Tips Membagi Waktu Tidur Selama Puasa Ramadhan

Sabtu, 01 Maret 2025 | 19:23 WIB   Reporter: kompas.com
Tips Membagi Waktu Tidur Selama Puasa Ramadhan

ILUSTRASI. Saat menjalani puasa Ramadhan, sebagian orang merasa lebih mudah mengantuk dibandingkan hari-hari biasa. ?


RAMADHAN - JAKARTA. Saat menjalani puasa Ramadhan, sebagian orang merasa lebih mudah mengantuk dibandingkan hari-hari biasa. 

Hal ini terjadi karena perubahan pola makan dan tidur yang signifikan. 

Saat sahur, kita sering kali tidur lebih larut atau bangun lebih awal dari biasanya, sehingga waktu tidur berkurang. 

Ditambah lagi, tubuh tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman selama berjam-jam, yang menyebabkan energi menurun dan rasa kantuk semakin terasa, terutama di siang hari.

Lalu, bagaimana cara membagi waktu tidur yang optimal saat Ramadhan?

Baca Juga: Rahasia Sehat Menjalani Puasa Ramadhan

Cara membagi waktu tidur saat Ramadhan 

Dokter spesialis kesehatan tidur atau somnologis dari RS Mitra Kemayoran, Jakarta Pusat, Andreas Prasadja mengatakan, cara untuk membagi waktu tidur yang optimal bergantung pada kebiasaan yang dilakukan oleh masing-masing orang.

Ia mengatakan, jika seseorang yang banyak aktivitas di malam hari, misal dari setelah shalat tarawih hingga sahur masih beraktivitas, maka dianjurkan bagi orang tersebut untuk tidur di siang hari. 

"Jika perannya banyak acara di malam hari sampai sahur, subuh, ya setelah itu bisa istirahat sampai siang," ujar Andreas saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (1/3/2025). 

Sementara, jika seseorang yang mulai beraktivitas di pagi hari, seperti bekerja atau sekolah, agar tidak mengantuk seharian dianjurkan untuk tidur malam lebih awal. 

Kemudian, bisa juga ditambahkan tidur sejenak di jam istirahat siang, 

"Di waktu-waktu makan siang, kan tidak makan siang karena sedang berpuasa, jadi setelah ibadah bisa tidur," lanjut dia. 

Menurut dia, tidak ada strategi khusus untuk mengatur pola tidur selama bulan Ramadhan, karena menyesuaikan dengan aktivitas harian yang dikerjakan masing-masing manusia. 

Namun, ia menekankan untuk ambil waktu istirahat/tidur jika ada kesempatan. 

"Tidak ada strategi khusus sebenarnya, sederhana saja, saat ada kesempatan tidur ya tidur," kata dia. 

Tidur cukup perlu untuk jaga kesehatan 

Selain itu, Andreas menyampaikan, tidur yang cukup akan menjaga sistem imun atau daya tahan tubuh seseorang. 

Sebab, waktu bagi tubuh untuk memproduksi sistem kekebalan adalah ketika seseorang tidur. 

"Perlu diingat juga, saat tidur itu metabolisme kita dijaga, menjaga kadar gula, tekanan darah, kesehatan jantung, dan kadar kolesterol," ujar Andreas. 

Jika seseorang kurang tidur atau tidak tidur cukup, akan berpotensi meningkatkan tekanan darah. 

"Untuk itu sekali lagi, begitu ada kesempatan untuk istirahat ya istirahatlah," lanjut dia. 

Kurang tidur membuat seseorang sulit berkonsentrasi dan bisa menimbulkan bahaya jika sedang berkendara. 

Andreas mengatakan, bagi para pekerja yang sehari-hari butuh mengemudi, maka cukup tidur adalah kunci. 

"Kalau saat puasa ngantuk banget, jangan berkendara, naik kendaraan umum saja, karena penyebab utama kecelakaan adlaah kelalaian manusia karena ngantuk," imbuhnya.

Baca Juga: Jumlah Air yang Harus Diminum Agar Tubuh Tidak Dehidrasi Saat Puasa

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tips Membagi Waktu Tidur Saat Ramadhan Agar Tidak Ngantuk ala Dokter", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2025/03/01/190000265/tips-membagi-waktu-tidur-saat-ramadhan-agar-tidak-ngantuk-ala-dokter?page=all#page2.

Selanjutnya: Rahasia Sehat Menjalani Puasa Ramadhan

Menarik Dibaca: Tips Mencegah Stres Finansial Karyawan Pasca-Lebaran

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati
Terbaru