Jangan Sering Konsumsi Gorengan! Ini Bahayanya Bagi Kesehatan

Minggu, 05 November 2023 | 07:30 WIB   Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie
Jangan Sering Konsumsi Gorengan! Ini Bahayanya Bagi Kesehatan

ILUSTRASI. Terlalu banyak makan gorengan bisa berdampak buruk bagi tubuh.


DAMPAK MAKAN GORENGAN BAGI TUBUH - Gorengan merupakan salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia. 

Beberapa contoh makanan berminyak antara lain pisang goreng, cireng, bakwan, tahu isi, dan masih banyak lagi lainnya. 

Contoh lainnya adalah kentang goreng dan ayam goreng krispi.  

Tapi, terlalu banyak makan gorengan bisa berdampak buruk bagi tubuh. Apa saja dampaknya?

Melansir Healthline dan Eat This Not That, berikut dampak buruk gorengan bagi tubuh:

1. Meningkatkan risiko stroke dan serangan jantung

Menurut penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal Heart, asupan makanan yang digoreng sangat terkait dengan peningkatan risiko kejadian kardiovaskular utama, termasuk serangan jantung dan stroke. 

Hasil riset menunjukkan, jika dibandingkan dengan mereka yang makan gorengan paling sedikit setiap minggunya, kelompok yang makan gorengan paling banyak memiliki risiko 28% lebih tinggi terkena stroke dan serangan jantung.

Baca Juga: Catat Kolesterol Normal Pria & Wanita Sesuai Usia Serta Makanan Penurun Kolesterol

2. Peningkatan risiko penyakit kardiovaskular

Hasil riset juga menunjukkan bahwa mereka yang makan gorengan dalam jumlah tertinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung koroner sebesar 22%. 

Saat makanan digoreng, kalorinya menjadi lebih padat karena bagian luar yang dimakan kehilangan air dan menyerap lemak. Minyak yang digunakan dalam makanan yang digoreng mengandung lemak trans, yang telah terbukti meningkatkan LDL pada tubuh.

3. Kemungkinan gagal jantung lebih tinggi

Hasil penelitian menunjukkan, peserta yang paling banyak mengonsumsi gorengan memiliki risiko gagal jantung sebesar 37% lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok yang makan paling sedikit. 

Gagal jantung digambarkan sebagai kondisi kronis dan progresif di mana otot jantung tidak mampu memompa darah sebanyak yang seharusnya, menurut American Heart Association.

Baca Juga: Catat, Ini 7 Buah untuk Meningkatkan Kadar Testosteron Laki-Laki

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Terbaru