Mengapa Harus Mengurangi Asupan Garam?
Dalam kehidupan sehari-hari, kita pastinya tidak asing dengan garam dapur,karena kita akan menambahkan garam dapur dalam masakan untuk menambah cita rasa.
Namun perlu diketahui bahwa konsumsi garam berlebih berbahaya bagi penyakit hipertensi. Konsumsi garam berlebih akan meningkatkan jumlah natrium dalam sel dan mengganggu keseimbangan cairan.
Masuknya cairan ke dalam sel akan mengeringkan diameter pembuluh darah arteri sehingga jantung memompa darah lebih kuat yang berakibat meningkatnya tekanan darah.
Peningkatan tekanan darah berpengaruh pada peningkatan kerja jantung, yang akhirnya akan meningkatkan risiko mengalami serangan jantung dan stroke.
Selain itu, konsumsi garam yang tinggi dapat mengganggu kerja ginjal. Garam harus dikeluarkan dari tubuh oleh ginjal, tetapi karena natrium sifatnya mengikat banyak air, maka makin tinggi garam membuat volume darah meningkat.
Volume darah semakin tinggi, sedangkan lebar pembuluh darah tetap. Maka alirannya jadi deras, yang artinya tekanan darah menjadi semakin meningkat. Sehingga akan menambah risiko hipertensi.
Baca Juga: Manfaat Bunga Telang & Dampak Negatif Jika Salah Konsumsi
Jumlah Garam yang Diperkenankan untuk Dikonsumsi
Mengutip Kemkes.go.id, garam banyak mengandung natrium. Asupan natrium hendaknya dibatasi < 100 mmol ( 2 gram) per hari, setara dengan 5 gram (satu sendok teh kecil) garam dapur.
Bagi penderita hipertensi, asupan natrium dibatasi lebih rendah lagi, menjadi 1,5 gram per hari atau 3,5 – 4 gram garam per hari.
Walaupun tidak semua penderita hipertensi sensistif terhadap natrium, namun pembatasan asupan natrium dapat membantu terapi farmakologi menurunkan tekanan darah dan menurunkan risiko penyakit kardioserebrovaskuler.
Baca Juga: Waspadai Lima Penyebab Asam Urat Tinggi Pada Usia Muda