KONTAN.CO.ID - Mengenal Meteor Draconid yang menghiasi langit hingga 10 Oktober 2025. Setiap awal Oktober, langit malam kerap dihiasi fenomena menakjubkan yang dikenal sebagai hujan meteor Draconid.
Fenomena ini berasal dari sisa debu komet 21P/Giacobini–Zinner yang terbakar saat memasuki atmosfer Bumi, menciptakan jejak cahaya indah di langit.
Berbeda dengan hujan meteor lain yang biasanya terlihat menjelang dini hari, Draconid justru paling mudah diamati setelah senja, ketika konstelasi Draco (Naga) mulai tampak di langit utara.
Pada tahun 2025, puncak aktivitas meteor Draconid diperkirakan terjadi pada malam 8 Oktober, menjadikannya salah satu momen langit paling dinantikan oleh para pengamat bintang di seluruh dunia.
Untuk itu, simak penjelasan terkait fenomena astronomi istimewa berikut ini.
Baca Juga: Kenapa Meteor Sampai ke Bumi? Ini Penyebab dan Jadwal Hujan Meteor Oktober 2025
Apa itu Meteor Draconid
Melansir dari laman Space, Meteor Draconid (kode singkatan: DRA) adalah hujan meteor tahunan yang tampak dari puing-puing komet 21P/Giacobini-Zinner ketika Bumi melewati jalur debu yang ditinggalkan komet tersebut.
Nama “Draconid” diambil karena titik radian (radial) hujan meteor ini berada di konstelasi Draco (Naga). Itu berarti kalau Anda melihat meteor-meteor ini, mereka akan tampak berasal dari arah Draco di langit malam.
Secara umum, Draconids adalah hujan meteor yang cenderung lemah (jumlah meteor per jam relatif kecil) dibandingkan dengan hujan meteor besar lain seperti Perseids atau Geminids.
Baca Juga: Fenomena Hujan Meteor Epsilon Perseid 9 September 2025 dan Cara Melihat Fireball
Namun, ada kejadian outburst (ledakan aktivitas) yang sangat dramatis pada masa lalu, saat jumlah meteor dapat melonjak sangat tinggi. Misalnya, pada tahun 1933 dan 1946 terjadi ribuan meteor per jam.
Menurut NASA untuk model terkini, pada 2025 diperkirakan Bumi akan melewati jalur debu dari tahun 2005 dan 2012.
Ini bisa menghasilkan peningkatan aktivitas (outburst), terutama meteor yang sangat redup (lebih cocok dideteksi lewat radar).
Baca Juga: Jadwal Hujan Meteor Perseid dan Cara Melihatnya pada Waktu Puncak 12-13 Agustus 2025
Cara Melihat Meteor Draconid
Agar peluang Anda melihat meteor Draconid lebih tinggi, berikut tipsnya:
1. Pilih lokasi gelap dan bebas polusi cahaya
Cari tempat jauh dari lampu kota, jauh dari lampu jalan, dan kalau bisa tanpa sumber cahaya langsung di sekitar. Semakin gelap langit, semakin baik agar meteor, terutama yang redup, terlihat.
2. Waktu terbaik pengamatan
Mulai pengamatan segera setelah langit menjadi gelap (setelah senja). Karena Draconids unik: radian mereka sudah tinggi di langit pada awal malam, tidak seperti sebagian besar hujan meteor lain yang lebih baik dipantau selepas tengah malam.
Puncak kemungkinan sekitar malam 8 Oktober, jadi malam itu adalah malam utama untuk mengamatinya.
Baca Juga: Catat Tanggalnya! Ini 10 Fenomena Astronomi Spektakuler Oktober 2025
3. Biarkan mata beradaptasi ke gelap
Berikan waktu sekitar 20–30 menit agar mata Anda bisa menyesuaikan pada kondisi gelap. Hindari melihat ke sumber cahaya terang selama pengamatan (misalnya lampu senter, ponsel).
4. Posisi pandang langit
Lebar pandang langit sangat penting, jangan menggunakan teleskop atau binokuler terlalu sempit karena Anda ingin pandangan seluas mungkin ke langit.
Anda bisa menatap sebagian langit di arah utara atau utara-barat (arah Draco), namun meteor bisa muncul di berbagai arah.
5. Gunakan pakaian dan peralatan yang nyaman
Bawa alas tidur atau kursi yang bisa direbahkan agar Anda bisa melihat ke atas dengan nyaman. Pakai pakaian hangat karena malam bisa dingin.
Apabila ingin mendokumentasikan (foto long exposure), Anda bisa membawa kamera dengan lensa lebar dan tripod.
Itulah informasi mengenai Meteor Draconid yang menghiasi langit hingga 10 Oktober 2025.
Tonton: Turunan UU Minerba Terbit, Cek Luas Tambang yang Bisa Digarap Koperasi dan Ormas
Selanjutnya: Daftar Hari Besar Setiap 9 Oktober: Peringatan Geger Pecinan hingga Pos Sedunia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News