Bukan IPK tinggi, ini kunci agar sukses melamar ke perusahaan multinasional

Rabu, 21 Juli 2021 | 16:37 WIB   Penulis: Tiyas Septiana
Bukan IPK tinggi, ini kunci agar sukses melamar ke perusahaan multinasional


MENCARI KERJA -  Banyak masyarakat yang berkeinginan untuk berkarir di perusahaan ternama seperti perusahaan multinasional. 

Gaji yang tinggi hingga fasilitas yang menarik menjadi alasan banyak pencari kerja melamar ke lowongan kerja di perusahaan multinasional. 

Untuk menjadi bagian dari perusahaan tersebut tentu dibutuhkan kemampuan yang mumpuni. Tidak heran jika seleksi penerimaan karyawan baru sangat selektif dan ketat. 

Namun tidak mustahil bagi Anda jika ingin bekerja di perusahaan multinasional jika sudah mengetahui rahasia agar bisa lolos seleksi. 

Mahasiswa FKM PSDKU Universitas Airlangga (Unair) di Banyuwangi, Ahmad Rido’i Yuda Prayogi, memberikan tips apa saja yang perlu dipersiapkan agar bisa diterima bekerja di perusahaan multinasional. 

Baca Juga: Ada lowongan kerja terbaru di BUMN ini, banyak posisi tersedia

Seperti dilansir dari laman Unair, Yuda (sapaan akrabnya), selama menjadi mahasiswa selalu bekerja keras dan bersungguh-sungguh. 

Hasil dari usahanya ini, dia sudah diterima di Wilmar Nabati Group (perusahaan multinasional yang bergerak di bidang agribisnis) bahkan sebelum lulus. Yuda akan mengikuti wisuda kelulusan pada periode bulan September. 

Menurutnya rahasia agar bisa sukses saat melamar perusahaan multinasional adalah mempersiapkan diri sejak masih mahasiswa. 

Apa saja yang perlu dipersiapkan? Mari simak rangkuman dari laman Unair di bawah ini. 

  • Aktif mengikuti kegiatan sosial

Banyak yang menganggap Indeks Prestasi Komulatif (IPK) tinggi menjadi rahasia sukses melamar pekerjaan. Sebenarnya, IPK tinggi bukanlah poin utama perusahaan menilai calon karyawan. 

Yoga menyampaikan jika kegiatan sosial seperti menjadi relawan bencana atau pengabdian masyarakat, justru menjadi nilai tambahan yang menjadi pertimbangan perusahaan saat merekrut karyawan. 

“Karena perusahaan membutuhkan orang-orang yang peka dan memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungannya untuk menunjang kinerja perusahaan, oleh karena itu, orang yang memiliki jiwa sosial yang tinggi akan lebih dicari ketika rekrutmen,” ungkapnya. 

  • Aktif dalam organisasi 

Aktif mengikuti organisasi juga menjadi bahan pertimbangan yang cukup berpengaruh saat melamar kerja di perusahaan multinasional. 

Riwayat organisasi, menurut Yuda, menjadi hal yang wajib jika ingin bekerja di perusahaan multinasional. 

Hal ini disebabkan perusahaan ingin memiliki karyawan yang mampu memanajemen dan bekerja sama dalam tim. Skor pengalaman berorganisasi memiliki bobot yang besar setelah kegiatan sosial. 

Baca Juga: Pendaftaran CPNS diperpanjang hingga 26 Juli, ini tips unggah dokumen persyaratannya

Yuda menyarankan agar mahasiswa maksimal saat bergabung dalam sebuah organisasi. Bergabung dengan organisasi selama menjadi mahasiswa bisa mengembangkan diri dan menjadi nilai tambah saat melamar kerja. 

  • Meningkatkan prestasi

Prestasi tidak kalah penting dengan aspek kegiatan sosial dan organisasi. Prestasi baik dalam bidang akademik maupun non akademik akan memberi nilai tambah. 

Dengan adanya prestasi, bisa menunjukkan bahwa calon karyawan tersebut memiliki keunggulan dan kompeten dari kandidat lainnya. 

“Karena perusahaan juga membutuhkan orang kreatif dan memiliki kemampuan intelektual,” jelasnya.

  • Menjaga kesehatan

Yuda menjelaskan berdasarkan pengalamannya, banyak calon karyawan yang gugur saat seleksi terakhir yaitu medical check up

Karenanya, penting bagi Anda yang ingin berkarir di perusahaan multinasional untuk menjaga kesehatan jasmani dan rohani. 

“Oleh karena itu, jangan sampai semasa menjadi mahasiswa kalian salah pergaulan, hindari kebiasaan merokok apalagi mabuk-mabukan dan narkoba," jelasnya. 

Setelah Anda memiliki hal-hal yang dijelaskan di atas, buatlah CV semenarik mungkin dan jangan lupa untuk berdoa.

Selanjutnya: Ini panduan protokol isolasi mandiri buat pasien Covid-19 dari RSA UGM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tiyas Septiana

Terbaru