KESEHATAN - Celine Dion merilis single terbarunya berjudul "Love Again" setelah rehat sejenak akibat gangguan saraf yang dideritanya. Celine Dion diketahui mengidap stiff person syndrome. Stiff person syndrome adalah penyakit saraf langka yang membuat otot kaku dan kejang.
Penyebab utama stiff person syndrome adalah penyakit autoimun. Dikutip dari laman Cleveland Clinic, gejala stiff person syndrome yang dirasakan oleh penderita adalah kekakuan otot di badan dan perut bagian tengah tubuh.
Seiring waktu, mereka juga mengalami kekakuan (rigiditas) dan kejang pada kaki dan otot lainnya. Lalu, penderita bisa mengalami kesulitan berjalan dan menjadi rentan jatuh serta cedera.
Baca Juga: Konsumsi Kunyit Tiap Hari, Baik atau Buruk untuk Kesehatan?
Apa penyebab stiff person syndrome?
Para ahli masih belum mengetahui penyebab pasti stiff person syndrome. Namun, mereka mengira bahwa penyebabnya adalah kondisi autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat.
Meski demikian, pengidap sindrom ini memiliki kondisi di mana sistem kekebalan tubuh mereka menyerang protein yang disebut dekarboksilase asam glutamat (GAD).
Baca Juga: Gula Darah Tinggi Belakangan Juga Serang Usia Muda, Cek 7 Ciri-Ciri Terkena Diabetes
Protein tersebut membuat zat yang disebut asam gamma-aminobutirat (GABA). GABA ini mengatur gerakan saraf dengan mengurangi aktivitas saraf.
Ketika jumlah GABA semakin rendah, saraf-saraf tersebut akan selalu aktif. Kemungkinan, kondisi tersebut yang menyebabkan kejang otot pada pengidap stiff person syndrome.
Baca Juga: 7 Manfaat Daun Jambu Biji untuk Kesehatan yang Terbukti Klinis
Gejala dan tanda-tanda stiff person syndrome
Ada dua gejala utama stiff person syndrome, berikut diantaranya:
1. Otot kaku
Gejala stiff person syndrome yang utama adalah merasakan otot kaku terutama di bagian perut, dada, dan punggung. Namun, juga bisa menyebar ke lengan dan kaki.
Baca Juga: Tak Pede Selangkangan Hitam? Cari Tahu Penyebab dan Cara Atasinya Berikut
Otot kaku ini seringkali terjadi bersamaan dengan kejang otot. Kekakuan otot ini juga dapat menyebabkan rasa sakit.
Selain itu, gejala stiff person syndrome juga dapat berfluktuasi dalam tingkat keparahan tertentu tanpa alasan atau pemicu yang jelas.
Beberapa orang yang merasakan kekakuan otot dapat mengalami kesulitan berjalan atau bergerak.
Baca Juga: 8 Manfaat Vitamin B Kompleks untuk Kesehatan dan Efek Sampingnya
2. Kejang
Kejang juga menjadi salah satu gejala stiff person syndrome. Kejang bisa terjadi di area tubuh tertentu maupun seluruh tubuh. Serta bisa berlangsung selama beberapa detik, menit, bahkan jam.
Perlu diketahui bahwa gejala stiff person syndrome dapat kambuh serta memburuk. Sehingga, dapat membuat penderitanya kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari.
Baca Juga: 43 Ucapan Menyambut Ramadhan 2023 Penuh Doa yang Bisa Dibagikan di Medsos
Pemicu kejang karena stiff person syndrome diantaranya adalah sebagai berikut:
- Suara keras yang tiba-tiba.
- Sentuhan fisik atau rangsangan.
- Perubahan suhu, termasuk lingkungan dingin.
- Peristiwa yang menegangkan.
Baca Juga: 4 Cara Alami Ini Bisa Cegah dan Atasi PCOS pada Perempuan
Pengidap sindrom ini juga berisiko mengalami depresi dan kecemasan. Selain itu, pengidap sindrom ini juga berisiko mengidap agorafobia, ketakutan yang ekstrem untuk memasuki tempat terbuka atau ramai atau meninggalkan rumah.
Sebab, lebih sulit menghindari pemicu kejang otot di depan umum. Nah, gejala stiff person syndrome ini biasanya mulai muncul pada usia 30-an tahun dan 40-an tahun.
Baca Juga: Kumpulan Ucapan Hari Down Syndrome Sedunia 2023, Cocok Jadi Caption
Cara mendiagnosis stiff person syndrome
Stiff person syndrome seringkali didiagnosis sebagai penyakit Parkinson, multiple sclerosis, fibromyalgia, penyakit psikosomatis, atau kecemasan dan fobia. Diagnosis stiff person syndrome perlu dilakukan dengan mengukur tingkat GAD.
Cara mengukur tingkat GAD dilakukan dengan tes darah dan analisis cairan tulang belakang. Selain itu, juga diperlukan pemeriksaan elektromiografi untuk mempelajari aktivitas listrik otot rangka.
Baca Juga: Sedang Program Hamil? Hindari 5 Hal Ini karena Dapat Memengaruhi Kesuburan
Cara mengobati stiff person syndrome
Hingga kini belum ada obat untuk stiff person syndrome. Namun, gejala stiff person syndrome bisa dikendalikan dengan obat-obatan tertentu untuk meredakan kejang dan kaku otot.
Baca Juga: Inilah 4 Tahapan Infeksi HIV menjadi AIDS yang Perlu Diketahui
Beberapa gejala stiff person syndrome membaik dengan diazepam oral (obat anticemas dan pelemas otot) atau dengan obat yang meredakan kejang otot, seperti baclofen atau gabapentin.
Demikian penjelasan mengenai stiff person syndrome yang diidap Celine Dion, gejala stiff person syndrome, penyebab stiff person syndrome, serta cara mendiagnosis stiff person syndrome.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News