Sejarah Hari TBC Sedunia 24 Maret: Nama Penemu Penyakit TBC dan Vaksin BCG

Jumat, 22 Maret 2024 | 10:30 WIB   Penulis: Virdita Ratriani
Sejarah Hari TBC Sedunia 24 Maret: Nama Penemu Penyakit TBC dan Vaksin BCG

ILUSTRASI. Sejarah Hari Tuberkulosis Sedunia dan Penemu Vaksin BCG.


KESEHATAN - Hari TBC Sedunia atau Hari Tuberkulosis Sedunia diperingati setiap tanggal 14 Maret. Sejarah Hari Tuberkulosis Sedunia dirayakan untuk memperingati tanggal ketika Dr. Robert Koch mengumumkan penemuan Mycobacterium tuberkulosis, bakteri penyebab tuberkulosis (TB) pada 1882. 

Hari Tuberkulosis Sedunia diperingati untuk mengedukasi masyarakat tentang dampak TBC di seluruh dunia. 

Peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia 2024 diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pencegahan TBC untuk pemberantasan penyakit mematikan ini.

Lalu, seperti apa sejarah Hari Tuberkulosis Sedunia? 

Baca Juga: 21 Twibbon Hari TBC Sedunia 24 Maret 2024, Yuk Ramaikan di Sosmed!

Sejarah Hari Tuberkulosis Sedunia 


Sejarah Hari Tuberkulosis Sedunia

Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit mematikan di dunia. Sebelum penyebab dan vaksin TBC ditemukan, penyakit ini telah membunuh satu dari setiap tujuh orang yang tinggal di Amerika Serikat dan Eropa. 

Dikutip dari laman Centers for Disease Control and Prevention atau CDC, pada 24 Maret 1882, Dr. Robert Koch mengumumkan penemuan Mycobacterium tuberkulosis, bakteri penyebab tuberkulosis (TB) di University of Berlin's Institute

Penemuan Dr. Koch adalah langkah paling penting untuk pengendalian dan pemberantasan penyakit mematikan ini. Penemuan ini merupakan hal penting untuk diagnosa dan pengobatan tuberkulosis.  

Satu abad kemudian, tanggal 24 Maret ditetapkan sebagai Hari TBC Sedunia, yakni hari untuk mengedukasi masyarakat tentang dampak TBC di seluruh dunia.

Peringatan Hari TBC Sedunia bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai dampak buruk yang disebabkan oleh TBC dan bagaimana cara menghentikannya.

Baca Juga: 7 Pendekatan Kemenkes Deteksi Dini dan Perluas Layanan Tuberkulosis

Asal nama penyakit TBC atau tuberkulosis

Sebelum Dr. Robert Koch menemukan bakteri penyebab TBC, istilah tuberkulosis atau dalam bahasa Jerman adalah tuberkulose pertama kali diciptakan oleh Johann Schonlein pada 1934. 

Johann Schnlein menyebut penyakit tersebut tuberkulosis untuk menggambarkan gejalanya yang ditandai dengan pembentukan tuberkel, sebutan untuk karakteristik lesi granulomatosa. 

Lesi granulomatosa adalah salah satu bentuk peradangan kronis yang terjadi sebagai respons terhadap berbagai agen misalnya mikobakteri, jamur, parasit, dan benda asing.

Baca Juga: Kasus TBC Tinggi Karena Perbaikan Sistem Deteksi dan Pelaporan

Sebelumnya, tuberkulosis disebut sebagai “phthisis” di Yunani kuno, “tabes” di Roma kuno, dan “schachepheth” dalam bahasa Ibrani kuno. 

Pada 1700-an, TBC disebut “wabah putih” karena pasiennya pucat. Pada masa ini, TB juga disebut sebagai “Kapten dari semua orang yang mati”.

Pada Abad Pertengahan, TBC pada leher dan kelenjar getah bening disebut “skrofula”. Skrofula diyakini merupakan penyakit yang berbeda dengan TBC di paru-paru.

Baca Juga: Penyakit TBC: Penyebab, Gejala, dan Cirinya Jika Memburuk

Penemu vaksin BCG untuk cegah TBC 

Meski mematikan, penyakit TBC dapat dicegah dengan vaksin BCG atau Bacille Calmette-Guérin. Nama vaksin tersebut diambil dari nama penemu vaksin BCG yakni Albert Calmette dan Jean-Marie Camille Guerin. 

Albert Calmette dan Jean-Marie Camille Guerin menemukan vaksin BCG pada 1921. Sebelum mengembangkan vaksin BCG, Calmette mengembangkan antivenom pertama untuk mengobati bisa ular.

Baca Juga: 7 Dampak Buruk Jika Anak Tidak Mendapatkan Imunisasi Lengkap, Orangtua Perhatikan

Vaksin BCG tidak banyak digunakan di Amerika Serikat, namun sering diberikan kepada bayi dan anak kecil untuk mencegah TBC di negara-negara di mana TBC umum terjadi.

Di Indonesia, vaksin BCG termasuk dalam program imunisasi wajib yang harus diberikan kepada bayi berusia satu bulan untuk mencegah tertular TBC. 

Demikian penjelasan mengenai vaksin BCG, asal nama TBC, dan sejarah Hari Tuberkulosis Sedunia yang diperingati setiap 24 Maret.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Virdita Ratriani

Terbaru