3. Makan terlalu banyak
Makan terlalu banyak bisa memperbesar renggangan perut, yang tidak hanya menimbulkan rasa kenyang atau kembung, tetapi juga memberi tekanan pada sfingter esofagus bagian bawah (LES).
Melansir Gastroconsa, 20 Desember 2019, LES adalah otot yang membuka dan menutup dalam organ tubuh, yang berfungsi menurunkan ke perut.
Ketika seseorang terlalu banyak makan, maka tekanan pada perut bisa membuat LES terbuka, dan memungkinkan isi perut bocor kembali ke kerongkongan.
Asam lambung yang bocor inilah yang menyebabkan perut terasa mulas.
Baca Juga: Cairan Naik dari Lambung ke Kerongkongan, Ini Makanan Terbaik & Terburuk untuk GERD
4. Stres
Rutinitas sehari-hari, seperti bekerja, sekolah, mengasuh anak, menonton televisi seharian, sewaktu-waktu bisa memicu stres.
Melansir Roswllness, 3 Juli 2020, stres meningkatkan produksi hormon kortisol, hormon yang juga bisa mempengaruhi sistem pencernaan.
Akibatnya, seseorang yang mengalami stres bisa memicu asam lambung naik.
5. Minum terlalu banyak saat makan
Minum air dalam jumlah yang cukup memang baik bagi tubuh. Akan tetapi, hati-hati jika minum terlalu banyak saat makan.
Minum terlalu banyak selama makan bisa mengencerkan asam lambung yang dibutuhkan untuk pencernaan.
Pastikan Anda meminum air dalam jumlah cukup. Minum cukup air, tidak kurang dan tidak lebih, bisa membantu menerna makanan.
Melansir laman Kemenkes, 19 September 2018, kebutuhan cairan tiap orang memang berbeda-beda.
Pada orang dewasa, umumnya konsumsi air putih yang disarankan yaitu sekitar 8 gelas berukuran 230 ml per hari atau total 2 liter.
Selain dari minuman, makanan juga dapat memberikan asupan cairan pada tubuh yaitu sekitar 20 persen.
Cairan dari makanan terutama diperoleh dari buah dan sayur, misalnya bayam dan semangka yang mengandung 90 persen air.