Yuk Catat Keistimewaan 10 Muharram dan Niat Puasa Asyura, Sudah Tahu?

Sabtu, 05 Juli 2025 | 10:15 WIB   Penulis: Ryan Suherlan
Yuk Catat Keistimewaan 10 Muharram dan Niat Puasa Asyura, Sudah Tahu?

ILUSTRASI. Sejumlah anak berdoa sebelum berbuka puasa bersama di Masjid Besar Al-Ula, Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (2/3/2025). Pengurus masjid menyiapkan sedikitnya 300 porsi makanan dan minuman setiap harinya yang berlangsung selama bulan Ramadhan 1446 H di masjid yang berdiri sejak tahun 1890 itu. ANTARA FOTO/Aditya Nugroho/mrh/nym.


HARI PENTING - Yuk catat keistimewaan tanggal 10 Muharram dan niat Puasa Asyura. Tanggal 10 Muharram dalam kalender Hijriah dikenal sebagai Hari Asyura, sebuah hari yang memiliki makna penting dalam sejarah dan spiritualitas umat Islam. 

Hari Asyura diperingati oleh umat Islam di berbagai belahan dunia sebagai hari penuh keberkahan, pengampunan, dan refleksi atas berbagai peristiwa besar yang terjadi di masa lalu.

Dalam catatan sejarah Islam, 10 Muharram dikenal sebagai hari di mana Nabi Musa dan kaumnya diselamatkan dari kejaran Firaun di Laut Merah. Peristiwa ini menjadi latar belakang utama disyariatkannya puasa Asyura sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT. 

Baca Juga: 7 Tempat Wisata Liburan Sekolah Juli 2025 di Garut, Ada Gunung Papandayan

Bahkan Rasulullah SAW sendiri berpuasa pada hari Asyura dan menganjurkan umatnya untuk melakukan hal yang sama.

Keistimewaan 10 Muharram tidak hanya terletak pada sejarahnya, tetapi juga pada keutamaannya dalam meraih ampunan dari Allah SWT. Dalam sebuah hadits shahih riwayat Muslim, disebutkan bahwa puasa pada hari Asyura dapat menghapus dosa-dosa kecil selama satu tahun yang telah berlalu.

Oleh karena itu, banyak umat Muslim yang menyambut hari ini dengan ibadah, introspeksi diri, serta memperbanyak amal saleh. Berikut ini adalah beberapa keistimewaan 10 Muharram di antaranya:

Hari Diselamatkannya Nabi Musa AS

Pada tanggal 10 Muharram, Allah SWT menyelamatkan Nabi Musa AS dan Bani Israil dari kejaran Firaun di Laut Merah. Peristiwa agung ini menjadi salah satu alasan utama disyariatkannya puasa Asyura sebagai bentuk rasa syukur. Ketika Rasulullah SAW mengetahui bahwa kaum Yahudi berpuasa pada hari tersebut, beliau bersabda, “Kami lebih berhak terhadap Musa daripada mereka,” lalu beliau pun berpuasa dan menganjurkan umatnya untuk melakukannya.

Baca Juga: Rekomendasi Tempat Wisata Liburan Sekolah Juli 2025 di Medan, Apa Saja?

Menghapus Dosa Setahun Lalu

Salah satu keutamaan utama dari puasa pada 10 Muharram adalah bahwa puasa ini dapat menghapus dosa-dosa kecil selama satu tahun yang telah berlalu. Hal ini disebutkan dalam hadits riwayat Muslim:
"Puasa Asyura menghapus dosa setahun yang lalu."
Ini menunjukkan betapa besar pahala dan kemuliaan ibadah pada hari tersebut.

Disunnahkan Puasa Tasu’a dan Asyura

Untuk membedakan dengan puasa yang dilakukan oleh kaum Yahudi, Rasulullah SAW menganjurkan agar umat Islam juga berpuasa pada 9 Muharram (hari Tasu’a) selain pada 10 Muharram. Puasa dua hari ini menunjukkan ketaatan dan kepatuhan terhadap sunnah Nabi SAW sekaligus memperkuat makna ibadah itu sendiri.

Baca Juga: 5 Tempat Glamping di Bandung Cocok Dikunjungi Bersama Keluarga Saat Libur Sekolah

Niat Puasa Asyura

Bagi yang ingin melaksanakan puasa pada 10 Muharram, berikut adalah lafal niat puasa Asyura:

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ عَاشُورَاءَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma yauma ‘asyura sunnatan lillaahi ta’aala
Artinya: Saya niat puasa sunnah Asyura karena Allah Ta’ala.

Niat ini cukup diucapkan dalam hati sebelum fajar (waktu subuh) dan dapat dilakukan bersamaan dengan niat puasa sunah lainnya jika dikerjakan secara bersamaan.

Selanjutnya: Harga Tidak Cocok, Penjualan Saham Bank Panin (PNBN) Terhenti

Menarik Dibaca: Bikin Iritasi, Ini 4 Kesalahan Memakai Exfoliating Toner yang Harus Dihindari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ryan Suherlan

Terbaru