VIRUS CORONA - Jakarta. Jumlah kasus corona di Indonesia meningkat pesat dalam beberapa hari terakhir. Namun, masih banyak orang yang belum bisa membedakan gejala corona dengan penyakit lain seperti batuk, pilek, dan demam biasa?
Melansir laman Covid19.go.id, hingga Kamis (14/1) ada tambahan 11.557 kasus baru yang terinfeksi corona di Indonesia dan merupakan penambahan terbanyak. Sehingga total menjadi 869.600 kasus positif corona.
Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus corona bertambah 7.741 orang sehingga menjadi sebanyak 711.205 orang. Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat virus corona di Indonesia bertambah 295 orang menjadi sebanyak 25.246 orang.
Dikutip dari Kompas.com, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memiliki daftar gejala Covid-19 yang umum dan tidak terlalu umum, yang telah menewaskan lebih dari 1,5 juta orang di seluruh dunia. Mulai dari Menggigil, pusing, hidung tersumbat, diare, di antara sejumlah gejala lainnya, semuanya merupakan indikator bahwa virus mungkin ada di dalam tubuh.
Jadi, sangat penting ketika seseorang merasa sakit di masa sekarang, mereka harus berperilaku seolah-olah terinfeksi virus corona. Hingga mereka menerima hasil tes yang membuktikan mereka negative Covid-19.
Baca juga: WHO peringatkan pandemi corona tahun kedua bisa lebih berbahaya
Bagaimana membedakan gejala corona dengan penyakit lain seperti batuk, deman, flu atau penyakit biasa lainnya.
Jika bingung membedakan, apakah Anda terinfeksi corona atau flu biasa, Kathryn Boling, MD, spesialis pengobatan keluarga di Mercy Hospital, Baltimore, menyarankan untuk menghitung mundur lima hari ke belakang, dan mengingat apakah ada kemungkinan Anda berkontak erat dengan seseorang yang terinfeksi Covid-19? “Jika Anda flu, itu berarti Anda terserang virus, meski hanya flu,” katanya.
Sedangkan, jika Anda mengalami demam, karena penyakit seperti infeksi saluran kemih atau luka yang terinfeksi, sesuatu yang hanya menyerang manusia dan disebabkan oleh bakteri yang mengganggu, pergi ke dokter adalah ide yang baik. Tetapi, jelas Covid-19 bukan penyebabnya.
Lalu, untuk seseorang yang mengalami pilek, sakit tenggorokan, atau kondisi yang lebih buruk, jika itu adalah flu atau sejenisnya, maka itu berarti Anda terinfeksi dari seseorang, yang mana sangat mungkin itu adalah Covid-19,” jelas dr. Boling.
Dr. Boling melanjutkan, bagi orang-orang yang khawatir apakah gejala yang mereka alami termasuk gejala corona, cobalah jawab pertanyaan berikut ini lebih dulu.
- Apa yang selama ini Anda lakukan?
- Apakah Anda pernah keluar rumah, berada di sekitar orang lain?
- Apakah ada orang di rumah Anda yang pernah keluar rumah dan berada di sekitar orang lain?
Jika jawabannya ya, pertimbangkan Covid-19 sebagai kemungkinan. Apakah ini tampak seperti penyakit yang Anda dapatkan dari orang lain? Pasalnya, Covid-19 adalah virus yang menyebar melalui droplet atau tetesan pernapasan, begitu pula flu biasa dan terutama flu yang ditularkan.
Baca juga: Pemerintah buka opsi vaksin corona mandiri, ini syaratnya
Jika gejala yang muncul, tidak memerlukan penularan dari orang lain, seperti migrain atau infeksi bakteri, kemungkinan Anda terinfeksi Covid-19 lebih kecil. Mereka yang merasa khawatir harus segera menghubungi fasilitas kesehatan di sekitar mereka dan melakukan semua tindakan pencegahan.
“Covid-19 adalah jenis penyakit yang membuat kita seperti bermain roulette Rusia. Saya memiliki pasien berusia 90-an yang terinfeksi, dan terus berjalan lancar. Tapi kemudian saya memiliki pasien berusia 30-an yang juga terinfeksi Covid-19 dan kondisi mereka sangat parah, sehingga saya pikir mereka perlu dirawat di rumah sakit," kata Dr. Boling.
Dr. Boling menekankan pentingnya mengingatkan orang yang tinggal bersama di rumah, untuk bersama-sama mengambil tindakan pencegahan Covid-19. Ia juga mengingatkan, mengalami gejala bukan berarti seseorang terjangkit Covid-19.
Meski begitu banyak gejala tumpang tindih dengan flu dan penyakit lain, serta kemungkinan koinfeksi. Hanya ada dua cara untuk mengetahui apakah seseorang mengidap Covid-19, hasil tes positif saat mereka sakit, atau antibodi setelah mereka membaik.
Ingat, pandemi Covid-19 belum berakhir. Tetap patuhi protokol kesehatan dengan menjaga jarak, mengenakan masker serta mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Selanjutnya: WHO peringatkan pandemi corona tahun kedua bisa lebih berbahaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News