Rawan Gempa, Siapkan Tas Siaga Bencana untuk Keadaan Darurat

Kamis, 21 Agustus 2025 | 15:17 WIB   Penulis: Bimo Kresnomurti
Rawan Gempa, Siapkan Tas Siaga Bencana untuk Keadaan Darurat

ILUSTRASI. Asap vulkanis keluar dari kawah Gunung Semeru terlihat dari Desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (27/4/2025). Bedasarkan data Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terjadi erupsi Gunung Semeru pada pukul 05:39 WIB dengan kolom abu teramati berintensitas tebal berwarna kelabu ke arah barat laut setinggi 800 meter di atas puncak atau kurang lebih 4.476 m di atas permukaan laut dengan amplitudo maksimum 22 mm dan berdurasi 163 detik. ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya/nym.


KONTAN.CO.ID - Gempa bumi terjadi beberapa kali di Bekasi, Jawa Barat pada 20-21 Agustus 2025. Untuk antisipasi bencana, setiap orang sebaiknya menyiapkan tas siaga bencana.

Tas siaga bencana adalah perlengkapan darurat yang wajib disiapkan setiap keluarga sebagai langkah antisipasi ketika terjadi bencana alam.

Tas ini berfungsi untuk menyimpan kebutuhan pokok yang dapat mendukung keselamatan dan kelangsungan hidup dalam 72 jam pertama pascabencana, seperti makanan, air minum, obat-obatan, dokumen penting, hingga alat penerangan.

Dengan adanya tas siaga bencana, masyarakat diharapkan lebih siap menghadapi situasi darurat sehingga risiko korban dan kerugian dapat diminimalisir.

Ada beberapa versi Tas Siaga Bencana menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Internasional.

Baca Juga: Apa Arti Kata Lindu? Spontanitas Masyarakat Jawa Saat Gempa Bumi

Tas Siaga Bencana BNPB

Tas Siaga Bencana

Isi Tas Siaga Bencana yang dianjurkan oleh BNPB (contoh kebutuhan dasar untuk bertahan hidup 3 hari) terdiri atas beberapa perlengkapan penting yang membantu saat kondisi darurat, yaitu:

1. Surat-surat penting

Dokumen vital seperti KTP, KK, ijazah, sertifikat tanah, surat kendaraan, dan akta kelahiran.

2. Pakaian untuk 3 hari

Berisi pakaian dalam, celana panjang, baju, jaket, selimut, handuk, hingga jas hujan.

3. Makanan ringan tahan lama

Misalnya mi instan, biskuit, abon, cokelat, dan makanan kering lain yang praktis.

Baca Juga: Mengenal Sesar Baribis dan Citarik: 2 Sesar Aktif yang Membawa Risiko Gempa

4. Air minum

Minimal cukup untuk kebutuhan selama 3 hari.

5. Kotak obat-obatan (P3K)

Obat pribadi dan obat umum, termasuk peralatan medis sederhana.

6. Radio/ponsel + charger/powerbank

Untuk memantau perkembangan informasi bencana dan berkomunikasi.

7. Alat bantu penerangan

Seperti senter, lampu kepala (headlamp), korek api, atau lilin.

8. Uang tunai

Secukupnya untuk kebutuhan darurat selama kurang lebih 3 hari.

Baca Juga: Panduan Mitigasi Gempa Bumi dari BNPB: Sebelum, Saat, dan Sesudah Gempa Terjadi

9. Peluit

Digunakan untuk meminta pertolongan dalam keadaan darurat.

10. Masker

Melindungi pernapasan dari debu, asap, atau udara kotor.

11. Perlengkapan mandi

Sabun, sikat gigi, pasta gigi, sisir, cotton bud, dan perlengkapan kebersihan lain.

Selain itu, ada juga versi Internasional yang dipopulerkan di Amerika Serikat.

Baca Juga: Cara Mudah Aktifkan Notifikasi Gempa Bumi di Android

Daftar Tas Siaga Bencana versi Internasional

Anda bisa menyimpan perlengkapan dalam satu atau dua wadah, seperti kotak plastik atau tas besar. Pastikan untuk meletakkan di area rumah yang mudah dijangkau.

Berikut ini daftar Tas Siaga Bencana versi Internasional, dirangkum dari Gov California.

1. Makanan tahan lama

Disarankan membawa persediaan makanan yang awet, tidak mudah basi, dan siap santap. Contohnya biskuit, makanan kaleng, atau makanan kering lainnya. Simpan untuk kebutuhan minimal 3 hari hingga 1 minggu, dan jangan lupa membawa pembuka kaleng manual karena listrik bisa saja mati.

2. Air

Setiap orang membutuhkan 4 liter per hari, tidak hanya untuk minum tetapi juga kebutuhan sanitasi seperti mencuci tangan atau membersihkan diri. Stok air ini sangat vital karena dehidrasi bisa cepat mengancam keselamatan.

3. Perangkat Daya

Saat bencana, listrik sering padam. Maka perlu disiapkan charger ponsel, power bank, atau inverter agar komunikasi tetap terjaga. Ini penting untuk menghubungi keluarga, tim penyelamat, atau mencari informasi darurat.

4. Radio dan Senter

Alat komunikasi darurat seperti radio portable sangat berguna untuk menerima informasi terkini. Senter diperlukan untuk penerangan ketika listrik padam, pilih yang menggunakan baterai atau dengan tenaga engkol tangan (hand crank) agar lebih awet.

Baca Juga: Ulah Sesar Citarik, Bikin Gempa Bekasi 20/8/2025 Terasa hingga Kemana-mana

5. Baterai cadangan

Jangan lupa membawa stok baterai ekstra untuk radio, senter, maupun alat elektronik lain yang digunakan selama kondisi darurat.

6. Kotak P3K dan obat-obatan pribadi

Isi dengan perban, plester, cairan antiseptik, obat nyeri, dan obat khusus sesuai kebutuhan pribadi (seperti obat rutin untuk penyakit tertentu).

7. Perlengkapan mandi

Siapkan sabun, pasta gigi, sikat gigi, pembalut wanita, serta barang pribadi seperti kacamata cadangan atau lensa kontak agar tetap terjaga kebersihan dan kesehatan.

8. Salinan rencana darurat dan dokumen penting

Bawa salinan dokumen identitas (KTP, SIM, paspor), polis asuransi, serta catatan rencana evakuasi keluarga. Simpan dalam wadah tahan air agar tidak rusak.

Baca Juga: Gempa Bekasi M4,7 Guncang Jakarta dan Sekitarnya, BMKG Ungkap Penyebab

9. Uang tunai pecahan kecil

ATM dan layanan digital sering tidak berfungsi saat bencana. Uang pecahan kecil berguna untuk membeli kebutuhan darurat, terutama di warung atau toko yang tetap buka.

10. Kantong sampah dan tisu basah

Dipakai untuk menjaga kebersihan pribadi, terutama saat fasilitas sanitasi terbatas. Bisa juga digunakan untuk membungkus pakaian kotor atau sampah agar lingkungan tetap higienis.

11. Pakaian sesuai musim, alas kaki yang kuat, dan selimut darurat

Pakaian hangat atau ringan sesuai musim perlu disiapkan, ditambah sepatu kokoh agar aman dipakai di medan sulit. Selimut darurat membantu menghangatkan tubuh ketika suhu dingin.

12. Masker debu

Berfungsi melindungi pernapasan dari debu, asap, atau partikel berbahaya yang sering muncul saat gempa, kebakaran, atau letusan gunung berapi.

Baca Juga: BMKG Catat Gempa Susulan Kembali Guncang Bekasi, Hanya 41 Menit dari Gempa Pertama

13. Peluit

Alat sederhana namun sangat penting untuk memberi sinyal keberadaan kepada tim penyelamat ketika terjebak atau sulit ditemukan.

14. Tanda “Help/OK” (PDF)

Terakhir, ini adalah tanda visual yang bisa ditempel di jendela atau pintu rumah. Tulisan “Help” menandakan butuh pertolongan, sedangkan “OK” menunjukkan kondisi aman. Fungsinya agar tim penyelamat lebih cepat mengambil tindakan.

Dengan membawa perlengkapan tersebut dalam satu tas yang kuat dan tahan air, keluarga dapat lebih siap menghadapi keadaan darurat bencana serta memudahkan proses evakuasi.

Tonton: AS Tarik Udang RI Karena Terpapar Cesium, Ini Langkah Yang Dilakukan Pemerintah

Selanjutnya: SAF Produksi Dalam Negeri, Pertamina Patra Niaga Pastikan Pasokan Bahan Baku Aman

Menarik Dibaca: Kata Ahli, Minum Teh Hitam Bikin Umur Makin Panjang lo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Bimo Kresnomurti

Terbaru