ZAKAT DAN INFAK - Apa yang dimaksud dengan zakat mal masih menjadi pertanyaan bagi sebagian umat Islam. Zakat mal adalah zakat yang dikenakan atas segala jenis harta, yang secara zat maupun substansi perolehannya, tidak bertentangan dengan ketentuan agama.
Selain itu, zakat mal adalah berasal dari kata bahasa Arab yakni maal, yang artinya harta atau kekayaan. Dirangkum dari laman Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), zakat mal terdiri atas uang, emas, surat berharga, penghasilan profesi, dan lain-lain.
Hal tersebut diatur dalam UU No. 23/2011 tentang Pengelolaan Zakat, Peraturan Menteri Agama No. 52 Tahun 2014 yang telah diubah dua kali dengan perubahan kedua Peraturan Menteri Agama No. 31/2019, dan pendapat Syaikh Dr. Yusuf Al-Qardhawi serta para ulama lainnya.
Lantas, apa syarat wajib seseorang mengeluarkan zakat mal?
Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Zakat Fitrah? Ini Doa dan Niat Zakat Fitrah
Apa syarat wajib seseorang mengeluarkan zakat mal?
Harta yang dikenai zakat mal harus memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan syariat Islam. Dirangkum dari laman resmi BASNAZ dan Kementerian Agama Kantor Wilayah Bengkulu syarat harta yang dikenakan zakat mal atau syarat wajib seseorang mengeluarkan zakat mal antara lain:
- Harta dimiliki penuh oleh pemiliknya
- Halal
- Cukup nisab
- Harta telah melewati haul
- Harta yang dapat berkembang atau diproduktifkan (dimanfaatkan)
- Bebas dari hutang
Hanya saja, syarat haul tidak berlaku untuk zakat pertanian, perkebunan dan kehutanan, perikanan, pendapatan dan jasa, serta zakat rikaz.
Baca Juga: Orang yang Berhak Menerima Zakat Disebut Mustahik dan 8 Golongan Penerima Zakat
Jenis dan penghitungan zakat mal
Berikut adalah jenis dan penghitungan zakat mal:
1. Zakat emas dan perak
Zakat yang dikenakan atas emas atau perak yang telah mencapai nisab dan haul. Zakat emas wajib dikenakan atas kepemilikan emas yang telah mencapai nisab 85 gram emas.
Zakat perak wajib dikenakan atas kepemilikan perak yang telah mencapai nisab 595 gram perak. Kadar zakat atas emas ataupun perak sebesar 2,5%.
2. Zakat uang dan surat berharga lainnya
Zakat yang dikenakan atas uang, harta yang disetarakan dengan uang, dan surat berharga lainnya yang telah mencapai nisab dan haul.
Zakat uang surat berharga wajib dikenakan atas kepemilikan emas yang telah mencapai nisab 85 gram emas. Kadar zakat atas uang dan surat berharga sebesar 2,5%.
3. Zakat Perniagaan
Zakat yang dikenakan atas usaha perniagaan yang telah mencapai nisab dan haul. Nisab zakat perniagaan senilai dengan 85 gram emas. Kadar zakat perniagaan sebesar 2,5%.
Baca Juga: Sepanjang 2021, Indonesia Negara Paling Dermawan di Dunia
4. Zakat pertanian, perkebunan, dan kehutanan
Zakat yang dikenakan atas hasil pertanian, perkebunan, dan hasil hutan pada saat panen. Nisab zakat pertanian, perkebunan, dan kehutanan senilai 653 kg gabah.
Kadar zakat pertanian, perkebunan, dan kehutanan sebesar 10% jika tadah hujan atau 5% jika menggunakan irigasi dan perawatan lainnya.
5. Zakat peternakan
Zakat yang dikenakan atas hasil binatang ternak yang telah mencapai nisab dan haul. Zakat peternakan dikenakan pada hewan ternak yang digembalakan ditempat penggembalaan umum.
Dalam hal hewan ternak dipelihara di dalam kandang dikategorikan sebagai zakat perniagaan.
Baca Juga: Potensi Ekonomi Syariah Menyokong Pertumbuhan Ekonomi Nasional
6. Zakat pendapatan dan jasa
Zakat yang dikeluarkan dari penghasilan yang diperoleh dari hasil profesi pada saat menerima pembayaran. Nisab zakat pendapatan senilai 653 kg gabah atau 524 kg beras. Kadar zakat pendapatan dan jasa senilai 2,5%.
7. Zakat rikaz atau harta temuan
Zakat yang dikenakan atas harta temuan. Zakat rikaz tidak disyaratkan adanya nisab. Kadar zakat rikaz sebesar 1/5 atau 20%. Zakat Rikaz ditunaikan pada saat rikaz didapat dan dibayarkan melalui amil zakat resmi.
Itulah penjelasan mengenai apa yang dimaksud dengan zakat mal dan penghitungannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News