PARENTING - Anak tantrum butuh kesabaran yang tinggi untuk menenangkannya terutama saat di tempat umum.
Anak trantrum disebabkan karena mereka belum bisa mengelola emosi dengan baik karena merasa tidak nyaman atau tidak puas dengan sesuatu.
Ketika sedang tantrum dan rewel sering kali membuat orang tua juga ikut jengkel dan marah. Tidak jarang orang tua malah meluapkan amarah mereka kepada anak.
Perilaku ini sangat tidak baik karena bisa mempengaruhi perkembangan emosi dan kesehatan mental mereka.
Baca Juga: Tipe Penyakit Hepatitis, Ciri-Ciri, dan Langkah untuk Mencegah Penularannya
Menurut Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kemendikbud Ristek, kata-kata kasar yang diucapkan saat orang tua marah bisa ditiru oleh anak di kemudian hari.
Menggunakan kata-kata yang negatif justru akan menambah emosi negatif orang tua dan berpengaruh juga pada anak.
Selain kata-kata kasar, kekerasan seperti memukul juga membahayakan anak. Kekerasan yang diterima anak sakan menyakiti baik mental dan fisik mereka.
Tips menghadapi anak yang tantrum
Merangkum dari Instagram Direktorat PAUD Kemendikbud Ristek, ini tips mengatasi anak yang sedang tantrum diantaranya:
1. Terima apa saja emosi yang dirasakan saat menghadapi amarah anak. Simpan energi untuk mencari solusi yang baik dan efektif.
2. Tanamkan pada diri bahwa anak yang tantrum bukan kondisi yang darurat dan mengancam selama masih bisa dihadapi dengan tenang dan tepat.
3. Tenangkan diri dengan menarik napas panjang beberapa kali.
4. Saat anak tantrum atau marah, mereka membutuhkan kehadiran orang tua baik secara fisik maupun emosional. Pastikan untuk menemani buah hati hingga mereka tenang.
Baca Juga: 8 Manfaat Daun Sage yang Kaya Antioksidan, Membantu Mengelola Gula Darah
5. Anak yang tantrum sebenarnya sedang belajar mengungkapkan emosi namun belum tepat dan ini hal yang baik. Tugas orang tua adalah mengarahkan anak agar mereka bisa berekspresi dengan lebih tetap.
6. Berpikir lebih sederhana saat menghadapi anak yang tantrum. Kebanyakan anak marah, mereka hanya butuh ditenangkan dan didengarkan.
7. Curahkan emosi Anda dengan cara lain seperti menulis di buku harian atau menceritakannya ke orang lain. Cara ini bisa membuat Anda lebih lega karena sudah mengeluarkan emosi tertentu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News