PARENTING - Salah satu kebiasaaan positif yang perlu diajarkan kepada anak sejak dini adalah bangun pagi.
Melansir situs PAUDPedia Kemendikbud, kebiasaan ini akan membantu anak untuk menjadi individu yang disiplin, mandiri dan bertanggung jawab dikemudian hari.
Dengan membiasakan anak bangun pagi setiap hari, anak akan belajar untuk menghargai waktu dan mempersiapkan diri dengan baik untuk kegiatan yang akan dijalani.
Baca Juga: Harga Emas Naik Tiga Pekan Hingga Jumat (17/1), Ada Harapan Pemangkasan Suku Bunga
Berikut ini beberapa tips yang bias dipakai oleh orangtua agar anak terbiasa untuk bangun pagi
1. Tidur tepat waktu
Biasakan anak untuk tidur tepat waktu agar istirahat yang cukup dan tidur berkualitas. Tidur cukup waktu dan berkualitas ini dapat membantu anak untuk bangun lebih awal.
2. Buat lingkungan tidur yang tenang, aman dan nyaman
lingkungan tidur menentukan kulitas tidur si kecil. Bayangkan jika anak sedang tertidur, tetapi orangtua sibuk ngobrol atau menyalakan TV dengan suara yang keras sehingga mengganggu kualitas tidur si kecil.
Alas tidur yang jarang diganti secara berkala bisa membuat buah hati tidak nyaman, sehingga menimbulkan aroma yang tidak sedap serta membuat anak menjadi tidak nyaman dan kurang sehat.
Oleh karena itu, penting menghindari kebisingan dan menjaga kebersihan kamar agar anak tidur dengan tenang, aman, dan nyaman.
3. Bangunkan dengan cara menyenangkan
Beberapa orangtua suka membangunkan anak dengan nada suara yang tinggi bahkan sambil teriak “banguuuuuuun, adek mau sekolah atau tidak!!!”.
Anda perlu menghentikan cara yang seperti itu, karena cara tersebut justru akan membuat anak semakin malas bangun, tidak jarang juga sebagian anak menjadi tantrum, memperburuk mood dipagi hari yang akan terbawa hingga ke sekolah dengan emosi yang negatif.
Cara tepat yang dapat Anda lakukan yaitu, bangunkan mereka dengan kelembutan, penuh kasih sayang, panggil namanya dengan nada yang lembut.
Hal ini ini membantu si kecil merasa tenang dan rileks saat bangun dipagi hari. Lebih dari itu ia juga akan berangkat ke sekolah dengan penuh semangat dan memancarkan energi yang positif.
Tonton: Regulator AS Denda Block atas Operasi Cash App, Tuduhan Penipuan dan Keamanan Lemah
4. Jelaskan konsekuensi jika terlambat bangun
Anda perlu menjelaskan menggunakan bahasa sederhana dan penuh empati dampak negatif apabila anak bangun terlambat.
Misalnya menjadi terburu-buru untuk bersiap-siap ke sekolah atau bahkan terlambat ke sekolah sehingga dapat mengurangi waktu untuk bermain bersama teman-teman.
5. Jadilah teladan
Perlu diingat apapun pembiasaan yang ingin dibangun, orangtua harus siap dan mampu menjadi teladan bagi si kecil.
Sebab, bagaimanapun anak-anak akan meniru segala bentuk perilaku orang-orang terdekatnya, terutama orang tuanya.
Selanjutnya: Premi Allianz Life Tumbuh 10% Jadi Rp 16 Triliun hingga Desember 2024
Menarik Dibaca: Sering Haus Salah Satu Tanda Diabetes, Begini Penjelasannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News