KONTAN.CO.ID - Wawancara kerja merupakan tahap krusial dalam proses rekrutmen yang sering menjadi penentu diterima atau tidaknya seorang pelamar.
Bagi pemula, sesi wawancara sering kali menimbulkan rasa gugup dan kurang percaya diri. Tanpa persiapan yang matang, pelamar rentan melakukan kesalahan yang sebenarnya bisa dihindari.
Kesalahan kecil sekalipun dapat memberi kesan yang tidak baik di mata perekrut. Oleh sebab itu, memahami kesalahan umum saat wawancara kerja menjadi langkah awal yang penting bagi pencari kerja pemula.
Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi NIK Tak Sinkron di Mobile JKN
Kurangnya Persiapan sebelum Wawancara
Salah satu kesalahan paling sering terjadi adalah datang ke wawancara tanpa persiapan yang cukup.
Beberapa pelamar tidak memahami profil perusahaan, posisi yang dilamar, ataupun tanggung jawab pekerjaan.
Menurut panduan karier dari Indeed, perekrut dapat dengan mudah menilai apakah kandidat benar benar tertarik atau sekadar mencoba peruntungan.
Persiapan dasar yang sering diabaikan oleh pelamar meliputi:
- Tidak mempelajari deskripsi pekerjaan
- Tidak mencari informasi tentang perusahaan
- Tidak mempersiapkan jawaban pertanyaan umum
- Tidak membawa dokumen pendukung
Komunikasi yang Kurang Profesional
Cara berbicara, bahasa tubuh, dan sikap selama wawancara sangat memengaruhi penilaian pewawancara.
Pemula sering kali berbicara terlalu singkat, bertele tele, atau justru terlalu santai.
Komunikasi yang tidak terstruktur dapat menunjukkan kurangnya kesiapan dan profesionalisme.
Selain itu, kebiasaan memotong pembicaraan, menghindari kontak mata, atau bersikap defensif saat menjawab pertanyaan juga menjadi kesalahan yang sering terjadi.
Tonton: Bigdeal Hollywood: Netflix Caplok Warner Bros Discovery Senilai US$72 Miliar
Menjawab Pertanyaan dengan Tidak Jujur
Banyak pelamar pemula tergoda untuk melebih lebihkan kemampuan atau pengalaman kerja.
Padahal, ketidaksesuaian jawaban dengan fakta bisa berpengaruh pada kinerja saat sudah diterima. Hal ini tentunya akan menyebabkan kerugian baik pekerja maupun perusahaan.
Perekrut lebih menghargai kejujuran dibandingkan klaim kemampuan yang tidak realistis.
Indeed menekankan bahwa menjelaskan keterbatasan dengan cara positif jauh lebih baik daripada memberikan informasi yang tidak akurat.
Kesalahan Sikap setelah Wawancara
Masih banyak pelamar tidak merespons email lanjutan atau bersikap terlalu mendesak menanyakan hasil.
Etika komunikasi pasca wawancara juga menjadi bagian dari penilaian sikap profesional seorang kandidat.
Beberapa perusahaan memberikan nilai plus kepada pelamar yang menunjukkan antusiasme dengan mengajukan follow up dengan sopan pasca wawancara kerja.
Selanjutnya: Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Luncurkan Banjir Lahar, Warga Diminta Waspada
Menarik Dibaca: Perbandingan Layar Nubia V80 IPS LCD vs iQoo 11 AMOLED: Mana Lebih Baik?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News