EDUKASI - Berhubungan dengan yang orang manipulatif, termasuk pelaku gaslighting membuat korban mendapatkan banyak kerugian.
Gaslighting merupakan salah satu sikap toksik yang merujuk pada perilaku manipulatif yang wajib Anda hindari.
Tidak sedikit masyarakat yang pernah atau sedang berada dalam hubungan dengan pelaku gaslighting atau gashlighter.
Baca Juga: Cek Kapan Malam 1 Suro 2025? Pahami Sejarah, Makna, dan Tradisi dalam Jawa
Menurut Psikolog Fika Nadia Tirta Maharani, dalam webinar yang diselenggarakan oleh Universitas Airlangga (Unair), gaslighting masuk dalam bentuk kekerasan psikis.
“Gaslighting ini bisa dikategorikan sebagai bentuk kekerasan psikis dan emosional karena menyimpan manipulasi negatif,” jelasnya seperti dikutip dari situs Unair.
Pelaku gaslighting memberikan gaslight kepada korban sehingga dia mempertanyakan kebenaran realita, memori, atau cara pandangnya.
Ciri-ciri gaslighting yang perlu diketahui
Lebih lanjut Fika menjelaskan bahwa pelaku gaslighter sebenarnya merupakan seseorang yang tidak menyukai konfrontasi dan tidak suka mendapatkan kritik.
Oleh karena itu, saat pelaku dihadapkan dengan suatu fakta yang terbukti rasional, dia akan menyangkal atau lupa apa yang terjadi.
Dia juga akan melakukan blocking seperti meminta orang lain tidak membicarakan suatu topik yang membuat pelaku merasa diserang.
Ciri-ciri lain dari pelaku gaslighting adalah melakukan diverting, yaitu mengalihkan topik sembari menyalahkan pasangannya.
“Gasligher juga akan selalu meng-attack atau menyerang karakteristik seseorang dibandingkan dengan mengkritisi perilaku atau tindakan. Ketika sudah menyerang karakter seseorang, itu menjadi red flag bahwa itu bisa menjadi indikasi gaslighting,” tegas Fika.
Cara menghadapi pelaku gashlighting
Menghadapi pelaku gaslighting memang bukan hal yang mudah dilakukan.
Fika menyarankan saat mendapatkan perlakuan gaslight dari orang terdekat, korban mampu menyadari pengalaman dengan apa adanya.
“Dengan teman-teman berani menerima pengalaman teman-teman apa adanya, itu adalah langkah yang sangat monumental supaya nantinya teman-teman bisa keen for help,” ungkap psikolog klinis di Welas Asih Healing & Development Center ini.
Korban juga perlu membangun harga diri yang sehat dan mampu memprioritaskan kesehatan dan keselamatannya.
Tonton: Lampaui Target APBN 2025, Produksi Minyak RI Capai 610.000 Barel Per Hari
Kesehatan tersebut tidak hanya secara fisik dan mental saja, namun juga secara emosional, sosial, dan spiritual.
"Ketika orang berada di hubungan yang sering dikenai gaslight, ia akan sangat lelah dan diliputi perasaan frustasi sehingga perlu memberi jeda dan batasan,” jelasnya.
Cara menghadapi pelaku gaslighting selanjutnya adalah mengurangi intensitas komunikasi.
Hal ini dikarenakan gaslighter biasanya cenderung menginginkan kontrol atas seseorang. Terakhir adalah mencari dukungan kepada keluarga, teman, atau bahkan profesional.
“Korban perlu orang yang dipercaya yang fungsinya untuk menstabilkan realita mereka. Dengan bantuan profesional, teman-teman bisa diajak untuk melihat secara objektif pengalaman teman-teman,” ucap Fika.
Selanjutnya: Harga Beras Medium Lampaui HET, Pemerintah akan Salurkan Bansos Beras dan SPHP
Menarik Dibaca: 5 Cara Mendapatkan Tambahan Modal Usaha yang Aman dan Efektif
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News