Penelitian terbaru, gejala Covid-19 bisa dideteksi dari kuku, ini caranya

Jumat, 07 Mei 2021 | 13:15 WIB Sumber: Kompas.com
Penelitian terbaru, gejala Covid-19 bisa dideteksi dari kuku, ini caranya


COVID-19 - Jakarta. Penelitian tentang Covid-19 terus dilakukan untuk menemukan gejala dan pengobatannya. Terbaru, salah satu penelitian menemukan gejala baru untuk mendeteksi Covid-19.

Gejala Covid-19 bisa dideteksi melalui kuku kaki atau tangan. Namun, efektivitas deteksi gejala Covid-19 dari kuku ini masih butuh kajian lebih lanjut.

Peneliti utama aplikasi Zoe Covid Symptom Study, Tim Spector membagikan foto munculnya gejala Covid-19 dari kuku di akun Twitter miliknya. Dia menunjukkan bahwa gejala Covid-19 pada kuku semakin dikenal karena meninggalkan garis yang jelas.

Garis yang disebut sebagai garis Beau itu memiliki alur atau lekukan horizontal di lempeng kuku dan dapat disebabkan oleh gangguan pertumbuhan kuku karena cedera atau penyakit. Laporan kasus yang diterbitkan dalam jurnal kesehatan mencatat fenomena tersebut telah tercatat pada pasien Covid-19 di tempat lain.

Seorang pria berusia 45 tahun mengalaminya di kuku jari tangan dan kakinya, tiga setengah bulan sebelum didiagnosis positif Covid-19. Gejalanya berlangsung selama 10 hari dan dia tidak perlu dirawat di rumah sakit.

Baca juga: Kasus Covid-19 di India terus meningkat, ini penyebabnya

Tanya Bleiker, presiden British Association of Dermatologists mengatakan kepada HuffPost UK bahwa gejala pada kuku ini juga disaksikan oleh para dermatolog pada pasien Covid-19. "Perubahan ini telah lama dikenal sebagai 'garis Beau' dan merupakan lekukan melintang di kuku jari tangan dan terkadang kuku kaki," terangnya.

Lekukan cenderung muncul pada kuku tangan antara dua dan tiga minggu setelah penyakit dan kemudian timbul sedikit pada kuku kaki. Penting untuk diketahui bahwa garis Beau ini tidak hanya terjadi pada penderita Covid-19 saja.

Jadi, itu bukan tanda pasti seseorang terkena virus. Sebab, garis ini juga bisa menjadi tanda penyakit lainnya, termasuk trauma pada kuku, eksim, malnutrisi parah, hipertensi, epilepsi, gagal ginjal, dan efek kemoterapi.

Menurut Dermatology Advisor, garis Beau dikaitkan dengan munculnya demam tinggi yang merupakan salah satu gejala utama virus corona tetapi juga banyak ditemui pada penyakit lain seperti demam berdarah, pneumonia, dan malaria. Tidak ada pengobatan khusus untuk ini dan peneliti mencatat bahwa kuku akan cenderung kembali normal jika kondisi yang mendasarinya teratasi.

Setelah penyakit kita sembuh, mungkin akan memakan waktu sekitar enam bulan sampai garis pada kuku hilang sepenuhnya. Jika tidak hilang atau justru muncul lebih banyak, sebaiknya bicarakan dengan dokter apakah ada kondisi lain yang menjadi penyebabnya.

Perubahan kuku lain yang tampaknya terkait dengan virus corona adalah adanya tanda bulan setengah berwarna merah pada kuku di dekat kutikula. Para peneliti tidak yakin mengapa hal ini terjadi, tetapi mereka percaya ada hubungannya dengan peradangan vaskular atau pembuluh darah yang disebabkan oleh virus.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perubahan Pada Kuku Bisa Jadi Tanda Terinfeksi Covid-19",


Penulis : Ryan Sara Pratiwi
Editor : Wisnubrata

Selanjutnya: Ini waktu tepat vaksin Covid-19 pasca sembuh dari infeksi virus corona?

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Adi Wikanto

Terbaru