SEJARAH - Hari Jadi ke-31 Kota Tangerang 2024 dirayakan pada Rabu, 28 Februari. Sejarah Kota Tangerang bisa ditelusuri sejak masa Kerajaan Banten.
Kota Tangerang masuk dalam wilayah administrasi Provinsi Banten. Kota Tangerang berada di bagian Timur Provinsi Banten yang berbatasan langsung dengan Provinsi DKI Jakarta.
Kota Tangerang merupakan kota terbesar di Provinsi Banten, sekaligus ketiga terbesar di Jabodetabek.
Sementara itu, tema HUT ke-31 Kota Tangerang adalah "Kolaborasi Wujudkan Visi". Artinya, Kota Tangerang terus berkembang maju menjadi sebuah kota pintar dengan segala keberagaman di dalamnya dan terus berkolaborasi wujudkan visi.
Lalu seperti apa sejarah Kota Tangerang dan asal usul nama Tangerang?
Baca Juga: 20 Twibbon HUT ke-31 Kota Tangerang 28 Februari 2024, Yuk Ramaikan di Sosmed!
Sejarah Kota Tangerang
Sejarah Kota Tangerang dapat ditelusuri sejak masa kolonialisme Belanda. Pada masa Kolonialisme Belanda, Sultan Banten mengangkat tiga Aria atau Maulana yang merupakan kerabat jauh Sultan dari Kerajaan Sumedang Larang.
Dirangkum dari laman resmi Pemerintah Kota Tangerang, ketiganya adalah Yudhanegara, Wangsakara, dan Santika. Mereka bertugas untuk membantu perekonomian Kesultanan Banten dengan melakukan perlawanan terhadap praktik monopoli VOC.
Ketiga maulana tersebut membangun benteng pertahanan yang disebut masyarakat sekitar dengan istilah "Benteng" atau "Bentengan".
Saat ini sisa bangunan benteng tersebut berada di beberapa titik di bawah permukaan air Sungai Cisadane yang semakin melebar.
Baca Juga: 20 Twibbon HUT ke-31 Kota Tangerang 28 Februari 2024, Yuk Ramaikan di Sosmed!
Kemudian pada 1654, Pangeran Soegiri, putra Sultan Ageng Tirtayasa dari Kesultanan Banten mendirikan sebuah tugu setinggi 2,5 meter.
Tugu tersebut terletak sekitar 500 meter di tepi Barat bantaran sungai Cisadane tepatnya di Gardu Gede yang kini dikenal dengan Kampung Gerendeng.
Tugu tersebut berfungsi sebagai pembatasa atau penanda wilayah kekuasaan Kesultanan Banten di sebelah Barat Sungai Cisadane dengan wilayah yang dikuasai VOC di sebelah Timur.
Masyarakat pun menyebut tugu penanda tersebut sebagai "Tetengger" atau "Tanggeran" yang berarti "penanda".
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jabodetabek: Prediksi Hari Ini Jakarta Bekasi Depok Bogor Tangerang
Asal mula nama Tangerang
Namun, pada 17 April 1684, Belanda sepenuhnya menguasai wilayah "Tanggeran" pasca-penandatanganan perjanjian antara VOC dengan Kesultanan Banten. Penandatanganan tersebut diwakili oleh Sultan Abunnashri Abdulkahar putra Sultan Ageng Tirtayasa.
Belanda juga merekrut warga pribumi diantaranya Madura dan Makassar untuk ditempatkan di sekitar wilayah benteng. Mereka yang berasal dari Makassar tidak mengenal huruf mati sehingga terbiasa menyebut "Tanggeran" dengan "Tangerang".
Kesalahan ejaan dan dialek inilah yang menjadi asal mula nama Tangerang dan diwariskan dari generasi ke generasi bahkan hingga saat ini.
Baca Juga: BPR Tutup Bertambah Lagi, OJK Cabut Izin Usaha PT BPR EDCCASH
Dari kabupaten menjadi kotamadya
Awalnya, Tangerang berbentuk Kabupaten Daerah Tingkat II. Seiring berjalannya waktu Kabupaten Tangerang mengalami perkembangan yang pesat.
Lokasinya yang berbatasan langsung dengan ibukota Jakarta membuat beberapa kecamatan menjadi pusat pemerintahan, ekonomi, industri, perdagangan, politik, dan sosial budaya.
Hingga pada 28 Februari 1981, disahkan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 1981 tentang Pembentukan Kota Administratif Tangerang.
Baca Juga: Kumpulan Ucapan Selamat Hari Ulang Tahun Kota Tangerang ke-31, Cocok Jadi Caption
Kemudian, Kabupaten Tangerang kembali menunjukkan perkembangan dan pertumbuhan di segala bidang. Pada 28 Februari 1993, secara resmi Tangerang menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Tangerang dan menjadi daerah otonom.
Kotamadya Daerah Tingkat II Tangerang diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Bapak Jendral TNI (Pur) Rudini. Peresmian tersebut sekaligus melantik Djakaria Machmud sebagai Pejabat Walikota Kepala Daerah Tingkat II Tangerang.
Demikian penjelasan mengenai sejarah Kota Tangerang dan asal-usul nama Tangerang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News