
Faringitis dapat disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, paparan bahan kimia atau iritan lainnya, atau kondisi lain seperti refluks asam atau alergi.
Gejala lain dari faringitis meliputi sakit tenggorokan, kesulitan menelan, nyeri atau sensasi terbakar di tenggorokan, demam, batuk, pilek, dan sakit kepala. Beberapa orang juga mengalami pembengkakan kelenjar getah bening di leher.
Apabila mengalami panas dalam tenggorokan yang tidak kunjung membaik atau disertai dengan gejala serius lainnya seperti kesulitan bernapas, sakit dada, atau demam tinggi, segera temui dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca Juga: 5 Sayuran untuk Diet Diabetes atau Pradiebetes, Apa Saja?
Terapi untuk faringitis biasanya tergantung pada penyebabnya dan dapat mencakup penggunaan antibiotik (untuk faringitis bakteri), obat penghilang rasa sakit dan demam, atau obat antihistamin (untuk faringitis alergi).
Untuk itu, ketahui terlebih dulu beberapa penyebab adanya panas dalam pada tubuh. Intip beberapa penyebab panas dalam beserta cara mengatasi gejalanya dilansir dari Health Line.
Penyebab panas dalam pada tubuh
Ada beberapa kondisi medis yang mendasar dapat menyebabkan rasa panas tanpa sebenarnya menyebabkan demam.
1. Diabetes
Diabetes tipe 1 atau tipe 2 dapat menjadi penyebab panas dalam yang meningkat. Penderita diabetes mungkin merasa lebih panas dari biasanya, terutama pada bulan-bulan panas dan lembap.
Kondisi ini juga dapat meningkatkan risiko dehidrasi, membuat tubuh terasa lebih haus, dan mempengaruhi kelenjar keringat sehingga tubuh sulit mendinginkan diri pada suhu tinggi.
2. Hipertiroidisme
Kelebihan aktivitas pada kelenjar tiroid, yang disebut hipertiroidisme, dapat mengakibatkan peningkatan sensitivitas terhadap panas karena lonjakan hormon tiroid dalam aliran darah. Reaksi tubuh terhadap kondisi ini mungkin melibatkan gemetaran dan keringat berlebihan.
Tidak hanya itu, gejala lainnya seperti iritabilitas, peningkatan kecemasan, detak jantung yang cepat, dan kesulitan tidur juga bisa terjadi. Pada perempuan, hipertiroidisme dapat mempengaruhi siklus menstruasi dan menyebabkan penurunan berat badan yang tidak disengaja.
3. Kecemasan
Keadaan mental yang cemas dapat memicu sensasi panas dalam tubuh. Meskipun serupa dengan demam psikogenik atau emosional, kecemasan bisa menyebabkan perasaan panas tanpa kenaikan suhu tubuh inti.
Gejala kecemasan juga melibatkan ketegangan otot, rasa gelisah, dan kekhawatiran berlebihan, yang dapat berujung pada kelelahan dan iritabilitas. Selain itu, bisa terjadi peningkatan denyut jantung atau irama jantung yang tidak teratur.
4. Sklerosis multipel
Sklerosis multipel (MS) dapat menyebabkan sensasi panas dalam yang lebih intens. Beberapa orang dengan MS mengalami sensitivitas terhadap panas, yang awalnya dapat ditandai dengan penglihatan kabur bersamaan dengan rasa panas.
Nah, sensitivitas ini juga dapat menyebabkan kerusakan saraf lebih lanjut dengan gejala seperti kejang otot, masalah gerakan, perubahan penglihatan, kesemutan, dan mati rasa pada anggota tubuh.
5. Pola tidur yang buruk
Gaya hidup yang kurang sehat dapat menjadi pemicu gejala panas dalam. Asupan berlebihan kafein atau alkohol, konsumsi makanan pedas, serta paparan pada makanan dan minuman panas dapat memperburuk perasaan panas.
Cara mengatasi panas dalam
Beberapa strategi yang dapat dilakukan meliputi:
- Hindari Suhu Tinggi: Jangan keluar rumah saat suhu di luar sangat tinggi untuk mencegah peningkatan rasa panas dalam tubuh.
- Atur Suhu Ruangan: Pastikan suhu di dalam ruangan nyaman dan hidupkan kipas angin jika memungkinkan.
- Konsumsi Cairan Cukup: Minumlah banyak cairan, terutama air putih, dengan target minimal 8 gelas per hari untuk mencegah dehidrasi.
- Kenakan Pakaian Ringan dan Longgar: Gunakan pakaian yang ringan dan longgar agar tubuh dapat lebih mudah mendinginkan diri.
- Hindari Alkohol dan Kafein: Batasi konsumsi alkohol dan kafein, karena dapat menyebabkan dehidrasi dan meningkatkan rasa panas dalam.
- Batas Makanan Pedas dan Panas: Hindari makanan pedas dan panas, yang dapat memperburuk sensasi panas dalam.
Selain itu, terdapat beberapa minuman yang dapat dijadikan referensi untuk meredakan panas dalam:
- Teh Hijau: Dikenal dengan nutrisinya, teh hijau direkomendasikan karena dapat melawan bakteri dan virus. Selain itu, khasiatnya membantu mempercepat metabolisme, menurunkan risiko penyakit, dan memberikan manfaat keseluruhan bagi tubuh.
- Air Lemon: Air dengan irisan lemon membantu tubuh terhidrasi dan memberikan kandungan Vitamin C yang baik untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
- Teh Jahe dan Kunyit: Minuman ini, yang terbuat dari jahe dan kunyit, telah lama digunakan sebagai obat alami. Keduanya memiliki sifat antiinflamasi, meredakan rasa sakit, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Teh kunyit jahe tersedia di toko dan kedai teh, atau bisa juga dibuat sendiri di rumah.
Dari informasi terkait panduan mengatasi dan penyebab panas dalam pada tubuh yang wajib Anda ketahui.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News