Inilah waktu terbaik berjemur sinar matahari untuk menjaga daya tahan tubuh

Kamis, 06 Mei 2021 | 15:35 WIB Sumber: Kompas.com
Inilah waktu terbaik berjemur sinar matahari untuk menjaga daya tahan tubuh


KESEHATAN - Jakarta. Di tengah pandemi Covid-19, masyarakat disarankan rutin berjemur di bawah sinar matahari untuk menjaga daya tahan tubuh. Hanya saja, selama ini banyak orang salah waktu, sehingga vitamin D yang diperoleh dari sinar matahari tidak optimal. Kapan waktu terbaik berjemur sinar matahari?

Kita selama ini dianjurkan berjemur di bawah sinar matahari pada pagi hari untuk mendapatkan asupan vitamin D optimal. Biasanya disarankan untuk berjemur ketika matahari mulai naik sampai maksimal pukul 10 pagi. Sebaliknya, sinar matahari pukul 12 siang dianggap berbahaya bagi kulit dan dapat memicu kanker.

Namun, mitos ini ternyata salah karena sinar matahari yang terpancar ketika tengah hari memiliki efek terbaik dibandingkan waktu-waktu lainnya. Khususnya jika tujuan kita untuk produksi vitamin D dalam tubuh.

Dokter spesialis penyakit dalam Jeffri Aloys Gunawan, Sp.PD, CH, CHt, mengatakan ada waktu spesifik untuk mendapatkan hasil optimal. Waktu antara pukul 10 pagi sampai 1 siang paling direkomendasikan berdasarkan penelitian terbaru di dunia kedokteran.

"Pukul 12 siang paling bagus untuk berjemur jika ingin mendapatkan vitamin D yang tercukupi dan tidak menyebabkan kanker seperti kata mitos," terangnya saat virtual press conference peluncuran produk Holisticare D3 1000 pada Rabu (5/5/2021).

Baca juga: 10 Aktivitas pagi yang bisa membantu menurunkan berat badan

Alasannya karena gelombang sinar ultraviolet B (UV B) dalam level terbaik, yakni 320 nanometer. Adapun panjang gelombang paling ideal untuk kesehatan tubuh berkisar 280 sampai 320 nanometer.

Lebih dari itu, tambah eff, tidak direkomendasikan karena dapat meningkatkan risiko kanker kulit. Oleh karena itu, kita dianjurkan untuk menghindari matahari setelah pukul 13.00.

Ia menyarankan untuk berjemur selama 10 sampai 30 menit ketika matahari mencapai puncaknya untuk asupan vitamin D yang cukup. Akan lebih baik jika mengenakan pakaian terbuka sehingga semua bagian kulit terpapar sinar matahari.

Cara berjemur di bawah sinar matahari

Berjemur harus dilakukan secara langsung di bawah panas matahari dan di tempat terbuka. Maka dari itu, berjemur di balik jendela kantor, seperti yang sering dilakukan pegawai kantoran, tidak ada manfaatnya. Pasalnya, jendela gedung yang cenderung tebal dapat mengeblok UVB yang bermanfaat untuk tubuh.

Di sisi lain, sinar UVA tetap tembus sehingga aktivitas kita berjemur akan sia-sia belaka. UVB baik untuk kesehatan termasuk untuk menjaga daya tahan tubuh, kesehatan tulang, dan terhindari dari virus Covid-19.

Baca juga: Benarkah vitamin D bisa cegah dan bantu pengobatan Covid-19? Ini jawaban para ahli

Hal ini dimungkinkan dengan adanya vitamin D yang diproduksi dengan bantuan sinar matahari ketika tubuh kita berjemur. Masyarakat Indonesia sendiri masih banyak yang kekurangan kadar vitamin D dalam tubuhnya.

Hal ini tergolong ironis karena kita tinggal di negara tropis yang kaya dengan sinar matahari. Hal ini tidak lain karena salah pemahaman yang berkembang selama ini di masyarakat. Selain itu, masih ada ketakutan kulit menjadi hitam atau risiko kanker kulit akibat paparan sinar mentari.

Itulah waktu terbaik untuk berjemur di bawah sinar matahari. Jangan lagi salah waktu dalam berjemur di bawah sinar matahari agar tidak sia-sia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ternyata Berjemur Pukul 12 Siang Paling Baik untuk Asupan Vitamin D",


Penulis : Sekar Langit Nariswari
Editor : Lusia Kus Anna

Selanjutnya: Bukan pagi, ini waktu tepat berjemur di bawah sinar matahari untuk dapat vitamin D

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Adi Wikanto

Terbaru