Sejarah Pacu Jalur Mendunia Berkat Aura Farming, Marc Marquez Ikut Joget di MotoGP

Senin, 14 Juli 2025 | 17:09 WIB   Penulis: Ryan Suherlan
Sejarah Pacu Jalur Mendunia Berkat Aura Farming, Marc Marquez Ikut Joget di MotoGP

ILUSTRASI. Simak sejarah Pacu Jalur yang tengah viral di jagat media sosial hingga pembalap motor Marc Marquez mengikuti tren jodet tersebut di ajang MotoGP


VIRAL - Simak sejarah Pacu Jalur yang tengah viral di jagat media sosial hingga pembalap motor Marc Marquez mengikuti tren jodet tersebut di ajang MotoGP, pada Minggu (13/7/2025). Lantas bagaimana sejarah Pacu Jalur?

Tradisi Pacu Jalur yang dikenal sebagai warisan budaya khas Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, mendunia berkat Aura Farming.

Istilah Aura Farming muncul disematkan warganet usai ada seorang anak laki-laki yang sedang berpacu dalam perlombaan tahunan di Tepian Narosa. Ia mengenakan tanjak dan kacamata hitam, menari penuh percaya diri di ujung perahu yang disebut juga sebagai Pacu Jalur.

Baca Juga: Kalahkan Oxford United 1-2, Port FC Jadi Juara Piala Presiden 2025

Momen tersebut diabadikan dalam video yang tanpa disangka, video itu menjadi viral di media sosial dan melahirkan istilah Aura Farming.

Aksi tarian tersebut mulai diikuti dan direka ulang oleh para kreator konten di media sosial dan lebih dikenal lagi secara luas.

Fenomena Pacu Jalur bukan hanya mendunia karena masyarakat sekitar yang melestarikan budaya tetapi juga berkat pembalap internasional Moto GP, Marc Marquez.

Belum lama ini, publik dunia dibuat takjub ketika pebalap MotoGP legendaris, Marc Márquez melakukan gerakan Pacu Jalur seusai kemenangannya di GP Jerman.

Marquez berdiri di atas motornya setelah garis finis dan tiba-tiba menirukan pose tangan ala Aura Farming.

Baca Juga: Fakta Menarik Laga Chelsea vs PSG di Final Piala Dunia Antarklub 2025

Momen itu langsung mengundang sorak penonton dan banyak yang tak menyangka budaya lokal Indonesia mampu memengaruhi gaya selebrasi seorang juara dunia MotoGP.

Sejarah Pacu Jalur

Melansir dari laman Pemerintah Kota Kuansing, Pacu Jalur sendiri merupakan lomba dayung perahu panjang yang telah berlangsung sejak abad ke-17 di Kuantan Singingi.

Mulanya, Pacu Jalur diselenggarakan di kampung-kampung di sepanjang Sungai Kuantan untuk memperingati hari besar Islam. Namun, seiring perkembangan zaman, akhirnya Pacu Jalur diadakan untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Selain itu, dulunya Pacu Jalur merupakan alat transportasi utama warga desa di Rantau Kuantan, yakni daerah di sepanjang Sungai Kuantan yang terletak antara Kecamatan Hulu Kuantan di bagian hulu hingga Kecamatan Cerenti.

Baca Juga: Jadwal Piala AFF U-23 2025 dan Prediksi Timnas Indonesia vs Brunei Darussalam

Dalam setiap perahu, atau "jalur”, dikayuh oleh puluhan pendayung dan diiringi sorakan masyarakat sepanjang sungai. Namun yang kerap luput dari perhatian adalah sosok “penari” di bagian depan perahu yang kini tengah viral diikuti banyak influencer.

Dalam tradisi, penari Pacu Jalur berfungsi sebagai pengatur ritme dan pembakar semangat. Kini, posisi itu justru menjadi simbol ekspresi budaya yang paling mencuri perhatian publik dan salah satu warisan budaya Indonesia menjadi dikenal dunia lebih luas lagi.

Selanjutnya: Obligasi Jatuh Tempo, BRI Finance Siapkan Dana Rp 700 Miliar

Menarik Dibaca: Zinc Trail Run Hadir di Bali pada November Tahun Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ryan Suherlan

Terbaru