8 Cara Menghilangkan Stres Kerja, Kenali Tanda dan Dampak Negatifnya

Rabu, 24 Januari 2024 | 14:01 WIB   Penulis: Bimo Kresnomurti
8 Cara Menghilangkan Stres Kerja, Kenali Tanda dan Dampak Negatifnya

ILUSTRASI. Tips Menghilangkan Stres Kerja beserta Tanda dan Dampak Negatifnya. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/04/01/2024


Cara Menghilangkan Stres Kerja - JAKARTA. Pelajari metode cara menghilangkan stres kerja beserta pengenalan tanda dan dampak negatifnya. Tekanan di lingkungan kerja dapat menjadi pemicu stres dari segi psikologis bagi pekerja.

Stres kerja dari perspektif medis mengacu pada respons tubuh terhadap tekanan atau tuntutan yang muncul dalam konteks pekerjaan.

Konsep stres kerja dapat diartikan sebagai perasaan ketegangan fisik dan mental yang muncul ketika seseorang merasa tidak mampu memenuhi tuntutan atau harapan pekerjaan.

Secara medis, stres kerja dapat menyebabkan berbagai reaksi fisiologis dan psikologis yang dapat berdampak pada kesehatan seseorang.

Baca Juga: Berapa Banyak Uang yang Dibutuhkan untuk Pensiun? Cek dengan Rumus Warren Buffett Ini

Tanda-tanda stres kerja

Seseorang merasa lelah dalam bekerja

Tanda-tanda stres kerja dapat bervariasi antar individu, tetapi beberapa gejala umum yang sering muncul ketika seseorang mengalami stres kerja termasuk. Simak beberapa tanda yang perlu diwaspadai dilansir dari BetterUp.

  • Perubahan Mood: Perubahan mood yang signifikan, seperti mudah marah, cemas, gelisah, atau merasa tertekan.
  • Ketidakmampuan untuk Berkonsentrasi: Kesulitan berkonsentrasi dan fokus pada tugas pekerjaan, yang dapat mempengaruhi produktivitas.
  • Insomnia atau Gangguan Tidur: Kesulitan tidur, insomnia, atau bangun tidur tengah malam dengan pikiran yang terus berputar.
  • Kelelahan yang Berlebihan: Timbulnya kelelahan fisik dan mental yang tidak dapat diatasi dengan istirahat yang cukup.
  • Perubahan Pola Makan: Perubahan dalam pola makan, seperti kehilangan nafsu makan atau sebaliknya, mengonsumsi makanan secara berlebihan.
  • Sering Sakit: Rentan terhadap penyakit atau infeksi karena sistem kekebalan tubuh yang terganggu oleh stres.
  • Perubahan Berat Badan: Perubahan berat badan yang tidak diinginkan, baik penurunan atau peningkatan berat badan.
  • Ketidakpuasan terhadap Pekerjaan: Perasaan tidak puas atau kecewa terhadap pekerjaan, kurangnya motivasi, atau kehilangan minat terhadap tugas-tugas pekerjaan.

Nah, setelah mengenal tanda di atas, Anda wajib tahu beberapa dampak negatif dari stres kerja tersebut.

Baca Juga: Mau Liburan? Rencanakan Budget Dulu atau Destinasinya Dulu?

Waspada Burnout

Burnout dapat terjadi ketika seseorang terus-menerus menghadapi tekanan dan tuntutan yang melampaui kapasitas mereka untuk mengatasi.

Keadaan burnout tidak hanya terkait dengan pekerjaan yang sulit atau intens, melainkan juga dengan kurangnya dukungan, ketakutan kehilangan pekerjaan, atau ketidakpastian di dalam lingkungan kerja.

Burnout tidak hanya memberikan dampak pada kesejahteraan pribadi seseorang, melainkan juga dapat berpengaruh terhadap produktivitas dan atmosfer di tempat kerja secara menyeluruh.

Dampak negatif stres kerja

Stres kerja dapat berbahaya karena dapat memiliki dampak negatif yang signifikan pada kesehatan fisik, mental, dan performa kerja seseorang. Beberapa alasan mengapa stres kerja dianggap berbahaya antara lain:

1. Gangguan Kesehatan Mental

Stres kerja yang berkepanjangan dapat menyebabkan masalah kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, dan kelelahan mental. Ini dapat mengurangi kualitas hidup dan produktivitas kerja.

2. Peningkatan Risiko Fisik

Stres yang berkepanjangan dapat meningkatkan risiko masalah fisik seperti penyakit jantung, hipertensi, gangguan pencernaan, dan masalah lainnya. Sistem kekebalan tubuh juga dapat terpengaruh, membuat individu lebih rentan terhadap penyakit.

3. Menurunkan Produktivitas dan Kinerja Kerja

Stres dapat mengganggu konsentrasi, fokus, dan kemampuan pengambilan keputusan. Ini dapat mengakibatkan penurunan produktivitas dan kinerja kerja, yang pada gilirannya dapat berdampak negatif pada karier dan keberlanjutan organisasi.

4. Peningkatan Absensi dan Penurunan Kebugaran Fisik

Individu yang mengalami stres kerja cenderung memiliki tingkat absensi yang lebih tinggi. Selain itu, penurunan kebugaran fisik akibat stres dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius.

5. Konflik Hubungan dan Kehidupan Pribadi

Stres kerja yang tinggi dapat menciptakan ketegangan dalam hubungan pribadi dan sosial. Ini dapat berdampak negatif pada kehidupan keluarga, teman, dan orang-orang di sekitarnya.

6. Siklus Negatif

Stres kerja yang tidak diatasi dengan baik dapat menciptakan siklus negatif di mana stres menyebabkan penurunan kinerja, yang kemudian menyebabkan lebih banyak stres. Ini dapat menjadi lingkaran setan yang sulit untuk diatasi.

7. Ketidakpuasan Kerja dan Burnout.

Stres yang berkepanjangan dapat menyebabkan ketidakpuasan kerja dan burnout. Individu dapat kehilangan motivasi, minat, dan semangat terhadap pekerjaan mereka.

Cara menghilangkan stres kerja

Dari tanda-tanda stres kerja bisa berdampak buruk pada sistem saraf otonom, hormon stres seperti kortisol, dan respons psikologis seperti perasaan cemas atau depresi.

Pada tingkat yang tinggi dan berkepanjangan, stres kerja dapat berkontribusi pada berbagai masalah kesehatan. Penyakit yang muncul antara lain gangguan tidur, penurunan sistem kekebalan tubuh, gangguan pencernaan, peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, dan masalah kesehatan mental.

Ikuti tips dan cara menghilangkan stres kerja yang perlu diterapkan secara perlahan dilansir dari APA.

1. Manajemen Waktu

Anda bisa memulai pekerjaan dengan baik setiap hari agar energi bisa dikendalikan dengan baik. Pakailah metode skala prioritas dan selesaikan tugas yang paling mendesak terlebih dahulu.

Anda perlu menghindari menumpuk pekerjaan hingga akhir deadline.

2. Terapkan Journaling

Anda bisa membuat jurnal selama satu atau dua minggu untuk mengidentifikasi situasi mana yang paling menimbulkan stres dan cara Anda meresponsnya.

Catat pemikiran, perasaan, dan informasi Anda tentang lingkungan, termasuk orang-orang dan keadaan yang terlibat, lingkungan fisik, dan bagaimana Anda bereaksi.

Apakah kamu meninggikan suaramu? Dapatkan makanan ringan dari mesin penjual otomatis? Jalan-jalan? Mencatat dapat membantu Anda menemukan pola penyebab stres dan reaksi Anda terhadapnya.

3. Istirahat dan Rekreasi

Pastikan untuk mengambil istirahat singkat selama jam kerja. Manfaatkan waktu istirahat untuk melakukan aktivitas yang menyenangkan. Luangkan waktu di luar jam kerja untuk bersantai dan melepaskan diri dari pekerjaan.

4. Komunikasi Efektif

Anda bisa membuka pembicaraan terkait tuntutan pekerjaan dengan atasan atau rekan kerja. Jangan ragu untuk meminta bantuan atau klarifikasi jika diperlukan. Tetap terbuka terhadap umpan balik konstruktif.

5. Pengelolaan Konflik

Anda perlu menangani konflik dengan cara yang konstruktif tanpa konfrontasi yang tidak perlu. Pelajari keterampilan komunikasi yang efektif untuk mengelola konflik.

Lihat tantangan pekerjaan sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang. Fokus pada hal-hal yang dapat Anda kendalikan, dan terima hal-hal yang tidak dapat diubah.

6. Rutin berolahraga

Daripada mencoba menghilangkan stres dengan makanan cepat saji atau alkohol, Anda bisa melakukan yang terbaik untuk membuat pilihan yang sehat saat Anda merasakan ketegangan meningkat.

Olahraga adalah penghilang stres yang hebat. Yoga bisa menjadi pilihan yang sangat baik, namun segala bentuk aktivitas fisik bermanfaat. Luangkan juga waktu untuk hobi dan aktivitas favorit.

7. Cari hobi

Anda bisa mencari hobi seperti membaca novel, pergi ke konser, atau bermain game bersama keluarga, pastikan menyisihkan waktu untuk hal-hal yang membuat Anda senang.

Pastikan setelah melakukan kegiatan terkait hobi untuk tidur yang cukup dan berkualitas juga penting untuk manajemen stres yang efektif.

8. Cari dukungan Sosial

Terhubung dengan rekan kerja atau teman untuk mendapatkan dukungan. Berbicara tentang stres dengan seseorang dapat membantu meredakan beban emosional.

Anda bisa membicarakan masalah stres kerja ke orang terdekat untuk mendapatkan saran yang terbaik.

Jika Anda mengalami stres kerja dan merasa kesulitan mengatasinya, bantuan dari seorang psikolog atau konselor dapat sangat bermanfaat.

Dengan mengidentifikasi gejala burnout dan mengambil langkah-langkah untuk mengelola stres kerja menjadi hal yang penting, seperti mencari dukungan, menetapkan batas, dan mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

Demikian penjelasan terkait panduan untuk menghilangkan stres kerja yang dapat Anda coba sesuai kemampuan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Bimo Kresnomurti

Terbaru