Panduan 6 Rukun Haji agar Ibadah Sah dan Meraih Haji Mabrur

Minggu, 01 Juni 2025 | 09:54 WIB   Penulis: Tiyas Septiana
Panduan 6 Rukun Haji agar Ibadah Sah dan Meraih Haji Mabrur

ILUSTRASI. Panduan 6 Rukun Haji agar Ibadah Sah dan Meraih Haji Mabrur. ANTARA FOTO/Andika Wahyu/Spt.


IBADAH HAJI -  Menunaikan ibadah haji merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang mampu.

Mampu dalam hal ini bukan hanya secara fisik, namun juga mental dan finansial. Dalam pelaksanaannya, terdapat rukun haji yang harus dipenuhi agar ibadah tersebut sah di sisi syariat.

Melansir dari situs resmi BAZNAS, berikut adalah 6 rukun haji berdasarkan mazhab Asy-Syafi’iyah yang wajib dilaksanakan oleh seluruh jemaah:

Baca Juga: 8 Wisata Kuliner di Palembang yang Khas dan Patut Dicoba

1. Ihram

Ihram adalah niat untuk melaksanakan ibadah haji, yang ditandai dengan mengenakan pakaian ihram dan melafalkan talbiyah. Ihram menjadi penanda dimulainya rangkaian ibadah haji. Tanpa ihram, maka ibadah haji tidak sah.

Pakaian ihram untuk laki-laki terdiri dari dua lembar kain putih tanpa jahitan, sedangkan perempuan mengenakan pakaian tertutup yang menutupi seluruh aurat kecuali wajah dan telapak tangan.

Lafal niat ihram:
“Nawaitul hajja wa ahramtu bihi lillahi ta’ala.”

Artinya: Aku berniat haji dengan berihram karena Allah Ta’ala.

Selama dalam keadaan ihram, jemaah dilarang melakukan hal-hal tertentu seperti memakai wewangian, memotong kuku atau rambut, berhubungan suami istri, serta menutup wajah bagi perempuan.

2. Wukuf di Arafah

Wukuf merupakan puncak dari seluruh rangkaian ibadah haji. Jemaah harus berada di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah, mulai dari tergelincirnya matahari hingga matahari terbenam.

Pada saat wukuf, jemaah dianjurkan memperbanyak dzikir, doa, talbiyah, serta membaca Al-Qur’an, baik secara individu maupun berjemaah.

Baca Juga: Surplus Neraca Perdagangan April 2025 Diprediksi Menyempit, Ini Pemicunya

3. Thawaf Ifadhah

Thawaf Ifadhah dilakukan dengan mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali putaran dimulai dari arah sejajar dengan Hajar Aswad.

Thawaf ini wajib dilakukan dalam keadaan suci dari hadas kecil maupun besar.

Mengutip dari NU Jawa Barat, waktu terbaik thawaf Ifadhah adalah pada 10 Dzulhijjah setelah melontar jumrah aqabah dan tahallul, atau sebelum hari-hari tasyrik berakhir, yaitu 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.

4. Sai antara Safa dan Marwah

Sai adalah berjalan bolak-balik sebanyak tujuh kali antara Bukit Safa dan Marwah. Perjalanan dimulai dari Bukit Safa dan berakhir di Marwah.

Ibadah ini dilakukan untuk mengenang perjuangan Hajar, ibu Nabi Ismail, dalam mencari air di tengah padang pasir.

Walau disunnahkan dalam keadaan suci, namun Sai tetap sah jika dilakukan dalam keadaan tidak suci.

Tonton: Trump Bakal Kerek Tarif Impor Baja Jadi 50% Mulai Pekan Depan

5. Tahallul (Mencukur atau Memotong Rambut)

Tahallul adalah mencukur atau memotong rambut sebagai tanda berakhirnya rangkaian ibadah haji.

Laki-laki disunnahkan mencukur habis rambut, sedangkan perempuan cukup memotong sedikit rambut sepanjang ruas jari. Tahallul terdiri dari dua tahap, yaitu tahallul awal dan tahallul tsani.

6. Tertib

Tertib berarti menjalankan semua rukun haji secara berurutan. Apabila salah satu rukun ditinggalkan atau urutannya tidak sesuai, maka ibadah haji dianggap tidak sah.

Memahami dan melaksanakan keenam rukun haji dengan benar merupakan kewajiban setiap jemaah agar ibadahnya sah dan sempurna. Dengan persiapan fisik, mental, dan pengetahuan yang baik, semoga ibadah haji Anda diterima dan meraih predikat haji mabrur.

Selanjutnya: 8 Cara Mengurangi Kerontokan Rambut saat Perawatan

Menarik Dibaca: Terbaru di Bulan Juni, Promo Burger Bangor GrabFood Exclusive Diskon sampai 35%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tiyas Septiana

Terbaru