EDUKASI - Agar anak terhindar dari kekerasan seksual, pendidikan seksual, seperti mengenalkan organ-organ intim pada tubuh, penting diberikan kepada anak.
Berdasarkan laporan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), pada tahun 2023 terdapat 3000 kasus kekerasan seksual.
Hla tersebut juga terlihat dari banyaknya berita kekerasan seksual pada anak yang diberitakan di media cetak dan elektronik.
Baca Juga: Trump Hadapi Sidang Pembacaan Hukuman Jelang Pelantikan Presiden, Akankah Dipenjara?
Yang membuat miris, pelaku kekerasan seksual pada anak justru orang-orang terdekat mereka bahkan keluarga sendiri yang harusnya melindungi mereka.
Bersumber dari situs Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, salah satu langkah untuk mencegah kekerasan seksual adalah dengan pendidikan seksual yang diawali dengan memperkenalkan organ intim.
Jika anak memahami organ intim mereka, anak akan tahu batasan-natasan dengan orang-orang di sekitarnya.
Cara mengenalkan organ intim pada anak
Menurut Holy Ichda Wahyuni Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) UM Surabaya, memperkenalkan organ intim pada anak merupakan bagian dari pendidikan seksual sejak dini.
Ia menjelaskan, waktu yang paling tepat mengenalkan organ intim pada anak adalah ketika mereka masih berada di bangku taman kanak-kanak.
“Justru merupakan sebuah kesalahan jika menganggap bahwa pengenalan intim ini adalah sebuah hal tabu, sehingga sering anak-anak dikenalkan ketika mereka sudah beranjak remaja. Tak jarang orang tua menjadi sangat tertutup untuk urusan pendidikan seksual,”ujar Holy, dikutip dari situs UM Surabaya.
Menurutnya, sudah bukan saatnya memperkenalkan organ intim pada anak dengan nama ganti, seperti penis menjadi burung.
Tonton: Harga Emas Antam Hari Ini (4 Januari 2025) Turun Rp 4.000
Penting bagi orang tua memperkenalkan organ intim pada anak dengan pelafalan nama atau penyebutan yang sebenarnya, seperti alat kelamin laki-laki adalah penis, dan alat kelamin perempuan adalah vagina.
Penyebutan nama yang sebenarnya dalam pengenalan organ intim pada anak menunjukkan sebuah keterbukaan orang tua, menunjukkan bahwa itu bukan hal tabu.
Hal ini juga mengajarkan pada anak untuk tidak tertutup juga pada persoalan-persoalan yang berkaitan dengan aktivitas seksual sejak dini dan berdampak hingga mereka remaja. Seperti ketika mereka mulai mengalami pubertas.
Terakhir Holy menjelaskan, pengenalan organ intim ini juga bisa dibarengi dengan pengenalan bagaimana pentingnya menjaga kebersihannya, kesehatannya, serta menjaganya sebagai area privasi yang tidak boleh ada yang melihat atau menyentuhnya.
Selanjutnya: Liverpool vs Manchester United: Preview, Prediksi Skor, dan Kabar Line Up
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News