NATAL - JAKARTA. Pelajari lebih dalam mengenai sejarah pohon Natal, mulai dari asal-usul, jenis, hingga makna simboliknya dalam perayaan. Informasi ini dapat membantu memperkaya pemahaman tentang makna Natal yang lebih mendalam.
Pohon Natal adalah pohon yang biasanya dipasang dan dihias sebagai salah satu tradisi penting dalam perayaan Natal. Kebiasaan ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Natal di berbagai budaya di seluruh dunia.
Pohon Natal yang digunakan bisa berupa pohon asli atau pohon buatan yang dihiasi dengan ornamen khusus, lampu, dan berbagai dekorasi lainnya.
Baca Juga: 5 Perayaan Hari Natal Unik di Berbagai Negara, Ide Perayaan Natal Tahun 2024
Namun, bagaimana sebenarnya awal mula penggunaan pohon ini dalam perayaan Natal umat Kristiani? Mari simak penjelasan lengkapnya.
Makna simbol pohon natal
Adapun alasan mengapa pohon Natal menjadi simbol penting dalam perayaan Natal antara lain:
- Simbol Kehidupan Abadi: Pohon hidup adalah simbol kehidupan abadi dan keberlanjutan. Di tengah musim dingin yang sebagian besar tanaman mengalami dormansi, pohon Natal yang tetap hijau menjadi lambang harapan dan kehidupan yang terus berlanjut.
- Tradisi dan Budaya: Penggunaan pohon Natal sebagai bagian dari perayaan Natal telah menjadi tradisi dan bagian integral dari budaya Natal di banyak tempat. Masyarakat secara tradisional menikmati momen pohon Natal sebagai waktu keluarga untuk berkumpul, menghias pohon, dan merayakan bersama.
- Simbol Kebahagiaan dan Kedamaian: Pohon Natal sering dihias dengan lampu dan ornamen yang bersinar, menciptakan suasana kebahagiaan dan keajaiban. Pohon ini menjadi pusat perhatian dan menciptakan atmosfer kedamaian serta kegembiraan di dalam rumah.
- Simbol Kebajikan: Pohon Natal juga dianggap sebagai simbol kebajikan seperti kasih sayang, kegembiraan, dan kedamaian. Ornamen-ornamen khusus yang dipilih untuk menghias pohon sering memiliki makna simbolis yang mencerminkan nilai-nilai Natal.
Baca Juga: 30 Ucapan Natal 2024 Bahasa Inggris Beserta Artinya
Asal-usul dan sejarah Pohon Natal
Sejak zaman kuno, pohon telah menjadi bagian dari ritual dan dekorasi, dan asal-usul pohon Natal masih menjadi perdebatan, tetapi banyak yang meyakini bahwa tradisi ini berasal dari Jerman.
Cerita menarik menyebutkan bahwa pada tahun 723, seorang misionaris Inggris bernama St. Boniface di Jerman menghadapi orang-orang yang sedang mempersiapkan pengorbanan di pohon ek yang didedikasikan untuk dewa Thor.
Boniface menggantikan pohon tersebut dengan pohon cemara, yang kemudian menjadi bagian dari ritual Kristen di Jerman.
Baca Juga: Intip 10 Tradisi Perayaan Natal Paling Unik di Dunia
Pada Abad Pertengahan, "pohon surga" muncul di Jerman, mewakili Taman Eden, dan evolusi ini melibatkan pohon-pohon hijau yang dihiasi dengan apel.
Martin Luther dilaporkan menjadi orang pertama yang menambahkan lilin pada pohon ini pada abad ke-16, dan dari sinilah pohon surga berubah menjadi pohon Natal. Pada abad ke-19, pohon Natal menjadi tradisi mapan di Jerman.
Popularitas di Inggris
Melansir dari Britannica, tradisi pohon Natal kemudian dibawa ke Inggris oleh para migran Jerman, dan pada tahun 1790-an, Charlotte istri dari King George III, kelahiran Jerman, mendekorasi pohon Natal.
Namun, Raja Albert dan Ratu Victoria dari Inggris yang mempopulerkan tradisi ini di Inggris. Mereka menjadikan pohon Natal sebagai bagian penting dari perayaan liburan, dan pada tahun 1848, ilustrasi keluarga kerajaan di sekitar pohon Natal muncul di surat kabar London.
Pada akhirnya, tradisi pemakaian Pohon Natal menjadi umum di rumah-rumah masyarakat wilayah Inggris.
Baca Juga: Ini Daftar Quotes Natal Bisa Jadi Ucapan Natal 2024
Penyebaran di Jerman
Pemukim Jerman juga memperkenalkan pohon Natal di Amerika Serikat, meskipun pada awalnya banyak kaum Puritan yang menentangnya. Baru pada tahun 1820-an, Natal mulai mendapatkan popularitas di Amerika, dan pohon Natal pertama dilaporkan dipajang pada tahun 1830-an.
Pada tahun 1870-an, pohon Natal menjadi populer di Amerika Serikat berkat dukungan dari majalah berpengaruh Godey's Lady's Book.
Meskipun pohon Natal menyebar ke seluruh dunia, pengaruhnya mulai berdampak buruk pada hutan, khususnya di Jerman.
Oleh karena itu, pada tahun 1880an, Jerman mulai membuat pohon bulu angsa buatan, yang kemudian menyebar ke berbagai negara.
Pada tahun 1930-an, produsen sikat toilet diyakini menggunakan kelebihan produk untuk membuat pohon buatan. Pohon berbulu ini mendapatkan popularitas tetapi kemudian digantikan oleh versi aluminium dan plastik.
Baca Juga: Ini Ide Hiasan Ujung Pohon Natal yang Cantik
Pohon Natal di Amerika Serikat
Di Amerika Serikat, pada tahun 2021, 84 persen pohon Natal yang dipajang oleh rumah tangga adalah pohon buatan, sedangkan 16 persennya masih hidup.
Pada bulan Desember 1964, dari majalah TIME menggembar-gemborkan tren Natal baru yakni dari pohon palsu atau imitasi. Versi Polivinil tampak lebih realistis dibandingkan sebelumnya, dan menghasilkan sekitar 35% dari bisnis pohon Natal nilai jual tinggi di AS,
Dari 50 tahun kemudian, pohon buatan masih mendominasi industri pohon Natal. Dari sekitar 95 juta rumah tangga Amerika yang memiliki pohon Natal pada tahun 2018, 82% di antaranya adalah pohon buatan dan 18% pohon asli, menurut survei Nielsen. Ada banyak alasan yang mendasari rasio ini.
Perubahan iklim membuat pohon semakin sulit tumbuh. Para petani menanam lebih sedikit pohon selama Resesi Hebat, dan secara umum, pohon memerlukan waktu 7 hingga 10 tahun untuk tumbuh.
Baca Juga: 7 Festival Perayaan Natal di Seluruh Dunia yang Unik dan Meriah
Bahkan terdapat kekurangan petani yang menanamnya, seiring bertambahnya usia mereka yang tidak lagi bisa menjalankan bisnis ini. Pohon buatan juga dianggap memiliki dampak lingkungan yang lebih rendah dibandingkan dengan membeli pohon, jika memperhitungkan pengangkutannya ke gerai ritel.
Namun, National Christmas Tree Association menarik konsumen yang sadar lingkungan dengan menyatakan bahwa pohon asli mendukung perekonomian lokal.
Pohon ini ditanam di AS dan Kanada, sementara banyak pohon plastik diproduksi di Tiongkok dan bahwa pohon asli merupakan sumber daya terbarukan dan ramah lingkungan dapat didaur ulang, sedangkan jenis buatan mungkin mengandung beberapa bagian yang tidak dapat terurai secara alami.
Baca Juga: Warna Keberuntungan Shio di Tahun 2025, Ini Warna Keberuntungan Shio Ular!
Jenis pohon Natal
Pohon Natal merupakan salah satu elemen penting dalam perayaan Natal. Pohon Natal biasanya dihiasi dengan berbagai macam ornamen, seperti lampu, bola, dan pita.
Ada berbagai jenis pohon Natal yang dapat dipilih, masing-masing dengan karakteristiknya sendiri dilansir dari Balsam Hill.
- Cemara Fraser adalah salah satu jenis pohon Natal yang paling populer. Pohon ini memiliki jarum-jarum yang halus, aromanya menyegarkan, dan cabang yang kokoh. Cemara Fraser sering dianggap sebagai salah satu jenis pohon Natal terbaik karena keindahan dan daya tahannya.
- Cemara Noble memiliki jarum-jarum tebal dan kuat, serta cabang yang kuat dan tahan lama. Pohon ini sangat dihargai karena bentuknya yang indah. Cemara Noble memiliki bentuk piramida yang rapi dan simetris, sehingga cocok untuk berbagai ukuran ruangan.
- Cemara Nordmann memiliki jarum-jarum tebal dan tahan lama. Salah satu kelebihannya adalah jarumnya yang tidak mudah rontok, membuatnya lebih mudah untuk membersihkan rumah. Cemara Nordmann juga memiliki aroma yang harum, sehingga dapat menambah suasana Natal yang hangat dan meriah.
- Cemara Colorado Blue dikenal dengan warna biru-hijau unik pada jarum-jarumnya. Meskipun memiliki bentuk yang indah, cabangnya bisa tajam, sehingga perlu hati-hati ketika menghiasnya. Cemara Colorado Blue cocok untuk orang-orang yang mencari pohon Natal yang unik dan berbeda dari yang lain.
- Cemara Douglas memiliki jarum-jarum yang lembut dan harum. Pohon ini umumnya tumbuh besar dan menyediakan banyak ruang untuk hiasan Natal. Cemara Douglas cocok untuk orang-orang yang mencari pohon Natal yang besar dan meriah.
- Cemara Sabal memiliki jarum-jarum yang lebih panjang dan lebih kasar. Warna jarumnya bervariasi dari hijau terang hingga biru-hijau. Cemara Sabal cocok untuk orang-orang yang mencari pohon Natal yang alami dan tidak terlalu formal.
Itulah penjelasan terkait sejarah pohon Natal, asal-usul, jenis, dan makna simbol dalam perayaan.
Tonton: Penarikan Uang Tunai di ATM Bakal Meningkat Selama Libur Natal dan Tahun Baru
Selanjutnya: Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto Dikabarkan Jadi Tersangka KPK
Menarik Dibaca: Harga Bitcoin Tergelincir 12% Menjauh dari Rekor Puncak, Sinyal Rebound?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News