Kandungan dalam mi
Toto menjelaskan sifat lilin adalah tak mudah untuk dicerna dan sangat membahayakan untuk kesehatan. Selain itu lilin jika terkonsumsi, ada kemungkinan terakumulasi secara terus menerus yang bisa berakibat fatal bagi kesehatan.
Menurutnya, produsen mi tentunya tak akan sembarangan memakai bahan berbahaya semacam itu untuk makanan.
“Jadi menurut saya tidak perlu dibuang rebusan mi tersebut,” ujarnya dihubungi Kompas.com, Rabu (16/3/2022).
Namun ia mengatakan, jika konsumen masih ragu, boleh saja membuang air rebusan. Hal ini menurutnya karena ada beberapa orang yang tidak tahan terhadap kandungan natrium yang ada pada mi.
Bagi masyarakat yang tetap ingin menghendaki makan mi dengan air rebusan yang dibuang, menurutnya tidak menjadi persoalan.
Baca Juga: Tips Membuat Perencanaan Matang untuk Wujudkan Resolusi di Tahun Baru Imlek 2022
“Kadungan zat gizi yang paling tinggi pada mi adalah karbohidrat, dan sifatnya sangat stabil,” ujar Toto.
Sedangkan kandungan vitamin yang ada pada mi menurutnya dari fortifikasi yang juga sifatnya cukup stabil, sehingga jika mi direbus dua kali menurutnya kandungan tersebut tetaplah aman.
Toto menjelaskan mi bisa dijadikan sebagai sumber karbohidrat selain beras namun ia mengingatkan jika mengonsumsi mi maka harus ada pendamping berupa lauk hewani (telur daging ayam, bakso ikan dan hasil olahannya). Serta harus diberi lauk nabati (tahu, tempe dan sebagainya).
Selain itu, harus dilengkapi dengan sayuran. Meski demikian pihaknya tak menyarankan konsumsi mi setiap hari, terutama jika dilakukan tanpa lauk dan sayuran.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Masak Mi Instan, Apa Perlu Air Rebusan Dibuang?"
Penulis : Nur Rohmi Aida
Editor : Rizal Setyo Nugroho
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News