KESEHATAN - Hari Persatuan Farmasi Indonesia atau PAFI diperingati pada Selasa, 13 Februari 2024. Pada tanggal tersebut berdiri organisasi yang menyatukan apoteker dan orang yang bekerja di bidang farmasi di seluruh Indonesia, yaitu PAFI.
Pembentukan PAFI dirintis oleh Zainal Abidin pada 13 Februari 1946 di Yogyakarta. PAFI merupakan organisasi farmasi tertua di Indonesia.
PAFI saat ini mewadahi profesi Asisten Apoteker (AA) Indonesia atau Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK).
Lantas, seperti apa sejarah Hari Persatuan Farmasi Indonesia?
Baca Juga: 34 Twibbon Hari Persatuan Farmasi Indonesia 13 Februari 2024, Yuk Ramaikan di Sosmed!
Sejarah Hari Persatuan Farmasi Indonesia (PAFI)
Sebelum membahas mengenai sejarah Hari Persatuan Farmasi Indonesia (PAFI) maka perlu mengetahui terlebih dulu apa itu farmasi. Farmasi berasal dari kata bahasa Inggris yakni pharmacy dan bahasa Yunani pharmacon yang artinya obat.
Farmasi adalah bidang profesional kesehatan yang merupakan kombinasi dari ilmu kesehatan dan ilmu kimia, dan bertanggungjawab memastikan efektivitas dan keamanan penggunaan obat.
Sejarah PAFI terbentuk pada 13 Februari 1946 di Hotel Merdeka Yogyakarta. PAFI bertugas untuk mewadahi profesi asisten apoteker atau AA ataupun tenaga teknis kefarmasian atau biasa disebut dengan TTK.
Baca Juga: Sido Muncul (SIDO) Incar Kinerja Naik 15% di Tahun 2024
Dikutip dari laman Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), sebenarnya ilmu farmasi sudah ada di Indonesia sejak zaman penjajahan Belanda. Namun, di Indonesia, profesi asisten apoteker muncul lebih dahulu dibandingkan profesi apoteker.
Hal ini disebabkan oleh keterbatasan dari pemerintah Belanda yang memang tidak membolehkan apoteker dapat berkembang di Indonesia.
Pada waktu itu, pelayanan di apotek masih dilakukan oleh orang-orang Belanda, Denmark, Austria, dan Jerman. Sedangkan penduduk pribumi umumnya hanya menjadi asisten apoteker dengan mengikuti pendidikan di apotek tempatnya bekerja.
Dikutip dari Kompas.com (2/11/2022), mereka belajar di bawah pengawasan apoteker dan mengikuti ujian yang diselenggarakan pemerintah Hindia Belanda. Buku pedoman atau farmakope maupun undang-undang yang berlaku juga memakai milik Belanda.
Baca Juga: Etana Gandeng Recce Pharmaceuticals Kembangkan Klinis Anti-infektif di Indonesia
Pada saat Jepang mulai menginvasi Indonesia, banyak apoteker berkebangsaan asing yang memilih pergi. Hal ini menyebabkan kekurangan tenaga di beberapa apotek.
Untuk mengatasi situasi ini, dokter diberi izin untuk mengisi jabatan di apotek ataupun membuka apotek-dokter di berbagai daerah. Pada masa pendudukan Jepang, didirikan pendidikan tinggi farmasi di Indonesia.
Selain itu, mulai 1944, Jepang melakukan pendidikan kepada lulusan SMP untuk menjadi asisten apoteker setelah menempuh pendidikan selama delapan bulan.
Mulai berkembangnya ilmu farmasi dan profesi asisten apoteker membuat lahirlah PAFI.
Organisasi ini dapat terbentuk dilatarbelakangi oleh jasa para apoteker sendiri. Bahkan, sebelum Indonesia merdeka pun para apoteker sudah membantu banyak masyarakat selama masa kolonial.
Baca Juga: SIDO Perkuat Produk dan Pemasaran
Tujuan PAFI
Dikutip dari laman resmi PAFI, berikut adalah tujuan Persatuan Ahli Farmasi Indonesia:
- Mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
- Mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat Indonesia
- Mengembangkan dan meningkatkan pembangunan farmasi Indonesia
- Meningkatkan kesejahteraan anggota
Demikian penjelasan mengenai sejarah Hari Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News