MEDIA SOSIAL - JAKARTA. Belakangan ini, media sosial ramai membahas dua istilah unik yang mencuri perhatian di dunia ritel dan pusat perbelanjaan: Rojali dan Rohana.
Rojali dan Rohana bukan nama orang, keduanya adalah akronim yang merujuk pada tipe pengunjung mal yang sering ditemui di akhir pekan atau musim liburan.
Rojali adalah singkatan dari "Rombongan Jarang Beli", sementara Rohana adalah "Rombongan Hanya Nanya".
Kedua istilah ini menggambarkan perilaku konsumen yang datang berkelompok ke mal, tapi hanya sekadar melihat-lihat atau bertanya-tanya tanpa melakukan pembelian.
Meski terlihat sepele, kemunculan kembali istilah ini memunculkan diskusi baru.
Banyak pihak menilai fenomena Rohana dan Rojali artinya sebagai cerminan bahwa daya beli masyarakat belum benar-benar pulih, terutama di kalangan menengah ke bawah.
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Alphonzus Widjaja, mengungkapkan bahwa perilaku Rohana dan Rojali adalah fenomena yang sebenarnya sudah berlangsung lama.
Baca Juga: Spesifikasi Chery Tiggo Cross Sport 1.5T yang Dibanderol Rp 299.9 Juta
“Ini bukan tren baru. Sejak dulu memang ada pengunjung yang datang hanya untuk jalan-jalan tanpa berbelanja,” ujarnya dikutip pada Sabtu (26/7/2025). Namun, menurut Alphonzus, intensitasnya kini meningkat, seiring dengan tekanan ekonomi yang belum sepenuhnya mereda.
“Sekarang jumlahnya makin terasa, karena daya beli belum kembali seperti sebelum pandemi. Apalagi di kalangan bawah,” tambahnya.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa fenomena ini belum sampai mengguncang kinerja pusat perbelanjaan secara keseluruhan.
Di luar Pulau Jawa, kondisi masih cukup stabil. Tapi Alphonzus mengingatkan, bila daya beli tak segera membaik, efek domino bisa menjalar ke sektor lain seperti ritel, manufaktur, bahkan keuangan.
Untuk menjaga minat belanja masyarakat, para pengelola pusat belanja kini berlomba-lomba menggelar promo menarik, apalagi menjelang momen belanja besar seperti Natal dan Tahun Baru.
Selain itu, strategi promo juga digunakan untuk memperpendek masa "low season" yang lebih panjang tahun ini karena Ramadan dan Lebaran datang lebih awal.
Kata pemerintah soal fenomena Rojali dan Rohana
Sementara itu, Menteri Perdagangan Budi Santoso menilai masyarakat tak perlu khawatir berlebihan soal Rojali dan Rohana.
“Itu biasa saja. Orang bisa memilih mau belanja online atau langsung ke toko. Dari dulu juga sudah begitu,” kata Budi saat ditemui di Jakarta.
Ia juga melihat banyak konsumen yang datang ke mal hanya untuk membandingkan kualitas dan harga, sebelum akhirnya memutuskan membeli secara daring.
“Mereka ingin pastikan barang asli, bukan palsu atau rekondisi. Jadi cek langsung ke toko dulu, baru beli online,” jelasnya.
Terpisah, Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, Ateng Hartono, menekankan bahwa perilaku seperti Rojali belum tentu mencerminkan kemiskinan secara langsung. Namun, menurutnya, fenomena Rojali dan Rohana adalah sinyal tekanan ekonomi, terutama yang dirasakan oleh kelompok masyarakat rentan.
“Fenomena Rojali memang belum tentu menunjukkan kemiskinan, tapi tetap relevan sebagai gejala sosial. Ini bisa menandakan adanya tekanan ekonomi di lapisan tertentu,” ujar Ateng saat ditemui di Jakarta.
Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2025, BPS mencatat bahwa kelompok masyarakat dengan pengeluaran tinggi pun kini mulai menahan konsumsi. Namun, Ateng menjelaskan, penurunan konsumsi di kelompok atas belum berimbas langsung pada angka kemiskinan nasional karena kelompok ini tidak masuk dalam kategori rentan.
“Memang ada kecenderungan menahan belanja di kelompok atas. Tapi ini tidak serta-merta mengubah statistik kemiskinan nasional,” imbuhnya.
Menurut laporan BPS, jumlah penduduk miskin Indonesia per Maret 2025 tercatat 23,85 juta orang, atau setara 8,47 persen dari total penduduk.
Angka ini turun 200 ribu orang dibandingkan September 2024. Namun, tren berbeda justru muncul di wilayah perkotaan.
Baca Juga: Spesifikasi Chery Tiggo Cross Sport 1.5T yang Dibanderol Rp 299.9 Juta
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Arti Rojali dan Rohana, Istilah yang Viral di Medsos", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2025/07/26/184738026/arti-rojali-dan-rohana-istilah-yang-viral-di-medsos?page=all#page2.
Selanjutnya: Daftar 10 Orang dengan IQ Tertinggi di Dunia, Pria Korea Selatan Juaranya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News