KESEHATAN - JAKARTA. Pelajari cara mengatasi kesulitan makan pada anak dengan menggunakan makanan penambah nafsu makan. Gejala ini umumnya muncul pada rentang usia 2 hingga 5 tahun.
Nafsu makan menjadi salah satu petunjuk daya tarik seseorang untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dengan optimal.
Tentunya, kesulitan anak dalam mengonsumsi makanan dianggap sebagai hal yang biasa selama masa pertumbuhan mereka.
Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan anak mengalami kesulitan makan, dan orang tua perlu memahami beberapa alasan di balik hilangnya nafsu makan pada anak.
Baca Juga: Cara Mengatasi Sakit Tenggorokan Tanpa Obat dalam 7 Langkah
Faktor Penyebab Kesulitan Makan pada Anak
Terdapat beberapa alasan umum mengapa anak mungkin mengalami kesulitan nafsu makan, antara lain:
- Perkembangan Normal: Nafsu makan anak dapat bervariasi karena adanya perubahan dalam perkembangan fisik dan emosional mereka seiring berjalannya waktu.
- Kondisi Tidak Nyaman: Jika anak merasa tidak nyaman karena penyakit atau gangguan pencernaan, maka nafsu makannya dapat menurun.
- Pertumbuhan Gigi: Pada saat tumbuh gigi, anak mungkin mengalami rasa sakit atau ketidaknyamanan, yang bisa mengurangi minat mereka dalam makan.
- Kebiasaan Makan yang Kurang Baik: Anak-anak yang terbiasa dengan jenis makanan tertentu atau makanan yang kurang sehat mungkin kesulitan menerima makanan baru atau lebih sehat.
- Ketidaknyamanan Psikologis: Stres, tekanan, atau perubahan emosional dalam kehidupan anak dapat mempengaruhi nafsu makannya.
- Gangguan Medis atau Kesehatan Mental: Beberapa kondisi medis atau masalah kesehatan mental, seperti gangguan sensori makanan atau gangguan makan, dapat memengaruhi nafsu makan anak.
Selain itu, penting bagi orang tua untuk mengenali beberapa jenis makanan penambah nafsu makan yang bisa dicoba.
Nutrisi Peningkat Nafsu Makan
Beberapa zat yang dapat ditambahkan ke dalam makanan anak untuk meningkatkan nafsu makan melibatkan:
- Vitamin B: Beberapa jenis vitamin B, seperti vitamin B1 (tiamin) dan vitamin B6 (piridoksin), diketahui terkait dengan regulasi nafsu makan dan pencernaan.
- Zat Besi: Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, yang dapat mempengaruhi nafsu makan dan tingkat energi anak. Suplemen zat besi kadang-kadang digunakan untuk mengatasi kekurangan ini.
- Seng: Seng memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Kekurangan seng dapat memengaruhi nafsu makan mereka.
- Probiotik: Beberapa produk penambah nafsu makan anak mengandung probiotik, yang dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan dan mungkin berdampak pada nafsu makan.
- Pengatur Rasa: Beberapa produk mungkin mengandung bahan-bahan yang dapat meningkatkan rasa makanan, membuatnya lebih menarik bagi anak-anak dengan preferensi rasa yang sulit.
Untuk itu, Anda bisa ikuti langkah mudah untuk memulai mengatasi anak susah makan dilansir dari My Bright Wheel.
Baca Juga: Gejala Anak Diare dan Cara Cepat Hentikan Diare Anak
Cara mengatasi anak susah makan
1. Mintalah anak minum air secara teratur
Mulailah pagi hari anak dengan segelas air, bahkan sebelum asupan susu harian. Minum air di pagi hari membantu merehidrasi tubuh, memperbaiki pencernaan. Selain itu, mintalah anak Anda minum air setengah jam sebelum makan.
Sangat dianjurkan bagi anak untuk membiasakannya sebagai kebiasaan karena minum air putih sebelum makan membantu merangsang nafsu makannya.
Perhatikan untuk membiarkan anak minum air putih di antara waktu makan daripada minuman seperti jus atau susu karena ini membuat anak lebih cepat kenyang, mengurangi nafsu makannya.
2. Beri makan anak setiap dua jam
Anak-anak membutuhkan semua energi yang dibutuhkan untuk mencoba aktivitas baru, menyerap pengetahuan baru, dan bermain sepanjang hari. Anak bisa saja rewel soal makan karena tidak merasa lapar.
Untuk mengatasi masalah ini, cobalah memberi makan dengan porsi kecil setiap dua jam. Tiga kali makan pagi, makan siang, dan makan malam secara teratur mungkin tidak merangsang nafsu makan si kecil dengan cukup baik
3. Biasakan sarapan
Salah satu cara mengatasi anak susah makan adalah dengan membiasakan sarapan secara teratur. Hal ini terkait dengan perkembangan metabolisme dan membantu anak Anda menjadi lebih aktif secara fisik sepanjang hari.
Sarapan yang baik dan sehat membantu meningkatkan nafsu makan si kecil dan meningkatkan metabolisme tubuh.
4. Tingkatkan konsumsi Zinc
Anda bisa mencari sumber Zinc seperti kacang-kacangan seperti kacang mete dan produk susu seperti susu. Namun, pastikan Anak tidak memiliki alergi dengan kacang. Dengan memasukkan Zinc ke dalam makanan atau kudapan anak diklaim bisa meningkatkan nafsu makan serta membangun protein.
5. Pilih Buah-buahan
Makanan pencuci mulut berbahan dasar buah juga telah terbukti memikat anak-anak untuk menghabiskan makanan dengan lebih cepat.
Tentu, opsi buah-buahan dalam pencuci mulut Anda dapat membantu merangsang nafsu makan anak yang membantu pencernaan dan meningkatkan metabolisme.
Fokus pada makanan bergizi dan menciptakan lingkungan yang positif sekitar makanan dan makanan yang sehat adalah kunci dalam memastikan anak mendapatkan nutrisi yang cukup.
6. Perhatikan pola nafsu makan
Ini bisa sulit ketika Anda dengan teliti menyiapkan makanan bergizi hanya untuk melihatnya diacak-acak di piring anak daripada dimakan. Ingatlah bahwa ada berbagai alasan mungkin terjadi kehilangan nafsu makan. Mereka bisa sakit, merasa sakit perut, atau sembelit.
Nah, Anda bisa melewati tonggak perkembangan juga dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan. Sebagai contoh, bayi mungkin lebih memilih mobilitas baru yang mereka temukan daripada duduk di satu tempat saat makan, dan balita mungkin menolak makan untuk menegaskan kemandirian mereka.
7. Latih untuk tidak picky eating
Anak yang pemilih biasanya menolak untuk makan beberapa jenis makanan atau hanya ingin makan hal yang sama berulang kali. Meskipun anggota keluarga lainnya mungkin menghargai berbagai jenis makanan, anak yang pemilih mungkin lebih suka hanya nugget ayam atau roti lapis ketimun. Banyak kali, penolakan mereka hanyalah masalah selera.
8. Ketahui masalah sensorik
Beberapa anak memilih makanan berdasarkan informasi yang mereka terima dari panca indera. Sebagai contoh, anak-anak autis mungkin menolak makanan tertentu berdasarkan tekstur, bau, warna, atau suhu makanan. Hal ini sangat memengaruhi keputusan anak untuk makan atau tidak dan dapat menyebabkan aversi makanan.
Anda perlu memahami lebih lanjut untuk memperhatikan pola nafsu makan yang bisa Anda ketahui. Itulah penjelasan terkait panduan untuk mengatasi anak susah makan dengan tips penambah nafsu makan di atas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News