BUDIDAYA TANAMAN - Ada banyak jenis media tanam yang dapat digunakan untuk menanam tanaman. Salah satunya yang berbahan organik yang berasal dari komponen organisme hidup. Media ini terbentuk dari proses pelapukan yang dilakukan oleh mikroorganisme.
Dilansir dari Cybext, media tanam organik memiliki pori-pori mikro dan makro yang seimbang sehingga sirkulasi udara dapat berjalan dengan baik. Selain itu, proses pelapukan dalam pembuatannya, menghasilkan mineral, karbon dioksida, dan air yang bermanfaat untuk tanaman. Nah, ini dia 8 macam media tanam organik yang bisa Anda gunakan.
Sabut Kelapa
Sabut kelapa atau coco peat yang belum diarangkan juga dapat digunakan sebagai alternatif media tanam. Namun, sabut harus berasal dari buah kelapa yang sudah tua karena daya seratnya lebih kuat. Selain itu, sabut kelapa juga direkomendasikan untuk digunakan di daerah yang bercurah hujan rendah.
Kelebihan dari media tanam ini adalah karakteristiknya yang mampu mengikat dan menyimpan air dengan kuat, sangat sesuai untuk wilayah penanaman yang panas. Oleh karena itu, sabut kelapa sangat mudah lapuk dan cepat membusuk. Sebelum menggunakannya, lebih baik Anda merendamnya dahulu ke dalam larutan fungisida untuk mengatasi pembusukan.
Kendati demikian, sabut kelapa mengandung unsur-unsur hara esensial, seperti kalsium, magnesium, kalium, natrium, dan forfor. Zat-zat ini sangat bermanfaat untuk tanaman.
Baca Juga: 9 Manfaat Daun Singkong Untuk Kesehatan, Tak Hanya Jadi Lapapan
Pupuk Kandang
Pupuk kandang juga bisa digunakan sebagai media tanam karena kandungan unsur haranya yang lengkap, seperti natrium, fosfor, dan kalium. Selain itu, kandungan mikroorganisme yang ada di pupuk kandang mampu mengubah bahan organik yang susah dicerna tanaman menjadi komponen yang lebih mudah diserap.
Pupuk kandang yang siap digunakan adalah yang sudah matang dan steril. Hal ini ditandai dengan warna pupuk yang menghitam. Pemilihan pupuk yang benar dapat mencegah munculnya bakteri atau cendawan pada tanaman.
Kompos
Media tanam kompos terbuat dari proses fermentasi tanaman atau limbah organik seperti jerami, daun, atau sisa sayuran. Kandungan bahan pada kompos dapat memperbaiki kondisi tanah, sehingga dapat subur kembali.
Kelebihan lainnya, kompos dapat menjadi fasilitator dalam penyerapan unsur nitrogen yang sangat dibutuhkan tanaman. Kompos yang baik sebagai media tanam adalah kompos yang telah mengalami pelapukan secara sempurna, ditandai dengan perubahan warna, tidak berbau, kadar air rendah, dan memiliki suhu ruangan.
Arang
Arang biasa digunakan untuk membakar sate, tetapi arang juga bisa dijadikan sebagai media tanam yang bagus. Arang dapat berasal dari kayu atau batok kelapa. Biasanya digunakan untuk tanaman anggrek di daerah dengan kelembapan tinggi. Sebab, arang kurang mampu mengikat air dalam jumlah banyak. Keunikan lainnya, jenis arang bersifat buffer (penyangga) dan tidak mudah lapuk sehingga jamur sulit tumbuh.
Kendati demikian, arang miskin unsur hara. Anda perlu menambahkan pupuk saat menggunakan media tanam ini.
Cara penggunaannya, idealnya arang dipotong-potong sebelum ditempatkan dalam pot. Ukuran potongan menyesuaikan ukuran pot, misalnya pot yang diameternya berukuran 15 cm akan membutuhkan potongan arang dengan ukuran panjang 3 cm, lebar 2-3 cm, dan ketebalan 2-3 cm.
Sekam Padi
Sekam padi merupakan kulit biji padi yang sudah digiling. Ada dua jenis sekam yang digunakan, yakni sekam padi bakar dan sekam padi bakar. Namun, keduanya memiliki keuntungan yang sama, yakni berperan penting dalam perbaikan struktur tanah sehingga aerasi dan drainase di media tanam menjadi lebih baik.
Kelebihan sekam bakar adalah dapat membuat media tanam menjadi gembur. Sementara kelebihan sekam mentah adalah mudah mengikat air, tidak mudah lapuk, dan tidak mudah menggumpal.
Batang Pakis
Media tanam batang pakis biasa disebut sebagai cacahan pakis. Media ini banyak dijual sebagai media tanam siap jadi dalam bentuk lempengan persegi empat. Biasanya digunakan untuk media tanam anggrek.
Ada dua jenis warna batang pakis, yakni hitam dan cokelat. Warna batang hitam lebih umum digunakan sebagai media tanam karena batang ini berumur lebih tua sehingga lebih kering.
Kelebihan dari media tanam ini adalah karakteristiknya yang mudah mengikat air, memiliki aerasi dan drainase yang baik, serta bertekstur mudah lunak, sehingga dapat ditembus akar tanaman. Sayangnya, unsur hara pada arang sedikit, sehingga Anda memerlukan tambahan suplai unsur hara untuk tanaman.
Baca Juga: 8 Jenis Tanaman Bunga yang Mekar Sepanjang Tahun
Moss
Media tanam moss merupakan media tanam yang berupa lumut kering atau berasal dari akar paku-pakuan yang banyak dijumpai di hutan. Media ini sering digunakan untuk masa penyemaian hingga masa pembungaan.
Menurut sifatnya, tanaman ini tak mudah membusuk, mampu menyerap dan menyimpan persediaan air dengan baik, serta kaya akan unsur hara. Untuk pertumbuhan yang optimal, moss dapat dikombinasikan dengan media tanam organik lain seperti kulit kayu, tanah gambut, atau dedaunan kering.
Humus
Humus merupakan segala macam hasil pelapukan bahan organik oleh mikroorganisme. Bahan-bahannya berasal dari jaringan asli tubuh tumbuhan atau binatang mati yang telah lapuk.
Humus mengandung zat-zat alifatik hidroksida, fenol, dan asam karboksilat yang bermanfaat untuk kesuburan tanaman. Selain itu, humus dapat membantu penggemburan tanah dan memiliki kemampuan daya takar ion yang tinggi sehingga dapat menyimpan unsur hara. Namun, media ini sangat mudah ditumbuhi jamur apabila terjadi perubahan suhu, kelembapan, dan erasi yang ekstrem.
Humus juga memiliki jumlah pori yang rendah, sehingga akar tanaman tidak mampu menyerap air. Maka, Anda dapat mengombinasikan humus dengan media tanam lain seperti tanah dan pasir yang memiliki porositas tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News