KONTAN.CO.ID - Simak apa itu Blind Box mainan yang menjadi tren saat ini. Setiap kali seseorang membeli mainan tentu menjadi sarana hiburan tanpa mengenal umur.
Salah satu konsep penjualan aksesoris maupun mainan yang cukup populer saat ini adalah Blind Box.
Blind box adalah konsep di mana pembeli membeli sebuah kotak mainan tanpa mengetahui isi pastinya, karena kemasan dibuat seragam dan tidak transparan.
Sehingga, saat membeli, orang hanya tahu seri atau koleksi apa yang tersedia, tetapi tidak tahu karakter mana yang akan mereka dapatkan. Konsep ini mirip dengan "undian" atau "gacha" yang memberi unsur kejutan sekaligus rasa penasaran.
Baca Juga: Mal Ramai Transaksi Sepi, Fenomena Rojali–Rohana Mencuat Lagi
Melansir dari laman Robotime Online, Blind box awalnya populer di Jepang dengan konsep gachapon, lalu menyebar ke Tiongkok, Korea, hingga seluruh dunia.
Beberapa figur rare Labubu pernah dijual ulang dengan harga jutaan rupiah karena kelangkaannya.
Kolektor sering membeli satu case penuh (isi 12 atau 24 box) untuk memperbesar peluang mendapatkan set lengkap.
Ada juga istilah duplicate (dapat karakter yang sama berulang kali), yang justru membuka peluang barter atau jual beli antar penggemar.
Baca Juga: Ritel Hadapi ‘Rojali’ dan ‘Rohana’, APPBI Punya Strategi Dongkrak Transaksi
Contoh populer
- Labubu (Pop Mart) merupakan Figur mini koleksi yang terkenal karena ekspresi unik dan lucu.
- Demon Slayer (Kimetsu no Yaiba) memiliki Banyak versi mini figure karakter seperti Tanjiro, Nezuko, dan lainnya yang dikemas dalam blind box.
- Figur Pop Mart memiliki karakter lain misalnya Molly, Skullpanda, atau koleksi kolaborasi dengan brand tertentu.
Kenapa banyak orang suka?
Penelitian ungkap bahwa manusia menyukai kejutan dan tantangan,
- Unsur kejutan dan adrenalin: Saat membuka blind box seperti membuka hadiah sehingga rasa penasaran membuat orang ketagihan.
- Koleksi: Biasanya setiap seri punya banyak karakter, termasuk rare atau chase figure yang langka. Orang jadi termotivasi untuk mengoleksi semuanya, bahkan saling tukar antar kolektor.
- Nilai eksklusif: Figur edisi terbatas bisa memiliki nilai jual tinggi di pasar sekunder.
- Estetika dan display: Ukurannya kecil, detail bagus, dan mudah dijadikan pajangan.
Baca Juga: Begini Cara Seru Mengajak Anak Mengurangi Waktu Bermain Gadget
Kaitan dengan Gambling
Menariknya, fenomena blind box dalam penjualan mainan sering dikaitkan dengan aspek psikologis yang mirip dengan perilaku berjudi. Penelitian dalam Jurnal berjudul Why Consumers Love Blind Boxes (2024) ungkap adanya unsur gambling pada konsep penjualan ini.
1. Unsur ketidakpastian (uncertainty)
Sama seperti berjudi, pembeli blind box tidak tahu hasil akhir sampai kotak dibuka. Rasa penasaran ini menciptakan dopamin rush yaitu pelepasan hormon yang memberi rasa senang.
2. Reward system otak
Saat seseorang mendapatkan figur langka (rare atau chase figure), otak memberi sinyal “reward” yang lebih besar dibanding figur biasa. Ini mirip dengan sensasi menang dalam taruhan kecil.
Baca Juga: Laba Pop Mart Meledak Hampir 400%, Boneka Labubu Jadi Mesin Uang Global
3. Variabel percobaan
Dalam psikologi, sistem ini berarti hadiah muncul secara acak setelah beberapa percobaan. Seperti mesin slot di kasino, blind box membuat orang terus membeli karena berharap percobaan berikutnya akan memberi hasil lebih baik.
4. Kecenderungan sunk cost
Kolektor yang sudah membeli banyak blind box cenderung sulit berhenti karena merasa “sayang kalau tidak melengkapi koleksi.” Hal ini mirip dengan orang berjudi yang terus bermain karena tidak ingin rugi.
Demikian informasi terkait apa itu Blind Box mainan yang menjadi tren saat ini lewat berbagai karakternya.
Tonton: Kemdagri Minta Daerah Batalkan Kenaikan Tarif PBB Hingga Ratusan Persen
Selanjutnya: Kemenag Buka Seleksi Baznas 2025-2030, Ini Syaratnya!
Menarik Dibaca: Kumpulan Resep Jus Detox Kaya Nutrisi yang Sehat dan Menyegarkan Tubuh
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News