Pahami 8 Tanda Bayi Dehidrasi dan Cara Menanganinya dengan Benar

Jumat, 26 April 2024 | 14:38 WIB   Penulis: Bimo Kresnomurti
Pahami 8 Tanda Bayi Dehidrasi dan Cara Menanganinya dengan Benar

ILUSTRASI. Tanda Bayi Dehidrasi dan Cara Menanganinya dengan Benar


KESEHATAN - JAKARTA. Penting bagi orang tua untuk memahami gejala dehidrasi pada bayi dan cara mengatasinya. Identifikasi tanda-tanda bahwa bayi mungkin mengalami kekurangan cairan merupakan hal yang penting.

Dehidrasi pada bayi terjadi ketika tubuhnya kehilangan lebih banyak cairan daripada yang diterimanya.

Dikarenakan berat badannya yang masih rendah dan sensitivitasnya terhadap perubahan suhu dan lingkungan, bayi memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami dehidrasi. Ini merupakan kondisi serius yang harus ditangani dengan cepat untuk mencegah dampak buruk pada kesehatannya.

Orang tua perlu memahami tanda-tanda dehidrasi, baik yang terlihat secara fisik maupun melalui perubahan dalam aktivitas bayi yang mungkin berbeda dari sebelumnya.

Selain itu, penting untuk memahami pola pemberian ASI bayi dan nutrisi yang diperlukan untuk mencegah terjadinya dehidrasi.

Baca Juga: Ini 5 Penanganan Batuk pada Balita secara Alami dari Rumah

Frekuensi bayi minum ASI

Tips Menyusui Bagi Ibu Bekerja

Mengutip dari HSE Ireland, sebagai panduan, frekuensi bayi minum ASI setidaknya 8 hingga 12 kali, atau lebih, setiap 24 jam selama beberapa minggu pertama menyusui. Bayi akan lebih jarang menyusu dan tidur lebih lama seiring bertambahnya usia.

Saat bayi Anda diberi susu formula, mereka harus menyusu setidaknya 6 hingga 8 kali sehari dalam 3 bulan pertama.

Kemudian 4 hingga 6 kali sehari selama 3 bulan berikutnya. Anda bisa menggunakan sendok untuk memudahkan anak Anda menelan cairan.

Tanda-tanda Dehidrasi pada Bayi

Untuk itu, perhatikan pola konsumsi ASI bayi Anda, terdapat tanda dehidrasi pada bayi dan cara mengatasinya:

  1. Berkurangnya Produksi Air Mata: Bayi yang mengalami dehidrasi mungkin memiliki produksi air mata yang berkurang saat menangis.
  2. Mulut dan Bibir Kering: Mulut dan bibir bayi yang mengalami dehidrasi cenderung terlihat kering.
  3. Kulit Kusam: Kulit bayi bisa terlihat lebih kusam atau kurang elastis ketika ditarik pelan.
  4. Pipinya Cekung: Pipi bayi yang cekung saat menangis bisa menjadi tanda dehidrasi.
  5. Nafas Cepat dan Dalam: Bayi yang mengalami dehidrasi mungkin memiliki nafas cepat dan dalam.
  6. Perubahan Frekuensi BAK: Frekuensi buang air kecil yang berkurang atau bayi tidak basah selama 6 jam atau lebih.
  7. Iritabilitas atau Lethargi: Bayi yang tidak biasanya 8 rewel atau sangat lemah mungkin mengalami dehidrasi.
  8. Fontanel Tenggelam: Fontanel atau bintik lembut di atas kepala bayi bisa terlihat lebih tenggelam atau cekung.

Nah, setelah mengetahui beberapa tanda di atas, Anda perlu melakukan penanganan secara dini apabila tidak ada gejala yang parah.

Selain itu Anda perlu mencegah dehidrasi pada bayi muda sangat penting, dan memberikan nutrisi yang tepat adalah kunci dalam upaya ini.

Nutrisi untuk cegah bayi dehidrasi

Berikut adalah beberapa langkah dan nutrisi yang dapat membantu mencegah dehidrasi pada bayi:

  • ASI (Air Susu Ibu): Jika memungkinkan, memberikan ASI eksklusif pada bayi di bawah usia 6 bulan adalah cara terbaik untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh. ASI mengandung air, nutrisi, dan elektrolit yang diperlukan untuk mencegah dehidrasi.
  • Pemberian Cairan Tambahan: Jika bayi sudah mulai menerima makanan padat atau formula, pastikan untuk memberikan cairan tambahan, seperti air atau jus yang diencerkan. Pemberian cairan ini dapat membantu menjaga kecukupan cairan dalam tubuh.
  • Rehydrasi Oral: Jika bayi mengalami gejala dehidrasi ringan, seperti penurunan produksi air seni atau mulut kering, dokter mungkin merekomendasikan solusi rehidrasi oral yang khusus dirancang untuk bayi.
  • Susu Formula: Jika bayi sudah mulai menerima makanan padat, pastikan untuk memberikan susu formula yang sesuai dengan usianya. Susu formula mengandung nutrisi penting dan membantu memenuhi kebutuhan cairan.
  • Hindari Pemberian Makanan yang Terlalu Awal: Menunda pemberian makanan padat hingga bayi mencapai usia yang sesuai dapat membantu mencegah risiko dehidrasi. Makanan padat seharusnya tidak menggantikan ASI atau susu formula pada bulan-bulan awal.

Cara mengatasi Bayi Dehidrasi

Berikut beberapa kiat untuk mengatasi bayi dehidrasi dengan pemberian ASI hingga cairan tambahan dirangkum melalui Healthline.

1. Gunakan metode pemberian ASI yang berbeda

Jika Anda mengalami kendala dalam menyusui atau belum memiliki ASI yang cukup, ada berbagai metode yang dapat Anda coba untuk memberikan nutrisi kepada bayi. Anda bisa menggunakan pompa ASI atau memberikan susu formula melalui berbagai wadah seperti botol, penyedot bayi steril, atau sendok kecil dengan lembut.

2. Pantau Frekuensi Kencing

Penting untuk memperhatikan frekuensi buang air kecil (BAK) bayi secara teratur. Jika Anda melihat penurunan dalam frekuensi BAK atau bayi tidak buang air kecil dalam waktu yang lama, segera konsultasikan dengan dokter.

3. Pilih Menu MPASI

Setelah bayi mulai memperkenalkan Makanan Pendamping ASI (MPASI), berikan cairan tambahan seperti air atau jus sesuai dengan anjuran dokter.
Penting bagi orang tua untuk memilih cairan dengan cermat, termasuk menghindari yang mengandung gula. Perlu dihindari memberikan minuman manis seperti jus buah karena dapat memperburuk risiko dehidrasi.

4. Hindari Lingkungan Panas

Pastikan lingkungan tempat bayi berada cukup sejuk dan teduh. Paparan panas berlebihan dapat meningkatkan risiko dehidrasi pada bayi. Selalu perhatikan sirkulasi udara dan potensi paparan polutan yang dapat memengaruhi kesehatan bayi.

5. Konsultasi Dokter

Jika Anda memiliki kekhawatiran bahwa bayi mengalami dehidrasi, segera konsultasikan dengan dokter. Dokter akan memberikan panduan dan perawatan yang sesuai berdasarkan kondisi spesifik bayi Anda.

Bayi dan balita memiliki risiko tinggi mengalami dehidrasi karena ukuran tubuh mereka yang kecil. Perut bayi yang kecil membuatnya tidak dapat menampung banyak ASI dalam satu waktu.

Penting untuk selalu memantau tanda-tanda dehidrasi pada bayi dan bertindak cepat jika Anda melihat tanda-tanda tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Bimo Kresnomurti

Terbaru