2 Cara Sederhana Uji Kualitas Air Layak Dikonsumsi Atau Tidak

Jumat, 08 April 2022 | 13:19 WIB   Penulis: Virdita Ratriani
2 Cara Sederhana Uji Kualitas Air Layak Dikonsumsi Atau Tidak

ILUSTRASI. Cara sederhana uji kualitas air layak dikonsumsi.


KESEHATAN - Minimnya akses air bersih untuk konsumsi di Indonesia menjadi pembunuh sunyi karena banyak orang meninggal dari berbagai penyakit yang muncul karena hal ini. Berikut ini cara sederhana uji kualitas air layak dikonsumsi.

Masyarakat perlu mengetahui syarat air layak dikonsumsi. Pemerintah pun mengatur syarat kualitas air minum melalui Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. 

Hal itu agar air minum yang dikonsumsi masyarakat tidak menimbulkan gangguan kesehatan. Perlu diketahui bahwa air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. 

Air minum aman bagi kesehatan apabila memenuhi persyaratan fisika, mikrobiologis, kimiawi, dan radioaktif. Untuk mengetahui kualitas air minum yang layak dikonsumsi, perlu dilakukan pengujian pada lembaga yang kompeten.

Namun, secara sederhana masyarakat bisa melakukan uji kualitas air dengan dua cara.  Lantas, bagaimana cara melakukan uji kualitas air layak dikonsumsi? 

Baca Juga: Apa Syarat Air Layak Dikonsumsi? Simak Syarat Kimia, Mikrobiologi, dan Fisiknya

2 Cara sederhana uji kualitas air layak dikonsumsi 

Nah, dirangkum dari laman resmi PT Aetra Air Jakarta (perusahaan yang mengelola pelayanan air bersih di sebagian wilayah Jakarta Utara, sebagian wilayah Jakarta Pusat, dan seluruh wilayah Jakarta Timur), berikut adalah cara sederhana uji kualitas air layak dikonsumsi:

1. Mencampur air dengan teh

Cara uji kualitas air layak dikonsumsi dengan air teh yakni isi segelas air dengan segelas air teh. Diamkan dalam keadaan gelas terbuka selama satu malam. 

Setelah itu, amati apakah ada perubahan warna, terdapat lendiran, atau lapisan seperti minyak di permukaan. Semakin cepat perubahan yang terjadi pada air teh, semakin tinggi juga kandungan kimiawinya.

Jika perubahannya lambat atau baru berubah setelah pengamatan satu malam, maka kandungan kimiawinya sedikit tapi kurang baik bila dikonsumsi. 

Air yang mengandung kesadahan atau logam tinggi bisa terlihat jika air teh berubah warna menjadi hitam, ungu, atau biru.

Baca Juga: Tanpa Obat & Olahraga, Ini Cara Alami Menurunkan Gula Darah untuk Penderita Diabetes

Editor: Virdita Ratriani

Terbaru