Kurangi Penggunaan Obat Kimia, Coba 11 Obat Herbal untuk Redakan Hipertensi

Selasa, 27 Juni 2023 | 11:08 WIB Sumber: Kompas.com
Kurangi Penggunaan Obat Kimia, Coba 11 Obat Herbal untuk Redakan Hipertensi

ILUSTRASI. Tanaman yang bisa menjadi obat herbal untuk menurunkan darah tinggi antara lain seledri, bawang putih, dll


5. Biji rami

Tanaman kedelapan yang bisa menjadi obat herbal untuk menurunkan darah tinggi secara alami adalah biji rami. Biji rami kaya akan asam lemak omega-3, dan telah terbukti dalam beberapa penelitian dapat menurunkan tekanan darah.

Sebuah tinjauan baru-baru ini menyarankan untuk mengonsumsi 30-50 gram biji rami utuh atau bubuk biji rami per hari selama lebih dari 12 minggu untuk mendapatkan manfaat terbaik. Biji rami bahkan dapat melindungi tubuh dari penyakit kardiovaskular aterosklerotik dengan mengurangi kolesterol serum, meningkatkan toleransi glukosa, dan bertindak sebagai antioksidan.

6. Bawang putih

Tanaman kesembilan yang bisa menjadi obat herbal untuk menurunkan darah tinggi secara alami adalah bawang putih. Bawang putih bukan hanya dapat memberi rasa nikmat pada makanan.

Bawang putih mungkin juga memiliki kemampuan untuk menurunkan tekanan darah dengan membantu meningkatkan zat dalam tubuh, yakni oksida nitrat yang dapat menyebabkan pembuluh darah rileks dan melebar. Kondisi ini memungkinkan aliran darah lebih leluasa dan mengurangi tekanan darah. Jadi, jangan ragu lagi untuk memasukkan bawang putih dalam berbagai masakan Anda.

Baca Juga: Cara Mengatasi Asam Urat Tanpa Obat, Inilah Beberapa Akibat Asam Urat Tinggi

7. Jahe

Tanaman ke-10 yang bisa menjadi obat herbal untuk menurunkan darah tinggi secara alami adalah jahe. Mengonsumsi jahe dapat menjadi cara menurunkan darah tinggi atau mengontrol tekanan darah.

Dalam penelitian pada hewan, jahe telah terbukti meningkatkan sirkulasi darah dan mengendurkan otot-otot di sekitar pembuluh darah, hingga menurunkan tekanan darah. Namun, studi lebih lanjut diperlukan untuk melihat manfaat jahe dapat menurunkan darah tinggi pada manusia.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Terbaru