KESEHATAN - JAKARTA. Diabetes adalah penyakit metabolik kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah (atau gula darah), yang dari waktu ke waktu menyebabkan kerusakan serius pada jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, dan saraf.
Melansir laman resmi WHO, yang paling umum adalah diabetes tipe 2. Diabetes ini biasanya terjadi pada orang dewasa, dan terjadi ketika tubuh menjadi resisten terhadap insulin atau tidak membuat cukup insulin.
Data WHO menunjukkan, dalam tiga dekade terakhir, prevalensi diabetes tipe 2 telah meningkat secara dramatis di negara-negara dari semua tingkat pendapatan.
Diabetes tipe 1, pernah dikenal sebagai diabetes remaja atau diabetes tergantung insulin, adalah kondisi kronis di mana pankreas menghasilkan sedikit atau tidak ada insulin dengan sendirinya.
Bagi orang yang hidup dengan diabetes, akses ke pengobatan yang terjangkau, termasuk insulin, sangat penting untuk kelangsungan hidup mereka.
Ada target yang disepakati secara global untuk menghentikan peningkatan diabetes dan obesitas pada tahun 2025.
Baca Juga: 7 Manfaat Ketumbar Untuk Kesehatan yang Perlu Diketahui, Apa Saja?
Sekitar 422 juta orang di seluruh dunia menderita diabetes, mayoritas tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah, dan 1,5 juta kematian secara langsung dikaitkan dengan diabetes setiap tahun.
Baik jumlah kasus maupun prevalensi diabetes terus meningkat selama beberapa dekade terakhir.
Melihat penjabaran tersebut, sudah sebaiknya kita mewaspadai penyakit diabetes ini. Salah satunya, dengan mengenal dan mengetahui lebih dini tentang ciri-ciri dan gejalanya.
Ciri dan Gejala Diabetes
Berikut adalah 11 ciri dan gejala diabetes seperti yang dilansir dari laman Kemkes.go.id:
1. Rasa haus berlebihan
Dengan hilangnya air dari tubuh karena sering buang air kecil, penderita merasa haus dan butuhkan banyak air. Rasa haus yang berlebihan berarti tubuh Anda mencoba mengisi kembali cairan yang hilang itu.
Sering ‘pipis‘ dan rasa haus berlebihan merupakan beberapa "cara tubuh Anda untuk mencoba mengelola gula darah tinggi," jelas Dr. Collazo-Clavell seperti dikutip dari Health.com.
2. Meningkatnya frekuensi buang air kecil
Karena sel-sel di tubuh tidak dapat menyerap glukosa, ginjal mencoba mengeluarkan glukosa sebanyak mungkin. Akibatnya, penderita jadi lebih sering kencing daripada orang normal dan mengeluarkan lebih dari 5 liter air kencing sehari.
Ini berlanjut bahkan di malam hari. Penderita terbangun beberapa kali untuk buang air kecil. Itu pertanda ginjal berusaha singkirkan semua glukosa ekstra dalam darah.
Baca Juga: Benarkah Daging Merah dan Daging Putih Buruk untuk Kesehatan Penderita Kolesterol?