CARI TAHU - JAKARTA. Pahami penyebab sapi menangis saat sebelum disembelih. Menjelang Hari Raya Iduladha, umat Islam melaksanakan ibadah kurban sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT, salah satunya dengan menyembelih hewan kurban seperti sapi.
Proses ini biasanya diawali dengan pengiriman hewan ke rumah pemilik untuk dirawat hingga tiba waktu penyembelihan.
Dalam pelaksanaannya, sering dijumpai fenomena yang cukup menyentuh, yakni sapi yang terlihat mengeluarkan air mata sebelum disembelih. Hal ini kemudian menimbulkan pertanyaan: apa sebenarnya penyebab sapi menangis sebelum proses penyembelihan?
Baca Juga: 5 Resep Olahan Daging Kambing Kurban yang Lezat dan Mudah Dimasak
Dihimpun dari laman Vocal Media, di sejumlah wilayah pegunungan terpencil yang masih mempertahankan tradisi beternak sapi, banyak masyarakat melaporkan pengalaman menyaksikan sapi yang tampak menangis saat hendak disembelih. Bagi sebagian pemilik, pemandangan tersebut memicu perasaan berat hati dan membuat proses penyembelihan menjadi lebih emosional.
Walaupun secara finansial sapi tersebut tidak selalu mendatangkan keuntungan besar, hubungan emosional yang terjalin antara pemilik dan hewan peliharaannya kerap membuat perpisahan ini terasa berat. Oleh karena itu, di banyak tempat, mata sapi biasanya ditutup sebelum penyembelihan dilakukan. Tindakan ini bertujuan untuk mengurangi beban emosional baik bagi hewan maupun manusia yang menyaksikannya.
Manusia sebagai makhluk yang berperasaan kerap merasa iba saat melihat tanda-tanda kesedihan pada makhluk lain, seperti air mata pada hewan. Maka, menutup mata sapi menjadi salah satu bentuk upaya meminimalkan dampak psikologis dari prosesi ibadah kurban ini.
Baca Juga: Ini Cara Menyimpan dan Mengolah Daging Kurban dengan Benar Agar Higenis
Penyebab Sapi Terlihat Menangis
Fenomena serupa juga terjadi pada pemilik hewan peliharaan, seperti kucing atau anjing, yang merasakan duka ketika hewan kesayangan mereka menua atau mendekati akhir hayatnya.
Sebagian kalangan mungkin menganggap bahwa air mata yang keluar dari mata sapi hanyalah bentuk antropomorfisme—yakni kecenderungan manusia untuk memproyeksikan emosinya pada hewan.
Namun demikian, anggapan ini tidak sepenuhnya tepat. Banyak hewan, termasuk sapi, memiliki sistem emosional tersendiri yang memungkinkan mereka merasakan dan mengekspresikan stres atau rasa sakit.
Sapi bahkan dikenal memiliki tingkat sensitivitas terhadap rasa sakit yang tinggi. Ketika ambang toleransi rasa sakit tersebut terlampaui, hewan ini dapat menunjukkan reaksi stres, salah satunya dengan mengeluarkan air mata.
Oleh sebab itu, fenomena sapi yang menangis menjelang penyembelihan bukan semata berkaitan dengan aspek kemanusiaan, melainkan lebih merupakan respons biologis terhadap kondisi emosional dan fisik yang mereka alami.
Baca Juga: Apa Makna Idul Adha 2025 untuk Umat Muslim? Intip Juga Sejarah Hari Raya Kurban
1. Reaksi Fisiologis Terhadap Rasa Sakit
Sapi mungkin menangis sebagai respons fisiologis terhadap rasa sakit yang mereka alami. Sistem saraf mereka merespons rasa sakit dengan cara yang mirip dengan manusia, termasuk produksi air mata sebagai bagian dari mekanisme pertahanan tubuh.
2. Kondisi Stres
Sapi merupakan hewan yang dapat mengalami stres emosional. Perubahan lingkungan yang drastis atau situasi yang menakutkan, seperti proses penyembelihan, dapat menyebabkan stres berat.
Saat Sapi meneteskan air mata bisa menjadi salah satu tanda stres tersebut. Sapi mungkin tidak sepenuhnya memahami apa yang akan terjadi, tetapi mereka bisa merasakan ancaman dan ketidaknyamanan yang intens.
3. Sistem Emosional Hewan
Seperti halnya manusia, hewan juga memiliki sistem emosional. Sapi mungkin lebih peka terhadap kondisi tertentu dan memiliki kemampuan untuk merasakan emosi seperti ketakutan dan ketidaknyamanan. Saat menghadapi situasi yang menyakitkan atau menegangkan, sapi dapat menunjukkan reaksi emosional, termasuk menangis.
Baca Juga: Tak Sempat Beli? Cek Harga Kambing dan Sapi Kurban Online yang Bisa Diantar ke Rumah
4. Adanya Perubahan Lingkungan
Perubahan drastis dalam lingkungan atau rutinitas sehari-hari, seperti dipindahkan ke tempat yang tidak dikenal atau dipisahkan dari kelompok ternaknya, bisa memicu respons emosional pada sapi. Menangis mungkin merupakan cara sapi menunjukkan ketidaknyamanan.
5. Interpretasi yang salah oleh Manusia
Terakhir, manusia bisa salah mengartikan perilaku hewan. Fenomena sapi menangis tidak selalu berarti emosi seperti yang kita pahami pada manusia, tetapi bisa juga merupakan respons fisiologis alami terhadap stres atau kondisi medis.
Selain itu, beberapa dokter hewan berpengalaman berpendapat bahwa alasan sapi meneteskan air mata mungkin juga terkait dengan infeksi virus atau kondisi kesehatan.
Baca Juga: Apa Saja yang Diucapkan Setiap Hari Raya Idul Adha? Ini 4 Contoh untuk Umat Muslim
Dalam kasus seperti itu, dokter hewan akan menyarankan untuk merawat sapi terlebih dahulu. Apabila perawatan tidak berhasil, barulah sapi akan disembelih untuk mencegah penyebaran virus yang dapat memperburuk kondisi dan menyebabkan lebih banyak rasa sakit bagi sapi.
Saat orang-orang dahulu melihat sapi meneteskan air mata saat akan disembelih, mereka menganggap ini sebagai tanda dari dewa yang meminta untuk tidak membunuh sapi tersebut.
Akibatnya, orang-orang tersebut sering memutuskan untuk menyelamatkan sapi yang seharusnya disembelih. Ada juga pandangan bahwa menyembelih sapi dan memakan daging sapi adalah tindakan yang sangat kejam, karena sapi adalah makhluk hidup yang mampu merasakan sakit.
Itulah informasi seputar penjelasan dan alasan sapi menangis saat sebelum disembelih yang menarik untuk diketahui.
Tonton: Pasar Cemas, 7 Negara Maju Dihantui Krisis Utang. Bisa Picu Krisis Global Baru!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News