PROFIL - Hari Kepanduan Sedunia 2024 atau Baden-Powell Day diperingati pada Rabu, 22 Februari 2024 untuk memperingati kelahiran Lord Robert Baden-Powell atau Baden-Powell. Baden-Powell adalah Bapak Pramuka Sedunia atas jasanya mengembangkan gerakan pandu ke seluruh dunia.
Baden-Powell adalah seorang pendiri gerakan kepanduan di seluruh dunia yang menjadi cikal bakal lahirnya Gerakan Pramuka.
Baden-Powell lahir pada 22 Februari 1857 dan meninggal pada 8 Januari 1941. Baden-Powell adalah seorang perwira Angkatan Darat Inggris dan pendiri Gerakan Pramuka Sedunia.
Lantas, seperti apa biografi Lord Robert Baden-Powell?
Baca Juga: 42 Twibbon Hari Kepanduan Sedunia 22 Februari 2024, Yuk Ramaikan di Sosmed!
Biografi singkat Lord Robert Baden-Powell
Lord Robert Baden-Powell adalah putra dari Domine Baden-Powell, seorang pendeta dan profesor geometri di Universitas Oxford dan Henrietta Grace Smyth, putri sulung Laksamana William Henry Smyth.
Baden-Powell lahir di Paddington, London, Inggris dengan nama asli Stephenson Smyth Baden-Powell.
Baden-Powell memiliki sembilan saudara kandung, yaitu Warrington, George, Augustus, Frank, Penrose, Agnes, Henrietta, Jessie, dan Baden Fletcher.
Dirangkum dari laman Pramuka Jateng Kwartir Cabang Jepara, Baden-Powelll memulai pendidikannya di Dame’s School di Kensington. Pada 1868, Baden-Powell bersekolah di Rose Hill School di Tunbridge Well di Kent dan melanjutkan ke Charterhouse School di Surrey.
Namun, Baden-Powell sering menyelinap ke hutan di dekat sekolahnya yang membuatnya ditolak masuk ke Balliol College. Jadi, dia memutuskan untuk mengikuti ujian Komisi Angkatan Darat.
Baden-Powell berhasil menempati posisi kedua di kavaleri dan posisi keempat di infanteri, kemudian memilih pasukan berkuda.
Baca Juga: 25 Ucapan Hari Kepanduan Sedunia 22 Februari 2024 Penuh Semangat, Yuk Ramaikan!
Karier militer Baden-Powell
Pada 1876 hingga 1910, Baden-Powell bertugas di Angkatan Darat Inggris di India dan Afrika. Dalam kurun waktu tersebut, Baden-Powell juga harus melakukan perjalanan ke Jerman, Austria dan Rusia.
Misinya adalah mengumpulkan masukan intelijen dan belajar tentang perkembangan militer mereka.
Pada 1899, Baden-Powell berhasil mempertahankan kota dalam Pengepungan Mafeking di Afrika Selatan. Pasukan Boer yang berjumlah lebih dari 8.000 orang mengepung dia dan pasukannya, namun mereka bertahan selama 217 hari.
Strategi pertahanan diri Baden-Powell disebut membantu pasukannya bertahan sampai bala bantuan tiba dan menjadikannya sebagai pahlawan nasional.
Baca Juga: Begini Cara Membuat Breakout Room di Zoom, Bisa Bikin Ruang Obrolan Tambahan
Sekembalinya ke Inggris pada 1903, Baden-Powell diangkat sebagai inspektur jenderal kavaleri. Pada tahun berikutnya ia mendirikan Sekolah Kavaleri, Netheravon, Wiltshire.
Pada 1907, Baden-Powell dipromosikan menjadi letnan jenderal dan menemukan bahwa pelatihan manual militernya “Aids to Scouting” telah digunakan oleh para guru dan organisasi pemuda.
Kemudian, Baden-Powell menulis ulang buku "Aids to Scouting" untuk pembaca remaja. Pada 1907, Baden-Powell mengadakan kamp di Pulau Brownsea “Scouting for Boys” tulisannya kemudian diterbitkan pada 1908 dalam enam jilid.
Para remaja secara spontan membentuk pasukan Pramuka dan gerakan Pramuka secara tidak sengaja telah dimulai, pertama nasional dan meluas ke tingkat internasional.
Baca Juga: 10 Negara tertua di dunia, salah satunya juga merupakan negara terkecil
Gerakan pramuka Baden-Powell
Meskipun Baden-Powell dapat melanjutkan karier militernya, tetapi memutuskan untuk pensiun dari Angkatan Darat pada 1910.
Langkah itu diambil atas saran Raja Edward VII, yang menyarankan agar ia dapat melayani negaranya dengan lebih baik dengan mempromosikan kepramukaan.
Baden-Powell kemudian membuat gerakan pramuka dunia tumbuh. Pada akhir 1910, ada lebih dari 100.000 Pramuka di Inggris. Pada 1922, ada lebih dari satu juta Pramuka di 32 negara.
Pada 1939 jumlah Pramuka telah tumbuh lebih dari 3,3 juta Pramuka di seluruh dunia. Hal ini membuat Baden Powell dikenal sebagai Bapak Pramuka Sedunia.
Semasa hidupnya Baden-Powell mendapatkan berbagai gelar kehormatan, termasuk gelar Lord dari Raja George pada tahun 1929. Baden-Powell juga aktif menulis berbagai buku baik tentang kepramukaan, ketentaraan, maupun bidang lainnya.
Baca Juga: 35 Twibbon Rabu Abu 2023, Pasang Foto dan Bagikan di Media Sosial
Beberapa buku tentang kepramukaan yang ditulisnya antara lain:
- Scouting for Boys (1908)
- The Handbook for the Girl Guides or How Girls Can Help to Build Up the Empire (ditulis bersama Agnes Baden-Powell; 1912)
- The Wolf Cub’s Handbook (1916)
- Aids To Scoutmastership (1919)
- Rovering to Success (1922)
- Scouting Round the World (1935) dll.
Baca Juga: 30 Ucapan Hari Bapak Pandu Sedunia 2024, Baden Powell Day
Istri dan anak Baden-Powell
Baden-Powell menikah dengan Olave St Clair Soames pada tahun 1912. Dikutip dari laman Kwartir Daerah Gerakan Pramuka DIY, ada yang menyebutkan mereka menikah pada 30 Oktober, referensi lain menyebutkan pada 31 Oktober 1912.
Baden-Powell dengan Olave bertemu pertama kali di sebuah Kapal Penumpang Arcadia pada Januari 1908 dalam lawatan kepanduan ke New York.
Kala itu, Baden-Powell memang sudah pensiun dari ketentaraan dengan pangkat terakhir Letnan Jendral dan fokus pada pengembangan pendidikan kepanduan.
Baca Juga: 40 Twibbon Hari Bapak Pandu Sedunia 2024 yang Diperingati Setiap 22 Februari
Olave yang juga lahir pada tanggal yang sama dengan Baden-Powell yaitu 22 Februari 1889, selisih usia dengan Baden Powell adalah 32 tahun. Baden-Powell menikahi Olave saat usianya 23 tahun.
Baden-Powell dan Olave tinggal di Hampshire, Inggris dan dianugerahi 3 orang anak, satu anak laki-laki dan dua anak perempuan, mereka diantaranya adalah:
- Arthur Robert Peter atau Baron Baden-Powell II yang biasa dipanggil Peter, anak kedua adalah Hon
- Heather Grace Baden-Powell yang biasa dipanggil Grace
- Hon. Betty St. Claire Baden-Powell atau biasa dipanggil Betty.
Baca Juga: Kumpulan Ucapan Selamat Rabu Abu, Bisa Jadi Caption untuk Happy Ash Wednesday
Tahun 1930-an Baden-PowelL mulai sakit-sakitan. Pada tahun 1939 Baden-Powell dan Olave memutuskan pindah dan tinggal di Nyeri, Kenya.
Hingga pada tanggal 8 Januari 1941 Baden-Powell meninggal dan dimakamkan di pemakaman St. Peter, Nyeri. Sementara itu Olave meninggal pada 25 Juni 1977 dan dimakamkan di Nyeri, Kenya, disamping makam Lord Baden-Powell of Gilwell.
Demikian biografi singkat Baden-Powell seorang Bapak Pramuka Sedunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News