Perayaan Cap Go Meh 24 Februari 2024: Makanan Khas dan Tradisi Unik di Indonesia

Senin, 19 Februari 2024 | 10:49 WIB   Penulis: Virdita Ratriani
Perayaan Cap Go Meh 24 Februari 2024: Makanan Khas dan Tradisi Unik di Indonesia

ILUSTRASI. Sejarah Cap Go Meh.


IMLEK - Cap Go Meh 2024 di Indonesia akan dirayakan pada Sabtu, 24 Februari 2024. Cap Go Meh adalah perayaan yang dilakukan 15 hari setelah Imlek atau Tahun Baru China 2024. Sejarah Cap Go Meh sudah ada sejak masa Dinasti Han pada 206 hingga 221 SM.  

Cap Go Meh adalah perayaan upacara penolakan tolak bala untuk mengusir roh jahat. Di China, Cap Go Meh lebih dikenal sebagai Festival Lampion dan merupakan perayaan terakhir selama rangkaian Tahun Baru Imlek. 

Istilah Cap Go Meh berasal dari aksen Hokkien yang jika diartikan 15 hari atau malam setelah Imlek. Saat dipenggal per-kata, kata 'cap' memiliki arti 10, sedangkan 'go' berarti 5, dan 'meh' dengan kata lain malam. 

Lantas, seperti apa sejarah perayaan Cap Go Meh? 

Baca Juga: Urutan 12 Zodiak yang Benar dan Lambangnya

Sejarah Cap Go Meh


Sejarah Cap Go Meh

Sejarah Cap Go Meh adalah perayaan untuk memberi penghormatan kepada Dewa Thai Yi, dewa tertinggi di Dinasti Han (206 SM-221 M).

Dirangkum dari Britannica, sejarah Cap Go Meh berasal dari Dinasti Han (206 SM hingga 220 M), ketika para biksu Buddha menyalakan lampion pada hari ke-15 Tahun Baru Imlek untuk menghormati Sang Buddha. 

Ritual tersebut kemudian diadopsi oleh masyarakat umum dan menyebar ke seluruh China dan bagian lain Asia. 

Selain itu, terdapat legenda yang berhubungan dengan Cap Go Meh yakni kisah Kaisar Langit (You Di), yang menjadi marah terhadap penduduk sebuah kota karena membunuh burung kesayangannya. 

Dia berencana untuk menghancurkan kota tersebut dengan api, tetapi digagalkan oleh Putri Kaisar yang menyarankan orang-orang untuk menyalakan lampion di seluruh kota pada hari penghancuran yang ditentukan. 

Kaisar, yang tertipu oleh semua cahaya, mengira kota itu telah dilalap api. Kota itu terhindar dari bencana, dan sebagai rasa terima kasih orang-orang terus memperingati acara tersebut setiap tahun dengan membawa lampion warna-warni ke seluruh kota.

Baca Juga: Arti Gocap, Goceng, Gopek, Ceban, dan Lainnya dalam Bahasa Hokkien untuk Berniaga

Perayaan Cap Go Meh di Indonesia 

Perayaan Cap Go Meh di Indonesia

Dirangkum dari Taoism Directory, saat Cap Go Meh, masyarakat akan menyaksikan tarian Barongsai dan Liong (naga), berkumpul untuk bermain game penuh teka-teki, dan makan onde-onde. 

Sepanjang perayaan tentunya akan dimeriahkan dengan kehadiran kembang api dan petasan. Uniknya kata Barongsai ini bukan berasal dari bahasa Mandarin melainkan berdasarkan kata 'barong' yang dalam bahasa Jawa dan kata 'say' yang artinya singa dengan aksen Hokkien. 

Tarian Singa adalah simbol kebahagiaan, kegembiraan, dan kesejahteraan. Sementara Singa dianggap sebagai simbol dominasi atau kekuatan, menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa. 

Baca Juga: Hari Ini Perayaan Cap Go Meh 2023, Ini Contoh Ucapan & Link Download Twibbon

Selain itu, Cap Go Meh juga identik dengan festival lampion. Lampion ini kerap kali hadir dalam perayaan masyarakat Tiongkok karena memiliki arti sebagai simbol keberuntungan, serta didominasi warna merah yang bermakna lambang kemakmuran, kebahagiaan, dan kesejahteraan.

Masyarakat Tionghoa meyakini bahwa pegelaran festival lampion yang meriah akan memberi jalan dan menerangi rezeki bagi kehidupan mereka.

Di banyak daerah, Cap Go Meh dilakukan dengan tradisi unik. Misalnya saat Cap Go Meh, Anda bisa mencari jodoh di Pulau Kemaro, Palembang. 

Selama Cap Go Meh di Singkawang, dirayakan dengan menyaksikan pawai tatung untuk mengusir roh jahat. Lalu ada juga kirab budaya di Salatiga, Jawa Tengah, yang meriah dengan arak-arakan berisi patung dewa, lengkap dengan pertunjukan budaya lokal.

Baca Juga: Kapan Cap Go Meh 2023? Ini Sejarah Perayaannya di Indonesia

Makanan Cap Go Meh


Lontong Cap Go Meh

Seperti halnya dengan Imlek, ada beberapa jenis makanan Cap Go Meh. Salah satunya adalah lontong Cap Go Meh dan mi panjang umur. 

Dikutip dari laman Wonderful Indonesia, disebut mi panjang umur karena panjangnya bisa mencapai 2 meter. Selain itu, terdapat doa dan harapan untuk diberi kesehatan serta umur yang panjang. 

Selain mi panjang umur, ada juga lontong Cap Go Meh yang merupakan makanan peranakan-Jawa. Hidangan ini juga diketahui sebagai pengganti yuanxiao yang terbuat dari tepung beras. 

Karena pada zaman dahulu yuanxiao sulit ditemukan dan akhirnya para perantau dari China yang banyak menikah dengan orang Indonesia, menjadikan hidangan lontong ini dengan anggapan memiliki makna yang mirip. 

Baca Juga: ​Sejarah Cap Go Meh dan perayaannya di Indonesia

Seporsi lontong Cap Go Meh umumnya terdiri dari isian lontong, ayam opor, sambal kentang, dan telur rebus. Lontong Cap Go Meh, bagi yang mempercayainya, mengandung berbagai makna keberuntungan. 

Seperti lontong yang panjang dan padat adalah simbol panjang umur. Sementara kuah yang berwarna kuning kemasan bisa dikaitkan dengan warna emas, sebagai simbol kemakmuran.

Demikian penjelasan mengenai sejarah Cap Go Meh, makanan Cap Go Meh, dan tradisi unik Cap Go Meh di Indonesia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Virdita Ratriani
Terbaru