VAKSIN COVID-19 - JAKARTA. Data pemerintah menunjukkan, hingga Senin (20/9/2021), jumlah masyarakat Indonesia yang sudah divaksinasi dosis kedua mencapai 45.224.650 orang. Ini artinya, pemerintah sudah mencapai target 21,17% dari total sasaran vaksinasi.
Sedangkan jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama yakni sebanyak 79.657.762 orang atau 38,25%.
Dari data tersebut terlihat, sebagian besar masyarakat Indonesia belum mendapatkan vaksinasi. Alasannya beragam. Mulai dari penyebaran vaksin Covid-19 yang tidak merata, hingga adanya kecemasan atau kekhawatiran untuk divaksin karena efek sampingnya.
Alhasil, wajar jika sebagian orang masih bertanya-tanya mengenai proses vaksinasi dan apa saja yang perlu diantisipasi saat giliran mereka tiba nanti.
Agar tidak cemas, berikut sejumlah informasi dan kiat dari UNICEF seputar hal-hal yang berkaitan dengan vaksinasi Covid-19. Informasi ini dihimpun dari unicef.org/indonesia.
Baca Juga: Capaian vaksinasi dosis pertama masih di bawah 50%, ini jawaban pemerintah
Sebelum menerima vaksin
Cari tahu informasi akurat
Terdapat begitu banyak informasi keliru tentang vaksin di dunia maya. Sangat penting bahwa kita selalu merujuk kepada informasi dari sumber-sumber terpercaya seperti Kementerian Kesehatan, UNICEF, dan WHO.
Anggota masyarakat yang ragu tentang kondisinya dapat berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu tentang boleh atau tidak menerima vaksin. Saat ini, secara umum, seseorang dengan kondisi berikut sebaiknya tidak menerima vaksin COVID-19 demi menghindari kejadian ikutan pasca vaksinasi (KIPI):
- Orang dengan riwayat reaksi alergi berat terhadap kandungan vaksin COVID-19
- Orang yang sedang sakit atau sedang mengalami gejala COVID-19 (vaksinasi dapat dilakukan setelah sembuh dan dengan persetujuan dokter).
- Berkonsultasi dengan dokter. Orang yang pernah mengalami reaksi alergi berat setelah menerima vaksin, atau memiliki obat yang dikonsumsi secara rutin, perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengikuti program vaksinasi.
- Pastikan tubuh dalam kondisi bugar. Beristirahat dan minumlah air putih yang cukup agar Anda merasa bugar pada hari vaksinasi.
Baca Juga: Vaksin merah putih direncanakan menjadi booster vaksin Covid-19 di tahun depan
Saat menerima vaksin
1. Ikuti protokol kesehatan
Pastikan Anda selalu mengikuti aturan kesehatan pada lokasi vaksinasi, misalnya menjaga jarak saat menunggu panggilan atau mengenakan masker.
2. Berterus terang tentang kondisi diri sendiri
Sampaikan kepada tenaga kesehatan jika Anda memiliki kondisi yang harus diperhatikan, seperti sedang mengandung atau mengalami gangguan kekebalan tubuh.
3. Simpan bukti vaksinasi
Penerima vaksin akan menerima kartu yang menyatakan jenis vaksin COVID-19 yang diterima, waktu, dan lokasi vaksinasi. Simpan kartu ini dengan baik kalau-kalau dibutuhkan pada masa mendatang.
Baca Juga: Pandemi Covid-19 belum berakhir, waspadai gejala ini
Setelah menerima vaksin
1. Ikuti prosedur pemantauan
Setelah vaksinasi, tenaga kesehatan biasanya meminta penerima vaksin menunggu sekitar 15 menit di lokasi untuk memastikan tidak ada reaksi atau KIPI yang bersifat segera. Perlu diketahui, KIPI serius amat sangat jarang terjadi.
2. Tetap antisipasi reaksi vaksin
Vaksin bertujuan memberikan kekebalan tubuh tanpa harus terkena penyakit. Kekebalan tubuh dapat terbangun tanpa berbagai reaksi, namum terdapat pula beberapa gejala KIPI umum, yang ringan hingga sedang, dan akan hilang dengan sendirinya dalam hitungan hari.
Baca Juga: Apa boleh minum obat pereda nyeri setelah suntik vaksin Covid-19?
Beberapa bentuk KIPI ringan hingga sedang yang mungkin dialami pasca vaksinasi adalah:
- Rasa pegal di sekitar area suntik
- Demam ringan
- Rasa lelah
- Sakit kepala
- Pegal pada otot atau sendi
- Menggigil
- Diare
Apabila tubuh mengalami reaksi setelah vaksinasi:
- Tetap tenang
- Jika terjadi reaksi seperti nyeri, bengkak atau kemerahan di tempat suntikan, kompres dengan air dingin pada lokasi tersebut
- Jika terjadi demam, kompres dengan air hangat/mandi dengan air hangat, perbanyak minum air putih dan istirahat.
- Jika dibutuhkan, minum obat sesuai anjuran petugas kesehatan.
- Segera hubungi petugas kesehatan jika gejala berlangsung lebih dari tiga hari atau jika terjadi reaksi yang lebih berat.
Selanjutnya: Kabar baik! Pfizer: Vaksin Covid-19 aman untuk anak usia 5-11 tahun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News